c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

05 Maret 2025

15:26 WIB

Pinhome Optimistis Kebijakan Pemerintah Mampu Tingkatkan Pasar Properti 2025

Pinhome menilai kebijakan strategis baru pemerintah soal perumahan dapat mendorong pasar properti 2025. Di tahun ini, potensi masyarakat muda memiliki hunian juga terbuka. 

Editor: Khairul Kahfi

<p>Pinhome Optimistis Kebijakan Pemerintah Mampu Tingkatkan Pasar Properti 2025</p>
<p>Pinhome Optimistis Kebijakan Pemerintah Mampu Tingkatkan Pasar Properti 2025</p>

Foto udara rumah subsidi di Perumahan Subsidi Buana Cicalengka Raya, Cicalengka Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/2/2025). Antara Foto/Raisan Al Farisi/nz

JAKARTA - CEO & Founder Pinhome Dayu Dara Permata menilai, kebijakan strategis baru pemerintah soal perumahan dapat mendorong pasar properti 2025. Di tahun ini, potensi masyarakat muda memiliki hunian juga terbuka. 

Pinhome Indonesia Residential Market Report 2024 & Outlook 2025 memaparkan temuan kunci pasar properti, termasuk pencarian rumah, pertumbuhan inventori, pengaruh kebijakan pemerintah 2024. Laporan yang sama juga memprediksi tren properti 2025 yang memberikan peluang kepemilikan rumah bagi generasi muda.

“Sama dengan tahun 2024, prospek pasar properti di tahun 2025 juga menunjukkan peluang positif, yang kemungkinan besar akan didorong oleh kebijakan-kebijakan baru," katanya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (5/3).

Baca Juga: Dorong Program 3 Juta Rumah, Kemenkeu Sinkronkan Kebijakan

Pinhome Indonesia mencatat, sektor properti 2024 bergerak dinamis cenderung positif. Beberapa yang menjadi catatan penting adalah total inventori tumbuh sekitar 130%, terutama di wilayah dengan infrastruktur strategis. 

Lalu, pencarian rumah tumbuh di semua segmen, dengan rumah sederhana memimpin pertumbuhan hingga 149%. Di sisi lain, suku bunga BI yang fluktuatif tidak menghalangi pertumbuhan transaksi KPR dan KPA sebesar 60%, dengan KPR Take Over mendominasi hingga 63%. 

Karena itu, Dayu Dara menyampaikan, pihaknya tetap optimistis akses kepemilikan rumah di 2025 dapat tetap terbuka, khususnya bagi Milenial dan Gen Z. Sebagaimana diketahui, dua kelompok generasi itu selama ini disebut sulit memiliki rumah. 

"Potensi yang inklusif juga terlihat di area luar Pulau Jawa, di mana minat pembelian rumah diprediksi akan meningkat terkait konektivitas yang semakin baik,” ucapnya.

Tren Properti 2025
Pinhome memprediksi sejumlah tren properti residensial di 2025. Pertama, terdapat keselarasan antara program pembangunan 3 Juta Rumah dan permintaan rumah sederhana.

Misalnya, permintaan akan rumah sederhana di bawah Rp200 juta di Kabupaten Tangerang melonjak, khususnya di kecamatan seperti Sepatan, Pasar Kemis, dan Rajeg yang bertumbuh hingga 120% (yoy). 

Baca Juga: Sri Mulyani Akan Luncurkan SBN Perumahan Untuk Program 3 Juta Rumah

Pinhome mengindentifikasi, pertumbuhan permintaan rumah sederhana sejalan dengan pencanangan program 3 Juta Rumah yang juga dimulai di Kabupaten Tangerang pada November 2024. 

Melihat tren tersebut, pemerintah dapat menjadikan daerah-daerah dengan lonjakan permintaan rumah sederhana tinggi sebagai prioritas dalam menentukan lokasi pembangunan. Seperti Bandar Lampung (593%), Kota Balikpapan (555%), Kabupaten Sukabumi (292%), dan Kabupaten Malang (265%).

"Sehingga distribusi (perumahan) dapat selaras dengan kebutuhan masyarakat," sebutnya. 

Kedua, perpanjangan PPN DTP 100% hingga Juni 2025 dapat meningkatkan pembelian rumah di bawah Rp2 miliar. Program yang sama di kuartal IV/2023 hingga kuartal IV/2024 terbukti bisa mendorong peningkatan pembelian rumah di bawah Rp2 miliar sebanyak 54% (yoy).

"Di tahun 2025, perpanjangan program ini diharapkan mampu melanjutkan tren positif tersebut terutama dengan fokus pada konsumen rumah pertama," urai Dayu Dara. 

Ketiga, peluang penurunan BI-Rate lanjutan disinyalir dapat memperkuat daya beli masyarakat. Data Pinhome menunjukkan, penurunan BI-Rate pada September 2024 dari 6,25% menjadi 6% berdampak positif pada transaksi KPR/KPA yang tumbuh 58% di kuartal IV/2024.

"Tren ini berlanjut dengan penurunan BI-Rate lagi pada Januari 2025 menjadi 5,75%, yang diprediksi akan semakin memperkuat daya beli masyarakat dan meningkatkan transaksi properti," bebernya.

Potensi Investasi Perumahan di Luar Pulau Jawa
Lebih lanjut, Dayu Dara mengungkapkan, penjualan rumah di Pulau Sumatera dapat terdorong oleh pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang telah mencapai 1.042 km, dengan target 3.000 km, dan melintasi 8 provinsi. 

Konektivitas yang semakin baik diharapkan mendorong munculnya kawasan ekonomi baru dan menarik minat pengembang perumahan. 

"Hal ini tercermin dari pertumbuhan signifikan inventori rumah dijual 2024 versus 2023 di provinsi-provinsi yang dilalui JTTS, seperti Riau 143% (yoy), Lampung 132% (yoy), dan Sumatera Utara 123% (yoy)," ucapnya.

Baca Juga: OJK Ungkap Berbagai Kebijakan Bantu Bank Dorong Program 3 Juta Rumah

Sementara untuk wilayah Bali, sejak awal 2024, inventori hunian premium meningkat secara konsisten, dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 96% (qoq) pada kuartal III. Peningkatan ini sejalan dengan dimulainya konstruksi MRT dan LRT, menunjukkan respons positif pasar yang berpotensi meningkatkan nilai investasi.

Dengan berbagai temuan, Pinhome Indonesia meyakini peluang Milenial dan Gen Z memiliki rumah akan lebih nyata. Lewat dorongan kebijakan serta pembangunan strategis yang lebih merata di wilayah Indonesia. 

"Pinhome akan terus berinovasi melalui fiturnya dan siap bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung generasi muda mewujudkan impiannya memiliki rumah,” tutup Dayu Dara.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar