c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

19 Februari 2025

17:25 WIB

Hashim: Pemerintah Makin Optimis Pertumbuhan Ekonomi 8% Bisa Tercapai

Pemerintah Indonesia makin optimis bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 8%. Capaian ini ditunjang program ikonik Makan Bergizi Gratis dan pembangunan 3 juta rumah.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Khairul Kahfi

<p id="isPasted">Hashim: Pemerintah Makin Optimis Pertumbuhan Ekonomi 8% Bisa Tercapai</p>
<p id="isPasted">Hashim: Pemerintah Makin Optimis Pertumbuhan Ekonomi 8% Bisa Tercapai</p>

Utusan Khusus Presiden Hashim Djojohadikusumo menyampaikan sambutan dalam acara Perayaan Imlek Forum Masyarakat Indonesia Emas di Jakarta Pusat pada Senin (3/2/2025). Antara/Farhan Arda Nugraha

JAKARTA - Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo menyampaikan, pemerintah Indonesia makin optimis bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 8%. Capaian pertumbuhan ekonomi tinggi itu bisa tercapai ditunjang program ikonik Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pembangunan 3 juta rumah.

"Saya lebih optimistis bisa mencapai 8%. Kita sudah bicarakan beberapa tahun lalu. Saya sebenarnya sangat optimistis, dalam tiga atau empat bulan terakhir (masa pemerintahan) ini, kita akan benar-benar melampaui 8%," kata Hashim yang juga merupakan adik dari Presiden Prabowo Subianto dalam acara Indonesia Economic Summit (IES), Jakarta, Rabu (19/2).

Hashim yang juga bertanggung jawab mengawasi Program Perumahan Umum Nasional mengungkapkan, sejumlah langkah pemerintah, khususnya terkait program Makan Bergizi Gratis dan pembangunan perumahan massal, akan menjadi pendorong utama dalam mencapai target pertumbuhan yang luar biasa cepat ini.

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran besar untuk program MBG yang sudah memberikan dampak langsung terhadap perekonomian.

"Ketika Prabowo menjadi presiden pada tanggal 20 Oktober (2024), anggaran untuk makan gratis adalah Rp71 triliun, atau sekitar US$4 miliar. Dalam dua minggu terakhir, dia telah menambahkan Rp100 triliun lagi, atau sekitar US$6 miliar," ujarnya.

Baca Juga: Makan Bergizi Gratis Dan Kantin Sekolah Yang Miris

Dia menyampaikan, berdasarkan perkiraan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada Oktober 2024, pengeluaran negara sebanyak Rp71 triliun untuk Makan Bergizi Gratis akan menambah sekitar 0,83% pertumbuhan ekonomi. 

Adapun dengan tambahan Rp100 triliun pada program tersebut, Hashim berasumsi akan ada tambahan pertumbuhan ekonomi sampai 2%. Dengan demikian, kenaikan anggaran MBG saat ini akan menaikkan capaian proyeksi pertumbuhan ekonomi dari yang sebelumnya ditaksir sebesar 5,3%.

"Jadi dengan program Makan Bergizi Gratis itu sendiri, kita akan menambahkan 2% ke (pertumbuhan ekonomi) 5,3%. Kenapa bisa? Karena pengeluaran akan dilakukan langsung ke ekonomi lokal," ucap dia.

Pemerintah pun berharap, dalam kondisi stabil, dapat menyediakan program Makan Bergizi Gratis untuk 82 juta orang.

Nantinya, dia juga menyampaikan, program yang sama juga akan menaikkan konsumsi barang-barang kebutuhan pokok seperti telur, ayam, beras, dan sayuran. 

"Kita akan membutuhkan 82 juta telur setiap hari. Kita akan membutuhkan 82 juta paha ayam, atau sayap ayam setiap hari. Kita akan membutuhkan sayuran setiap hari. Kita akan membutuhkan beras setiap hari. Kita akan membutuhkan tahu, tempe setiap hari. Itu adalah dorongan besar, stimulus besar bagi ekonomi," terang dia.

Tidak hanya itu, Hashim juga optimistis, program pembangunan rumah dengan target pembangunan 3 juta unit rumah per tahun selama 10 tahun ke depan akan maksimal mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: OJK Harap Program 3 Juta Rumah Hasilkan Multiplier Effect

"Kami memperkirakan kami dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kami sebesar 2-2,5% per tahun. Itu sudah lebih dari 8%," klaim Hashim.

Lebih jauh lagi, Hashim menegaskan, pemerintah Indonesia telah mendapat dukungan investasi besar dari negara-negara seperti Qatar dan Uni Emirat Arab, yang berkomitmen untuk mendanai pembangunan jutaan unit rumah.

"Saya sudah umumkan dua minggu lalu, pemerintah Qatar telah berkomitmen untuk mendanai dan membangun 3-5 juta unit (rumah). Uni Emirat Arab telah berkomitmen untuk membangun 1 juta. Ini baru dua negara, saya sudah ke Beijing tiga kali tahun ini dan pemerintah China, perusahaan konstruksi China sangat, sangat ingin datang ke Indonesia," terangnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar