c

Selamat

Sabtu, 27 April 2024

EKONOMI

28 Maret 2024

17:32 WIB

PT SMI Siap Peroleh Investasi IKN Hingga Rp30 T

PT SMI telah mendapat kontrak Rp825 miliar dalam bentuk penyiapan proyek IKN.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

PT SMI Siap Peroleh Investasi IKN Hingga Rp30 T
PT SMI Siap Peroleh Investasi IKN Hingga Rp30 T
Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (12/2/2024). Antara Foto/Rivan Awal Lingga

JAKARTA - Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad menyampaikan perseroan berpotensi mendapat kontrak besar dari proyek Pembangunan IKN. Ekspektasinya, PT SMI bisa mendapat proyek senilai hampir menyentuh Rp30 triliun di Ibu Kota Negara Nusantara.

Untuk saat ini, sebagai gambaran, PT SMI telah mendapat kontrak Rp825 miliar dalam bentuk penyiapan proyek. Adapun ekspektasi tersebut berasal dari hasil kali antara pedoman proyek yang disederhanakan atau rule of thumb dengan kontrak penyiapan proyek saat ini.

“Biasanya rule of thumb-nya penyiapan itu sekitar 3% dari proyek, jadi (tinggal) dikali saja. Kalau (kontrak penyiapan proyek saat ini) Rp825 miliar dikali, bisa mendekati Rp 30 triliun,” katanya dalam acara Media Briefing, Jakarta, Rabu (27/3).

Hitungan Validnews, berdasarkan data di atas, ekspektasi investasi proyek yang bisa digarap PT SMI dalam masa transisi pemerintah bisa mencapai setidaknya Rp27,5 triliun.

Baca Juga: PT SMI Catat Laba Bersih Turun 3,96% Pada 2023

Ketika ditanya mengenai program Proyek Strategis Nasional (PSN) yang lain dalam masa transisi pemerintahan baru, Edwin mengungkap masih menunggu produk final RPJMN pemerintah anyar. Buat yang belum tahu, RPJMN pemerintah baru dapat ditetapkan oleh presiden terpilih paling lambat sekitar 3 bulan pasca dilantik.

Dirinya pun berharap, proses penyiapan RPJMN baru bisa semakin terakselerasi dengan keberadaan tim transisi ekonomi. “Kalau bisa sih seminggu setelah dilantik sudah langsung jadi RPJMN, karena semua mengacu ke situ,” jelasnya.

Di samping itu, PT SMI juga akan terus melanjutkan proyek investasi lama dan sudah masuk dalam rencana (pipeline). Seperti kelanjutan sambungan untuk jalan dan jalur kereta api.

“Kita tahu continuity dan berkelanjutan, tapi legally mereka butuh payung terutama APBN dan segala macam, nanti kita melihat yang non-APBN yang mana. Tapi, pipeline itu teman-teman sudah jalan,” terangnya. 

Pendanaan Swasta
Sementara itu, Direktur Pembiayaan Publik dan Pengembangan Proyek PT SMI Faaris Pranawa menyebutkan bahwa perseroan akan men-support tiga hal untuk proyek IKN. Terdiri dari, bantuan Pendukung Penerapan Skema Pendanaan (PPSP), fasilitas penyiapan proyek, dan penyedia pembiayaan infrastruktur.

“Yang baru berjalan ini satu dan dua (PPSP dan fasilitas penyiapan proyek), sementara untuk pembiayaan masih belum berjalan, karena memang prosesnya masih belum menuju ke arah sana,” terang Faaris. 

Karena itu, sementara ini, PT SMI pun belum bisa melakukan pembiayaan yang dapat diberikan ke IKN karena masuk dalam kategori pembiayaan dari pihak swasta. Dia menambahkan, RPJMN mencanangkan IKN sekitar 20% dibiayai dari APBN, dan sisa 80%-nya dari swasta.

“Untuk bisa masuk investasi, swasta perlu ada tahapan. Dalam mempersiapkan atau membantu IKN masuk ke tahapan tersebut, SMI ditugaskan oleh Kemenkeu,” katanya.

Untuk proses PPSP, PT SMI sudah membantu Otorita IKN sejak kuartal III/2023 lewat persiapan masterplan investasi, kerangka regulasi, hingga perbantuan pengembangan organisasi. Intinya, semua proses ini dapat membuat OIKN siap mengakses pendanaan dari swasta atau menawarkan proyek kepada pihak swasta.

Baca Juga: Bertahap, PT SMI Siap Kuasai Saham Jalan Tol Bocimi 55%

Kemudian dalam fasilitas penyiapan proyek, PT SMI akui cukup menarik karena dinamika investor yang cukup marak. Perseroan pun turut serta membantu OIKN menyiapkan dokumen atau mengevaluasi proposal untuk mendukung partisipasi swasta di dalam IKN.

“Menariknya, saat ini sudah ada pihak swasta yang berinisatif atau dikenal unsolicited project. Pemrakasa swasta (di IKN) sudah ada hampir enam calon investor, di sektor perumahan dan sektor pendidikan,” ucapnya.

Sekilas, dinamika investasi swasta di IKN sudah mulai meningkat, didukung oleh risiko demand yang diambil pemerintah. Jadi swasta yang masuk tidak akan terpapar pada risiko demand, atau bisa dibilang hal ini membuat risiko investasi swasta di IKN menjadi cukup rendah.

“Jadi memang sangat menarik sebenarnya jika swasta ingin masuk ke IKN. Jadi sudah berapa rupiahnya (investasi)? Dari sisi pembiayaan belum ada, karena memang masih dalam proses penyiapan untuk masuk ke tahap tender atau penawaran kepada pihak investor swasta,” terangnya lagi.

Powered by Froala Editor


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar