c

Selamat

Kamis, 9 Mei 2024

EKONOMI

28 Maret 2024

09:15 WIB

PT SMI Catat Laba Bersih Turun 3,96% Pada 2023

Ketiadaan divestasi membuat laba bersih perusahaan sedikit menurun sekitar 3,96% (yoy) pada 2023.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Rheza Alfian

PT SMI Catat Laba Bersih Turun 3,96% Pada 2023
PT SMI Catat Laba Bersih Turun 3,96% Pada 2023
Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad (tengah) bersama jajaran direksi PT SMI melaporkan kinerja perseroan 2023, Jakarta, Rabu (27/3). Validnews/Khairul Kahfi

JAKARTA - Direktur Operasional dan Keuangan PT SMI Darwin Trisna Djajawinata menyampaikan, ketiadaan divestasi membuat laba bersih perusahaan sedikit menurun sekitar 3,96% (yoy) pada 2023. Dalam laporannya, PT SMI mencetak laba bersih 2023 sebesar Rp2,07 triliun atau lebih rendah ketimbang 2022 yang berkisar Rp2,16 triliun. 

“Memang ada sedikit penurunan (laba bersih), tapi sebagai gambaran sebetulnya di 2022 itu kita dapat surprise karena kita melakukan divestasi satu proyek jalan tol yang kita miliki sahamnya atau pemilikannya kita divestasi,” terangnya menjawab wartawan dalam acara Media Briefing, Jakarta, Rabu (27/3).

Perseroan mencatat, laba bersih 2022 yang lebih tinggi dari laba bersih 2023 terjadi karena adanya divestasi salah satu anak perusahaan, yaitu Jasamarga Semarang-Batang (JSB), yang mana transaksi divestasi ini tidak regular dilakukan setiap tahunnya. Aksi ini berkontribusi terhadap laba bersih 2022 sekitar Rp300 miliar.

Adapun untuk kegiatan usaha 2023, perseroan murni hanya melakukan kegiatan pembiayaan investasi tanpa adanya divestasi atas aset atau portofolio yang dimiliki. Namun, hal ini juga mencerminkan bahwa neraca keuangan perseroan atas kegiatan inti usaha semakin kuat. 

Karenanya, penurunan tersebut tidak terlalu negatif berdampak, terlebih PT SMI berhasil mencetak laba komprehensif yang tumbuh hingga 11,61% (yoy), dari Rp2,07 triliun menjadi Rp2,31 triliun.

“Jadi (laba) bukan turun sebetulnya, karena kalau secara (laba) komprehensif kita masih naik 11%,” ungkapnya.

Baca Juga: Dua Ruas Tol PSN Waskita Dapat Suntikan PMN Rp12,5 Triliun

Secara umum, perseroan masih mencatatkan kinerja positif selama 2023 dengan pendapatan yang melonjak sebesar 22,8% (yoy). PT SMI membukukan pendapatan senilai Rp7,6 triliun, atau meningkat dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak Rp6,2 triliun.

Capaian pendapatan positif ini terjadi berkat kerja keras seluruh karyawan PT SMI. PT SMI bersyukur pencapaian kinerja kembali mencatat pertumbuhan pendapatan.

“Ini tak lepas dari jerih payah SMI-ers, serta tak lupa juga dukungan dari para stakeholders. Tapi tentu kami tidak puas sampai di sini, karena kami berkomitmen untuk terus tumbuh, dan bisa lebih baik lagi di tahun ini,” jelasnya.

Adapun, dia menambahkan, gross income perseroan pada 2023 juga naik 21,4% (yoy), dari posisi Rp3,1 triliun pada 2022 menjadi Rp3,8 triliun pada 2023. Selain itu, aktivitas pembiayaan dan investasi PT SMI juga telah berkontribusi pada pembangunan proyek infrastruktur senilai Rp727,3 triliun. 

Sementara komitmen pembiayaan di sepanjang tahun lalu adalah sebesar Rp137,7 triliun. Sedangkan, angka outstanding pembiayaan dan investasi adalah senilai Rp91,3 triliun. 

“Untuk gross disbursement tahun 2023 adalah Rp15,3 triliun, yang terdiri dari disbursement ke Badan Usaha senilai Rp15 triliun dan ke Pemerintah Daerah sebesar Rp255 miliar,” ujarnya.

Pada tahun ini, Darwin mengaku siap menjaga capaian laba bersih yang sudah dicapai secara positif oleh PT SMI. Intinya, perseroan menarget laba bersih yang dapat digapai tahun ini tidak boleh kurang di bawah Rp2 triliun. 

“Nah itu yang menjadi target kita. Pastinya kita juga akan terus berupaya untuk bisa melebihi dari capaian yang ada di tahun 2023,” tegasnya.

Baca Juga: Kemenkeu Siapkan PT SMI Dukung Pembiayaan Proyek IKN

Sementara itu, Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad menyebut, PT SMI juga tetap berkomitmen untuk menjaga konsistensi pertumbuhan dan meningkatkan kinerjanya pada 2024 ini. Perseroan telah mempersiapkan rencana dan inisiatif strategis untuk menjadi fokus tahun ini. 

“Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2024-2028 baru mendapat persetujuan dari para pemegang saham. Berdasarkan RJPP, PT SMI akan meningkatkan portofolio pada sektor-sektor ekspansi dan terdepan,” sebut Edwin.  

Sektor tersebut mencakup air, kesehatan, hingga pengelolaan sampah yang masih dianggap sebagai underserved sectors. Namun, PT SMI meyakini, sektor terkait memiliki dampak sosial-ekonomi yang tinggi.

Selain itu, PT SMI juga akan menguatkan transformasi publik melalui Program Loan, strategi pembiayaan publik dengan klasterisasi, serta penguatan kapasitas riset melalui SMI Institute. 

Penguatan organisasi juga dilakukan untuk mendukung transformasi publik. Di antaranya program global secondment ke Bank Dunia untuk Cross Learning Program terkait pembiayaan publik. 

“Dalam hal transisi energi, perseroan akan menguatkan peran sebagai Energy Transition Mechanism Country Platform Manager,” paparnya. 

PT SMI juga tengah mempersiapkan pembentukan Trust Fund, yang telah dimulai sejak 2023 dengan diterbitkannya UU P2SK. Pembentukan Trust Fund ini bertujuan untuk mengelola dana hibah dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. 

“Perseroan juga akan berperan aktif dalam mendukung percepatan penyediaan Infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN), salah satunya dengan melalui skema KPBU Unsolicited,” urainya. 

Powered by Froala Editor


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar