04 Agustus 2025
14:20 WIB
IEU-CEPA Rampung, Kemendag: Tekstil-Sawit RI Dapat Tarif 0%!
Kemendag mengungkapkan produk ekspor Indonesia mulai dari tekstil sampai sawit dan turunannya dapat tarif 0% dalam IEU-CEPA. Sekitar 98% dari seluruh pos tarif RI akan mendapat preferensi Uni Eropa.
Editor: Khairul Kahfi
JAKARTA - Kemendag mengungkapkan produk-produk ekspor Indonesia mulai dari tekstil sampai dengan sawit dan turunannya dapat tarif 0% dalam Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
"Jadi untuk apparel contohnya, dapat zero (tariff) saat Entry Into Force atau EIF (tahap pemberlakuan). Jadi alas kaki, apparel, tekstil, makanan olahan, bahkan sawit dan turunannya, semua akan dapat Entry Into Force," ujar Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono, Jakarta, Senin (4/8) melansir Antara.
Baca Juga: IEU-CEPA Rampung, RI Berharap Ekspansi Bisnis Dan Investasi Dari Eropa
Dia menjelaskan, arsitektur dan ruang lingkup IEU-CEPA salah satunya adalah akses pasar barang yakni komitmen eliminasi kedua pihak di mana 98% dari total pos tarif dan 99% dari total nilai impor.
Akses pasar optimal untuk produk dengan keunggulan komparatif antara lain alas kaki, tekstil dan produk tekstil, perikanan, makanan olahan, sawit dan turunannya termasuk biodiesel, elektronik, hasil pertanian dan kehutanan, serta besi baja.
IEU-CEPA merupakan perjanjian dagang bilateral yang paling komprehensif yang dimiliki Indonesia terdiri dari 25 bab mencakup elemen liberalisasi, fasilitas perdagangan, kerja sama dan isu-isu baru.
Djatmiko menyatakan bahwa jika melihat komitmen yang ada, sekitar 98% dari seluruh pos tarif akan mendapatkan preferensi. Dengan demikian, sangat sedikit pos tarif yang dikecualikan oleh Uni Eropa.
"Kalau dari total nilai Uni Eropa impor dari Indonesia, sudah 100% kalau menurut saya ya, 99% seluruh ekspor Indonesia ke EU akan dapat preferensi. Ya cuma beda-beda saja waktunya, tapi hampir seluruhnya di EIF (Entry Into Force), ada yang di tahun ketiga, ada yang di tahun kelima ini masih berunding," katanya.
Baca Juga: APINDO Sebut Tarif Trump Dan IEU CEPA Jadi Angin Segar Ekspor RI
Indonesia sendiri berharap, seluruh ekspor Indonesia ke Uni Eropa bisa langsung merasakan manfaat IEU-CEPA sesaat undang-undangnya sudah berlaku.
"Kita inginnya sudah langsung semua aja di EIF begitu ya, Doakan saja, semua produk Indonesia akan mendapatkan kesempatan yang sama di awal-awal," katanya
Tonggak sejarah dalam proses penyelesaian Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) ditandai dengan penandatanganan dan pertukaran surat (exchange of letters) antara Pemerintah Indonesia dan Komisi Eropa sebagai bentuk kesepakatan politik tingkat tinggi untuk mendorong percepatan finalisasi perundingan IEU-CEPA.
Pertukaran surat tersebut dilakukan antara Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto dengan Komisioner Perdagangan Komisi Eropa Maroš Šefčovič.
Dengan populasi lebih dari 285 juta jiwa, Indonesia menawarkan pasar yang besar dan dinamis bagi mitra dagangnya. Di sisi lain, Uni Eropa yang terdiri dari lebih dari 400 juta penduduk juga merupakan salah satu kekuatan ekonomi utama dunia.
Baca Juga: Tarif Dagang IEU-CEPA, Prabowo: Hampir Semuanya 0%
Dengan IEU-CEPA, sekitar 80% pos tarif akan menjadi nol sehingga membuka peluang perdagangan dan investasi yang lebih luas bagi kedua belah pihak.
Penyelesaian perundingan IEU-CEPA tersebut secara resmi diumumkan dalam pertemuan bilateral antara Presiden RI Prabowo Subianto, dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, yang diselenggarakan di Brussels pada Minggu (13/7).
Kedua pemimpin menegaskan komitmen untuk memperkuat kemitraan strategis, termasuk percepatan penyelesaian IEU-CEPA.