c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

06 September 2025

12:40 WIB

BEI: IHSG Pekan Ini Naik Tipis 0,47%, Data Transaksi Variatif

IHSG sepekan ini meningkat tipis 0,47% ke level 7.867,348. Namun, rata-rata frekuensi, volume, hingga nilai transaksi harian IHSG pekan ini melemah.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p class="query-text-line ng-star-inserted" id="isPasted">BEI: IHSG Pekan Ini Naik Tipis 0,47%, Data Transaksi Variatif</p>
<p class="query-text-line ng-star-inserted" id="isPasted">BEI: IHSG Pekan Ini Naik Tipis 0,47%, Data Transaksi Variatif</p>

Investor memantau perkembangan informasi saham di Denpasar, Bali, Kamis (3/7/2025). Antara/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna/aa.

JAKARTA - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan, yakni pada periode 1-4 September 2025, ditutup bervariasi, meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan.

"IHSG selama sepekan mengalami peningkatan sebesar 0,47% menjadi ditutup pada level 7.867,348 dari 7.830,493 pada pekan lalu," ujar Sekretaris Perusahaan PT BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan resmi, Jakarta, dikutip Sabtu (6/9).

Baca Juga: Transaksi Harian BEI Naik 40%, IHSG Justru Melemah 0,36% Pekan Ini

Kemudian, lanjut dia, kapitalisasi pasar BEI sepekan juga meningkat tipis sebesar 0,20% menjadi Rp14.211 triliun, dari Rp14.182 triliun pada sepekan sebelumnya. 

Sedangkan, rata-rata frekuensi transaksi harian pekan ini melemah sebesar 9,88% menjadi 2,08 juta kali transaksi, dari 2,31 juta kali transaksi pada pekan lalu. 

Rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini pun turut mengalami penurunan drastis sebesar 21,09% menjadi 37,24 miliar lembar saham, dari 47,19 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. 

Pelemahan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI sebesar 28,43% menjadi Rp18,05 triliun, dari Rp25,22 triliun pada pekan sebelumnya. 

Kautsar menuturkan, investor asing pada Kamis (4/9), mencatatkan nilai jual bersih Rp305,18 miliar. Sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp55,13 triliun.

Investor Pasar Modal Lampaui 18 Juta
Jumlah investor pasar modal Indonesia terus tumbuh secara signifikan dan berhasil melampaui jumlah 18 juta Single Investor Identification (SID), tepatnya sebanyak 18.012.665 SID pada akhir Agustus 2025. 

Sepanjang tahun berjalan di 2025, terdapat penambahan 3.141.026 SID baru berkat program edukasi yang konsisten dijalankan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self Regulatory Organization (SRO) lainnya dan stakeholders dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Baca Juga: IHSG Menguat Seiring Membaiknya Kondisi Politik Nasional

Dari jumlah tersebut, jumlah investor saham telah mencapai 7.558.552 SID, dengan sebanyak 1.177.108 SID merupakan investor baru. 

"Capaian ini bukan sekedar angka, tetapi juga mencerminkan tumbuhnya optimisme dan kepercayaan investor terhadap perekonomian nasional serta pasar modal Indonesia," terang Kautsar.

Agenda Bursa Pekan Ini
Mengawali pekan (1/9), BEI bersama OJK dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) menggelar Konferensi Pers Stabilitas Pasar Modal Indonesia di Main Hall BEI. Airlangga menyampaikan, fundamental ekonomi Indonesia saat ini solid.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi oleh Kepala Eksekutif Pengawas PMDK OJK RI Inarno Djajadi, Direktur Utama BEI Iman Rachman beserta jajaran Kemenko Perekonomian. 

Airlangga menekankan, pasar modal Indonesia memiliki peran strategis sebagai sumber pembiayaan pembangunan dan wadah investasi masyarakat. 

Pemerintah bersama otoritas pasar modal berkomitmen untuk selalu menjaga stabilitas pasar agar terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca Juga: OJK: Dampak Aksi Demonstrasi Masih Relatif Terbatas Ke Sektor Keuangan

Pada Rabu (3/9), Direktur Utama BEI Iman Rachman didampingi oleh Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Pertemuan ini menjadi momentum strategis dalam pengembangan pasar modal syariah Indonesia. 

Dalam kesempatan tersebut, BEI juga mengapresiasi dukungan pemerintah dalam menciptakan situasi yang kondusif sehingga dapat menjaga stabilitas pasar modal Indonesia. 

Perhatian yang besar dari pemerintah dan organisasi masyarakat, seperti PBNU kepada pasar modal Indonesia diharapkan dapat semakin memperluas inklusi keuangan, mendorong pertumbuhan pasar modal syariah, serta menegaskan peran penting pasar modal dalam pembangunan ekonomi nasional.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar