14 November 2025
20:32 WIB
Tanggung Infrastruktur, Purbaya Manut Prabowo Soal Penyelesaian Utang Whoosh
Menkeu Purbaya akan mengikuti arahan Presiden Prabowo terkait penyelesaian utang KCIC atau Whoosh. Meski belum final, Kemenkeu diarahkan bakal menanggung proyek infrastruktur, seperti jalan atau rel.
Editor: Khairul Kahfi
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung parkir di Stasiun Halim, Jakarta, Kamis (30/11/2023). ValidNewsID/Darryl Ramadhan
JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto terkait penyelesaian utang proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh.
“Kalau saya mending enggak bayar, tapi itu kan ada kebijakan dari atas, Presiden dan lain-lain, berdiskusi. Tapi, ini belum diputuskan,” kata Purbaya dalam taklimat media di kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (14/11), melansir Antara.
Baca Juga: Prabowo Perintah Menteri Cari Skema Terbaik Bereskan Utang Whoosh
Menurut Purbaya, pembahasan saat ini cenderung mengarah pada pembagian peran bersama antara pemerintah dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Dalam konteks itu, Kemenkeu bakal menanggung bagian proyek infrastruktur, seperti jalan maupun rel. Sedangkan bagian lain, seperti urusan rolling stock, bukan menjadi tanggungan Kemenkeu.
Namun, Purbaya sekali lagi mengatakan, belum ada keputusan final terhadap pembahasan itu.
“Rolling stock mereka yang menanggung. Tapi, saya belum mendapat kesimpulan. Maka saya bilang kalau nanti mereka diskusi ke sana, saya ikut. Saya mau lihat, jangan sampai saya rugi-rugi amat. Tapi kita lihat yang terbaik buat keuangan negara,” tuturnya.
Baca Juga: Menkeu: Danantara Sanggup Bayar Bunga Utang Whoosh Rp2 T per Tahun
Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menyampaikan, Danantara bersama pemerintah akan berbagi peran dalam menangani utang Kereta Cepat atau Whoosh secara terukur.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Presiden Prabowo Subianto, Whoosh telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan perekonomian, sehingga langkah penanganan utang tersebut menjadi bagian dari upaya menjaga keberlanjutan layanan transportasi modern tersebut.
Dalam rencana penyelesaian ini, Danantara akan fokus pada aspek operasional Whoosh agar layanan transportasi ini bisa makin optimal, efisien, dan mampu menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat di wilayah Jakarta-Bandung dan sekitarnya.
Baca Juga: Soal Utang Rp116 T, Danantara Siap Tanggung Operasional Whoosh
Sementara itu, pemerintah akan berperan dalam pengelolaan dan penguatan infrastruktur yang mendukung jalannya layanan kereta cepat tersebut.
Danantara berharap, layanan Whoosh juga makin diminati masyarakat, sekaligus menjaga keberlanjutan operasional yang efisien dan profesional.