c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

31 Oktober 2025

10:41 WIB

Prabowo Perintah Menteri Cari Skema Terbaik Bereskan Utang Whoosh

Presiden Prabowo memerintahkan jajaran menterinya mencari skema terbaik menyelesaikan soal utang KCJB Whoosh. Selain itu, pemerintah juga berupaya menyelesaikan persoalan lain terkait transportasi.

<p>Prabowo Perintah Menteri Cari Skema Terbaik Bereskan Utang Whoosh</p>
<p>Prabowo Perintah Menteri Cari Skema Terbaik Bereskan Utang Whoosh</p>

Mensesneg Prasetyo Hadi (dua kiri) menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui setelah menghadiri acara pembukaan pameran 'Haluan Merah Putih' di Antara Heritage Center, Jakarta, Kamis (30/10/2025). Antara/Andi Firdaus

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajaran menterinya untuk mencari skema terbaik menyelesaikan masalah utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh, termasuk detail yang terkait dengan angka, dan skenario-skenario penyelesaian utang terbaik yang dapat ditempuh oleh pemerintah.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan, perintah itu diberikan oleh Presiden Prabowo kepada jajaran menteri saat rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan RI Jakarta, Rabu (29/10) malam.

"Pak Airlangga, Menteri Keuangan, kemudian CEO Danantara diminta untuk menghitung lagi detail-detailnya, kemudian opsi-opsi untuk meminta, misalnya, perpanjangan masa pinjaman. Itu bagian dari skenario-skenario, skema yang terbaik," kata Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Kamis malam (30/10), melansir Antara.

Baca Juga: Pemerintah Wajib Pikirkan Cara Selamatkan BUMN Dari Jerat Utang Kereta Cepat

Sejumlah menteri turut hadir mengikuti ratas, antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Mensesneg Prasetyo Hadi, Gubernur BI Perry Warjiyo, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

"Kemarin di dalam ratas (masalah Whoosh) itu bagian dari salah satu yang dibicarakan. Pemerintah sedang mencari skema yang terbaik, termasuk perhitungan-perhitungan angkanya, termasuk kemungkinan-kemungkinan untuk kita bisa meminta kelonggaran dari sisi waktu pembayaran," ujar Prasetyo Hadi.

Baca Juga: Peneliti INSTRA Beberkan 9 Cara Atasi Utang Whoosh

Walau demikian, Pras melanjutkan, pemerintah tidak hanya berupaya menyelesaikan masalah Whoosh, tetapi juga persoalan lain terkait transportasi.

"Tidak hanya Whoosh, ya, mulai dari transportasi kereta api yang nonkereta api cepat, kemudian transportasi bus, transportasi kapal, semuanya sedang coba kita perbaiki," sambung dia.

Masalah penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh menjadi sorotan publik mengingat beban utang dari proyek itu mencapai Rp116 triliun.

Baca Juga: Menkeu: Danantara Sanggup Bayar Bunga Utang Whoosh Rp2 T per Tahun

Terkait masalah itu, Menkeu Purbaya menjelaskan, pemerintah tidak akan menggunakan APBN untuk menanggung beban utang Whoosh. Purbaya menjelaskan, utang dari proyek tersebut bukan merupakan beban negara, melainkan menjadi beban dari BUMN yang terlibat di dalamnya.

Dalam kesempatan terpisah, COD Danantara yang juga Kepala Badan Pengaturan BUMN Dony Oskaria menjelaskan, negosiasi untuk merestrukturisasi utang Whoosh masih berjalan.

"Terus kita bernegosiasi, kami akan berangkat lagi (ke China) untuk bernegosiasi mengenai term dan pinjamannya. Ini menjadi poin negosiasi berkaitan sama jangka waktu pinjaman, suku bunga, dan kemudian ada beberapa mata uang yang juga akan kita diskusikan dengan mereka," kata Dony di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (23/10).

Baca Juga: KPK Selidiki Whoosh Sejak Awal 2025

Tim negosiasi dari Danantara itu akan merundingkan restrukturisasi utang dengan Pemerintah China dan perusahaan-perusahaan mitra yang tergabung dalam Konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar