22 Januari 2025
19:43 WIB
Sambut Panen Raya, Bulog Bakal Pinjam Gudang TNI, ID FOOD, Dan Kemendag
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Khairul Kahfi
Dirut Bulog Wahyu Suparyono (tengah) menyampaikan perseroan akan meminjam gudang TNI, Kemendag dan ID FOOD dalam memenuhi target penyerapan beras 3 juta ton di panen raya 2025, Jakarta, Rabu (22/1). ValidnewsID/Erlinda PS
JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono menyampaikan, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan ID FOOD, Kementerian Perdagangan, dan TNI untuk pemanfaatan gudang penyimpanan gabah atau beras di tahun 2025. Dia menegaskan, Bulog tidak bisa mengandalkan gudang sendiri untuk menyimpan hasil panen nasional.
"Bulog enggak bisa sendirian, kami perlu kolaborasi. Pak Presiden mengatakan, kalau enggak ada gudang bisa minta tolong TNI, dan kami sudah diberitahu panglima TNI bisa memanfaatkan spot-spot gudang yang belum dimanfaatkan," ungkap Wahyu dalam acara diskusi Bulog, di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Rabu (22/1).
Wahyu menjelaskan, kapasitas gudang penyimpanan Bulog tidak mencukupi untuk menampung target penyerapan beras sebanyak 3 juta ton di panen raya tahun ini. Saat ini Bulog hanya memiliki gudang penyimpanan yang bisa dioptimalkan untuk penyimpanan gabah maupun beras sebanyak 3,5 juta ton.
Baca Juga: Produksi Beras Naik, Pemerintah Tugaskan Bulog Serap 3 Juta Ton Beras
Dari kapasitas gudang Bulog tersebut, sampai kini sudah terpakai untuk menyimpan beras sebanyak 2 juta ton, sehingga menyisakan kapasitas gudang 1,5 juta ton. Dari sisa kapasitas gudang ini, sekitar 10%-nya digunakan sebagai ruang kosong (broken space) untuk gudang pengemasan.
Selain meminjam gudang milik TNI, Wahyu menginformasikan, perseroan juga akan meminjam gudang Kementerian Perdagangan, yaitu Sistem Resi Gudang (SRG). Kemudian, Bulog juga akan meminjam gudang lain milik ID FOOD.
"Kita dengan RNI atau ID FOOD besok akan tanda tangan untuk kontrak ini (sewa gudang)," lanjut Wahyu.
Sebelumnya Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Arwakhudin Widiarso memastikan Bulog mampu menampung penyerapan gabah dan beras pada panen raya tahun ini.
Namun kemampuan penyaluran beras tersebut perlu diimbangi dengan langkah pemerintah, untuk menyalurkan beras lewat program bantuan pangan (banpang) dan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Adapun penyaluran banpang dan SPHP telah ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan berlangsung pada Januari-Februari 2025 atau sebelum memasuki panen raya. Adapun jika panen raya berlangsung, kedua program ini akan dihentikan sementara untuk menjaga kestabilan harga beras.
Baca Juga: Bulog Targetkan Serap 1,4 Juta Ton Beras Di Panen Raya Maret 2025
Masing-masing program tersebut juga telah mendapat penyaluran kuota beras. Untuk banpang, direncanakan akan disalurkan beras sebanyak 160 ribu ton setiap bulan atau sekitar 320 ribu ton beras periode Januari-Februari 2025.
Sedangkan, ditribusi beras SPHP dialokasikan sebanyak 150 ribu ton per bulan atau sebanyak 300 ribu ton untuk Januari-Februari 2025. Sehingga total beras yang akan keluar dari gudang Bulog dari kedua program ini di periode Januari-Februari 2025 diperkirakan mencapai 620 ribu ton.
"Harusnya jadwal sampai Februari mencapai 500-600 ribu ton itu keluar (stok beras) kalau sesuai penugasannya. Jadi harapan kita sebenarnya ada penyaluran bantuan pangan," kata Widiarso, Jumat (17/1).