c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

29 September 2025

11:43 WIB

Rupiah Menguat, Inflasi AS Buka Peluang The Fed Pangkas Bunga

Rupiah awal pekan ini dibuka menguat terpengaruh data inflasi AS yang sesuai perkiraan. Kondisi ini pula membuka peluang The Fed untuk memangkas suku bunga.

Editor: Khairul Kahfi

<p>Rupiah Menguat, Inflasi AS Buka Peluang The Fed Pangkas Bunga</p>
<p>Rupiah Menguat, Inflasi AS Buka Peluang The Fed Pangkas Bunga</p>

Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta. Antara Foto/Nova Wahyudi

JAKARTA - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi data inflasi Amerika Serikat (AS) sesuai perkiraan. Tercatat, Pengeluaran Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) Inti AS naik 0,2% (mtm).

"(Hal ini) membuka peluang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga," katanya melansir Antara, Jakarta, Senin (29/9).

Baca Juga: Perbanas: Bunga Deposito Valas Himbara Jadi Pemicu Rupiah Melemah

Mengutip Xinhua, PCE AS di bulan Agustus 2025 tumbuh 2,7% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan 2,6% pada Juli.

Namun, biaya hidup meningkat karena harga makanan dan barang-barang lainnya menjadi lebih mahal pada bulan lalu dan harga jasa tetap tinggi.

Adapun PCE Inti AS tumbuh 2,9% (yoy), sama dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya. Indeks inflasi inti ini masih lebih tinggi dari target 2% yang ditetapkan oleh Federal Reserve.

Sentimen konsumen yang di luar dugaan direvisi lebih rendah juga memberikan sentimen positif terhadap rupiah.

"Sentimen konsumen direvisi turun dari 55,4 ke 55,1, turun dari 58,2 bulan lalu," ucap Lukman.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, Lukman memperkirakan, kurs rupiah berkisar Rp16.650-16.750 per dolar AS pada hari ini.

Baca Juga: Himbara Kompak Naikkan Bunga Deposito Valas, Purbaya: Bukan Saya Yang Suruh

Berdasarkan pantauan, mata uang rupiah pada perdagangan Senin (29/9) pagi di Jakarta, menguat sebesar 0,56% atau Rp93, dari sebelumnya Rp16.738 menjadi Rp16.645 per dolar AS. Sebagai perbandingan, per 26 September 2025, kurs rupiah sesuai Jisdor Bank Indonesia (BI) berada di level Rp16.775 per dolar AS.

Melansir Bloomberg, Di sisi lain, dolar AS yang dipantau pada pukul 10.33 WIB hari ini (29/9) terpantau melemah 0,41% atau turun sekitar Rp68 terhadap mata uang rupiah. Sementara ini, rupiah ditransaksikan Rp16.670 per dolar AS, dengan proyeksi pergerakan harian sekitar Rp16.640-16.674 per dolar AS.

Baca Juga: Menkeu Yakin Nilai Tukar Rupiah Pulih Pekan Depan

Pada Minggu (28/9), Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kinerja terhadap mata uang lainnya, termasuk EUR, JPY, GBP, CAD, CHF, dan SEK terpantau melemah drastis ke level 97,94 poin atau turun 0,22 persen poin dibandingkan penutupan sebelumnya yang berkisar 98,15 poin.

Adapun pergerakan DXY kemarin (28/9) berkisar antara 97,93-98,18 atau cenderung sedikit melemah dibanding kondisi beberapa waktu belakangan terhadap rentang level DXY 52 pekan terakhir di kisaran 96,21-110,17 poin.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar