c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

26 September 2025

18:02 WIB

Menkeu Yakin Nilai Tukar Rupiah Pulih Pekan Depan

Menteri Keuangan Purbaya menjamin nilai tukar rupiah yang sedang loyo sementara ini tidak akan berpengaruh terhadap kinerja APBN.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Menkeu Yakin Nilai Tukar Rupiah Pulih Pekan Depan</p>
<p id="isPasted">Menkeu Yakin Nilai Tukar Rupiah Pulih Pekan Depan</p>

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjawab pertanyaan wartawan dalam taklimat media di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (26/9/2025). Antara/Imamatul Silfia

JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan, nilai tukar rupiah yang sedang terdepresiasi hingga kisaran Rp16.740-16.810 per dolar AS hanya berlangsung sementara dan tidak akan memengaruhi kinerja APBN.

Menurut Purbaya, pemulihan rupiah akan terjadi setelah dirinya menegaskan kenaikkan suku bunga deposito valas menjadi sebesar 4% bukan dilakukan atas dasar intervensi pemerintah.

"Konferensi pers sekarang yang menyatakan bahwa engga ada kebijakan dari Kementerian Keuangan yang 4% (bunga valas), saya pikir akan berkurang dengan cepat pertukaran ke rupiah," ujar Purbaya dalam media briefing di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (26/9).

Sebagai catatan, keputusan Himbara dalam menaikkan suku bunga deposito valas menjadi 4% diyakini menjadi salah satu faktor penyebab rupiah semakin melemah.

Baca Juga: Perbanas: Bunga Deposito Valas Himbara Jadi Pemicu Rupiah Melemah

Menurut Ekonom Senior sekaligus mantan Menteri Keuangan di era Presiden SBY Chatib Basri, hal ini dipicu oleh adanya insentif bagi deposan untuk mengalihkan aset dari rupiah ke dolar AS, yang menyebabkan masyarakat/korporasi menukar rupiah ke dolar AS, sehingga membuat permintaan atas dolas AS menjadi lebih besar.

"Likuiditas rupiah di pasar menurun karena rupiah keluar dari sistem perbankan (ditukar ke USD)," tulis Chatib, dalam penjelasannya melalui akun X @ChatibBasri, dikutip Jumat (26/9).

Lebih lanjut, terkait kebijakan terkait suku bunga valas, Purbaya mengaku tidak akan melakukan intervensi langsung dan memberikan kewenangan bagi Himbara dalam mengambil kebijakan.

Namun, dirinya mengaku akan mengimbau Himbara untuk mengoreksi bunga yang dijanjikan apabila pelaksanaannya hanya menimbulkan sentimen negatif bagi rupiah.

"Saya akan minta atau imbau mereka untuk mengoreksi (bunga valas) itu. Mereka harus lebih hati-hati. Mungkin pertengahan minggu depan (nilai tukar rupiah) juga udah balik," imbuh Purbaya.

Baca Juga: Efektif 5 November, Himbara Naikkan Suku Bunga Deposito Valas USD

Di saat bersamaan, nilai tukar rupiah yang saat ini sudah terlanjur terbang jauh di atas asumsi makro 2025 yang sebesar Rp16.000 per dolar AS menurut Purbaya tidak akan memengaruhi kinerja APBN.

Sebab, pelemahan yang terjadi hanya berlangsung sementara dalam periode waktu tertentu dan tidak terjadi sepanjang tahun.

"Kalau sepanjang tahun depan seperti itu (rupiah melemah) ya berdampak. Tapi, saya yakin ketika mereka (pasar) tau bahwa kebijakan yang kita jalankan betul-betul bisa membalik arah pertumbuhan ekonomi, itu rupiah akan berbalik dengan cepat," tandas Purbaya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar