02 Agustus 2025
16:15 WIB
RI-AS Teken MoU Perkuat Kerja Sama Strategis Investasi
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM meneken MoU dengan US-ASEAN Business Council dan AmCham Indonesia permudah akses investasi dan membuka peluang investasi baru AS di Indonesia.
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Khairul Kahfi
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, USABC dan AmCham meneken MoU kerja sama teknis untuk fasilitasi investasi antara Indonesia dan AS, Jakarta, Rabu (30/7). Dok Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM
JAKARTA - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menandatangani kontrak kerja sama teknis untuk fasilitasi investasi antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS).
Kerja sama tersebut diresmikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama US-ASEAN Business Council (USABC) dan American Chamber of Commerce in Indonesia (AmCham Indonesia).
“Kolaborasi antara perusahaan-perusahaan AS dan Indonesia akan memainkan peran penting untuk kedua negara. Kami percaya masih banyak potensi yang bisa digali bersama," ujar Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani dalam keterangan resmi, Jakarta, dikutip Sabtu (2/8).
Baca Juga: Realisasi Investasi Semester I/2025 Capai Rp942,9 T
Rosan menyampaikan, AS merupakan mitra penting bagi Indonesia dari sisi perdagangan maupun investasi. Adapun total nilai perdagangan antarkedua di 2024 mencapai US$38,6 miliar, tumbuh 11,5% dibanding tahun sebelumnya.
Sementara itu, AS menduduki peringkat 5 teratas sumber investasi asing yang masuk ke Indonesia di 2024 dengan nilai mencapai US$3,70 miliar, atau naik 12,8% dari tahun 2023.
Tak hanya itu, dalam rilis realisasi investasi semester I/2025, AS tercatat menduduki peringkat ke-6 sebagai negara penanam modal asing utama di tanah air dengan nilai investasi mencapai US$1,56 miliar.
"Saat ini, kami tidak hanya mendorong investasi masuk ke Indonesia, tetapi juga memulai babak baru dengan kapasitas untuk berinvestasi keluar melalui Danantara,” ujarnya.
Rosan pun berjanji, Kementerian Investasi secara aktif mendorong reformasi regulasi untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.
“Kami bersaing dengan negara-negara tetangga dalam menarik investasi. Karena itu, kami ingin Indonesia dipilih sebagai mitra yang paling strategis di kawasan," sebutnya.
Baca Juga: Menteri Rosan Akui Persaingan Menarik Investasi Makin Tinggi
Salah satu yang sedang dilakukan pemerintah saat ini adalah meninjau hambatan nontarif, isu Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan sistem kuota, serta telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Deregulasi Investasi yang melibatkan lintas kementerian dan lembaga.
"Masukan dari pelaku usaha AS sangat kami perlukan untuk memperbaiki iklim usaha, memperkuat kepastian, serta memastikan investasi jangka panjang bisa tumbuh dan menghasilkan imbal hasil yang sehat,” imbuhnya.
Sambutan Positif Perwakilan AS
USABC Senior Vice President and Regional Managing Director Ambassador Ted Osius menyambut MoU ini sebagai langkah penting dalam memperkuat hubungan ekonomi Indonesia-AS. Bahkan, dia menyebut, kerja sama ini meluncur pada momen yang sangat penting dalam hubungan ekonomi RI-AS.
“Kami memandang forum ini sebagai platform konkret untuk mengidentifikasi prioritas kebijakan, menyelesaikan hambatan, dan memperluas peluang investasi berkualitas,” ungkap Ted.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Investasi Rp13 Ribu Triliun Sampai 2029
Senada, Managing Director AmCham Indonesia Donna Priadi menekankan, pentingnya forum ini dalam mendukung investasi jangka panjang. Dia juga meyakini, investasi AS di Indonesia merupakan kekuatan positif bagi pertumbuhan, kemakmuran, dan inovasi.
“AmCham Indonesia menyambut baik penandatanganan MoU dengan BKPM. Kami siap menjadi mitra utama pemerintah dalam menarik investasi AS ke Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi menuju tercapainya visi Indonesia Emas 2045,” ujar Donna.
Ruang Lingkup dan Pelaksanaan Kerja Sama
Perlu diketahui, MoU ini mencakup kerja sama dalam pengembangan materi kebijakan, promosi peluang investasi kepada pelaku usaha AS, fasilitasi dialog antara komunitas bisnis AS dengan otoritas Indonesia, serta peningkatan pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik di bidang investasi.
Upaya ini diharapkan tidak hanya mendorong masuknya investasi baru dari AS, tetapi juga memperkuat keberlanjutan investasi yang telah berjalan.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani, USABC Senior Vice President and Regional Managing Director Ambassador Ted Osius, serta Managing Director AmCham Indonesia Donna Priadi.
MoU disaksikan oleh perwakilan perusahaan anggota USABC dan AmCham, serta Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM dan jajaran pejabat Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM lainnya.