c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

07 Agustus 2025

12:53 WIB

Pertumbuhan Ekonomi 5,12% Diragukan Banyak Pihak, BPS: Datanya Sudah Mantap

BPS tidak bergeming terhadap keraguan banyak pihak terkait rilisan data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2025 sebesar 5,12% (yoy). Penghitungan sudah sesuai dengan standar internasional.

Penulis: Al Farizi Ahmad

Editor: Khairul Kahfi

<p>Pertumbuhan Ekonomi 5,12% Diragukan Banyak Pihak, BPS: Datanya Sudah Mantap</p>
<p>Pertumbuhan Ekonomi 5,12% Diragukan Banyak Pihak, BPS: Datanya Sudah Mantap</p>

Ilustrasi - Warga memandang permukiman padat penduduk di bantaran Sungai Ciliwung di Kampung Melayu, Jakarta. Antara Foto/Aditya Pradana Putra/wsj.

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) tidak bergeming terhadap keraguan banyak pihak terkait rilisan data pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II/2025 yang melonjak hingga 5,12% (yoy). BPS tetap teguh pada laporan yang sudah dirilis.

BPS menekankan, penghitungan pertumbuhan ekonomi RI sudah sesuai dengan standar internasional. Karena itu, BPS tidak mau ambil pusing terkait capaian data pertumbuhan ekonomi yang jauh melampaui ekpektasi dan konsensus pasar.

"Kan ada standar internasional," jelas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/8).

Baca Juga: Indef Beberkan Kejanggalan Data BPS Soal Pertumbuhan Ekonomi 5,12%

Bahkan, Amalia menegaskan, BPS juga telah menggunakan data pendukung yang lengkap terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12% di kuartal kedua.

"Data-data pendukungnya udah oke. Udah semua. Pendukungnya sudah mantap lah itu," tegasnya.

Sebelumnya, BPS melaporkan, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,12% (yoy) pada kuartal II/2025. Capaian ini menunjukkan kenaikan dari kuartal sebelumnya yang hanya tumbuh di angka 4,87% (yoy).

Bila dibandingkan dengan kuartal I/2025, perekonomian kuartal II/2025 tumbuh sebesar 4,04% (qtq). Adapun besaran PDB Atas Dasar Harga Berlaku tercatat sebesar Rp5.947 triliun, sedangkan PDB Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp3.396,3 triliun.

Dalam kesempatan sama, Menkeu Sri Mulyani juga menyampaikan, pihaknya tidak ragu sedikit pun terhadap laporan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua yang sudah disampaikan. 

Sri juga memaparkan, BPS sudah menggunakan cara-cara yang ajek dalam menghitung data statistik di Indonesia. Selama ini, pemerintah juga sudah terbiasa mengandalkan data BPS. 

"Ya kita selama ini menggunakan BPS kan ya. Jadi BPS tentunya menjelaskan mengenai datanya, metodologinya, sumber informasinya. Kita tetap percaya BPS," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Ekonom Desak BPS Buka Data Riil PDB Kuartal II Yang Dinilai Janggal

Bendahara negara juga menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto tidak menaruh perhatian pada keraguan sejumlah pihak terhadap data BPS. Sebab, BPS sudah menggunakan data sesuai kebutuhan.

"Tidak (perhatian Prabowo). Kan kita lihat semua indikator berdasarkan BPS. Data mengenai rumah tangga juga dari mereka. Jadi saya rasa BPS tetap berpegang kepada integritas dari datanya," ujarnya.

Senada, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan tidak meragukan laporan data BPS pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2025 sebesar 5,12%. Malahan, dia menyampaikan, capaian pertumbuhan ini bisa lebih tinggi lagi apabila proses deregulasi sudah berjalan lancar. 

"Saya kira sudah bagus, malah bisa lebih tinggi lagi kalau deregulasinya jalan," ungkap Luhut.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar