17 September 2025
19:20 WIB
Pemerintah Siapkan 1,5 Juta Ha Lahan Untuk Investasi Sapi
Pemerintah lewat Kementan menyiapkan lahan seluas 1,5 juta ha untuk investasi sapi perah dan pedaging. Investasi terletak di lahan milik BUMN yang mampu menampung investasi skala besar.
Editor: Khairul Kahfi
Ilustrasi - Bibit sapi perah dari Australia tiba di Indonesia melalui Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (9/3/2025). Antara/HO-Humas Kementan
JAKARTA - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan, pemerintah menyiapkan lahan seluas 1,5 juta hektare untuk investasi sektor sapi perah dan pedaging. Strategi ini diitempuh guna memperkuat ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.
Wamentan mengatakan, lahan tersebut hasil identifikasi lahan-lahan milik BUMN, Perhutani, PT Perkebunan Nusantara (PTPN), hingga Berdikari yang bisa digunakan investor untuk mengembangkan peternakan sapi perah dan pedaging skala besar.
"Dari hitungan Ditjen PKH (Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan), sudah kami secure (pastikan), kami identifikasi 1,5 juta hektare yang kami tawarkan kepada investor yang masuk ke Indonesia. Kami tawarkan mau enggak yang ini, mau enggak yang itu, dan seterusnya," katanya melansir Antara, Jakarta, Rabu (17/9).
Baca Juga: Kementan: 25.097 Sapi Indukan Masuk RI Untuk Genjot Produksi Susu-Daging
Dia menginformasikan, Kementan telah memfasilitasi penuh realisasi investasi peternakan sapi berupa 11.500 ekor sapi perah untuk kebutuhan susu dan 29.000 ekor sapi pedaging.
Adapun, pemerintah menargetkan 150 ribu ekor sapi perah dan pedaging dapat hadir di Indonesia melalui skema investasi, sehingga kebutuhan susu dan daging nasional bisa tercukupi dengan dukungan produksi dalam negeri.
Lebih lanjut, Sudaryono mengatakan, Kementan juga aktif memfasilitasi investor dari berbagai negara seperti Brasil, Vietnam, hingga Argentina yang berminat menanamkan modalnya di sektor peternakan sapi Indonesia.
"Kementerian Pertanian mendampingi, memfasilitasi apakah mencari lokasi perizinan, itu kami bantu untuk mempermudah siapapun untuk masuk ke Indonesia," ujar dia.
Baca Juga: Sambut Baik Hapus Kuota Impor Sapi, Peternak Optimis Genjot Produksi Susu
Dia meyakini, sektor peternakan potensial dan berpeluangan besar digarap Indonesia seiring kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, terutama untuk memenuhi pasokan susu nasional tanpa bergantung impor.
"Jadi sifatnya untuk sapi susu dan sapi perah dan sapi pedaging ini, kita mengarah ke investasi karena ada kebutuhan besar MBG," katanya.
Baca Juga: Di 2024, Jumlah Perusahaan Peternakan Bertambah 72
Dia optimistis, Indonesia mampu memperkuat industri sapi nasional sekaligus meningkatkan kemandirian pangan serta kesejahteraan petani dan peternak dengan sinergi kebijakan serta dukungan investor.