15 Juli 2025
19:47 WIB
Kementan: 25.097 Sapi Indukan Masuk RI Untuk Genjot Produksi Susu-Daging
Kementan menginformasikan sebanyak 25.097 ekor sapi indukan telah datang ke Indonesia per 10 Juli 2025. Impor ini dalam rangka mendukung peningkatan produksi susu dan daging nasional.
Editor: Khairul Kahfi
Ilustrasi - Bibit sapi perah dari Australia yang tiba di Indonesia. Antara/HO-Humas Kementan
PROBOLINGGO - Kementan menginformasikan sebanyak 25.097 ekor sapi indukan telah didatangkan ke Indonesia per 10 Juli 2025. Importasi sapi indukan dalam rangka mendukung peningkatan produksi susu dan daging nasional.
Jumlah tersebut terdiri atas 11.375 ekor sapi perah oleh 60 pelaku usaha dan 13.722 ekor sapi indukan pedaging oleh 30 pelaku usaha.
"Kami laporkan, kami sudah merealisasikan komitmen pemasukan sapi per tanggal 10 Juli 2025, untuk sapi indukan mencapai 25.097 ekor," ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda melansir Antara, Jakarta, Selasa (15/7).
Baca Juga: Kementan Targetkan Swasembada Susu Di 2029
Kementan juga telah membuka opsi beberapa negara baru untuk impor sapi perah. Sementara ini, pemerintah membuka negara asal sapi tidak hanya berasal dari Australia.
"Pemerintah telah membuka sumber-sumber negara baru bukan hanya dari Australia, sekarang kita sudah bisa memasukkan sapi perah dari Selandia Baru, Meksiko, Amerika Serikat, dan terakhir dari Brasil," katanya.
Menurut dia, Brasil sendiri sudah ditetapkan di bulan Mei kemarin sebagai negara yang memiliki zona bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tanpa vaksinasi.
"Tentu ini menjadi peluang kita karena kalau hanya mengandalkan satu negara tentu sangat terbatas," katanya.
Pemerintah tengah mengakselerasi Program Percepatan Peningkatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN) yang menjadi mandat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Sementara, target Kementan adalah mendorong peningkatan produksi susu dan daging sapi nasional untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Salah satu upaya nyata yaitu mendatangkan 1 juta ekor sapi perah dan 1 juta ekor sapi pedaging dalam lima tahun ke depan. Pemerintah menekankan, kedatangan sapi indukan ini bukan sekadar impor, tapi bagian dari investasi terintegrasi.
Kementan sudah mengantongi komitmen dari 196 pelaku usaha sapi perah dan 84 pelaku usaha sapi pedaging, baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA).
Kebijakan impor indukan sapi bukanlah pengganti produksi lokal, melainkan akselerator untuk percepatan kemandirian pangan nasional karena sebagian besar sapi yang diimpor dalam kondisi bunting dan siap meningkatkan populasi.
Kementerian Pertanian sendiri menargetkan swasembada susu pada tahun 2029 dengan menetapkan Peta Jalan Pemenuhan Susu Segar 2025-2029.
Inpres P2SDN Percepat Produksi Susu-Daging
Dalam kesempatan sama, Agung juga mengungkapkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang Percepatan Produksi Susu dan Daging Nasional atau P2SDN yang dibutuhkan untuk percepatan produksi susu dan daging nasional.
"Inpres ini dibutuhkan dalam rangka realisasi atau pelaksanaan dari percepatan produksi susu dan daging nasional," ujarnya.
Baca Juga: Wamentan: Indonesia Impor 2 Juta Sapi Hidup Hingga 2029
Kementerian Pertanian mendorong penerbitan Inpres P2SDN. Inpres ini nantinya menjadi dasar bagi seluruh kementerian, lembaga dan instansi terkait, termasuk pemerintah daerah dalam pelaksanaan P2SDN.
"Tentu, Bapak Menteri Pertanian akan bersurat kepada Bapak Presiden RI terkait dengan Inpres ini, kami dari sisi teknis sudah menyiapkan rancangan Inpresnya," katanya.
Per 28 Februari 2025, BPS mencatat, total populasi sapi potong nasional yang tersebar di 38 provinsi mencapai 11.749.780 ekor. Lima provinsi dengan sapi potong tertinggi ada di Jawa Timur 3.110.123 ekor; Jawa Tengah 1.257.225 ekor; Sulawesi Selatan 814.177 ekor; Nusa Tenggara Barat: 811.886 ekor; dan Lampung: 820.246 ekor.
Dalam periode sama, total populasi sapi perah nasional yang tersebar di 38 provinsi mencapai 485.809 ekor. Lima provinsi dengan sapi potong perah ada di Jawa Timur 292.265 ekor; Jawa Barat 99.692 ekor; Jawa Tengah 82.013 ekor; DI Yogyakarta 2.997 ekor; dan Sumatera Utara 4.733 ekor.