07 Oktober 2025
20:18 WIB
OJK Tengah Siapkan Kebijakan Tata Kelola AI Untuk Perbankan
OJK tengah merumuskan kebijakan mengenai tata kelola kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di sektor perbankan.
Penulis: Fitriana Monica Sari
The 3rd OJK International Research Forum yang diadakan di Jogjakarta, pada 6-7 Oktober 2025. Sumber: OJK
YOGYAKARTA - Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara mengungkapkan pihaknya tengah merumuskan kebijakan mengenai tata kelola kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di sektor perbankan.
Menurutnya, perumusan kebijakan tersebut sebagai langkah antisipasi terhadap percepatan transformasi digital.
“Penerapan kecerdasan buatan juga telah dilakukan di internal OJK melalui pengembangan OSIDA (OJK SupTech Integrated Data Analytics), yakni platform analitik terpadu yang dikembangkan untuk memperkuat fungsi pengawasan berbasis data,” kata Mirza dalam keterangan resmi, Selasa (7/10).
Di sisi lain, Mirza menyebut, perkembangan pesat kecerdasan buatan telah mengubah struktur pasar tenaga kerja global.
Menurut World Economic Forum, permintaan terhadap profesi Big Data Specialist, FinTech Engineer, serta AI dan Machine Learning Specialist diproyeksikan meningkat lebih dari 80% dalam lima tahun ke depan.
Baca Juga: OJK: Pemanfaatan AI Bisa Dongkrak Pendapatan Bank 2,8%-4,7%
“Perubahan ini membuka peluang besar bagi tenaga kerja untuk beralih ke sektor digital, asalkan didukung strategi reskilling dan upskilling yang tepat. Dengan membangun ekosistem talenta yang adaptif, transisi menuju ekonomi digital dapat berlangsung adil dan melahirkan tenaga kerja yang relevan serta kompetitif,” jelas dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, OJK terus berupaya untuk menjaga stabilitas sektor keuangan di tengah disrupsi teknologi digital dan perubahan tatanan geopolitik global yang mempengaruhi perkembangan sektor jasa keuangan.
“Yang paling penting adalah kita bisa benar-benar melihat dua perubahan tadi, bukan hanya dari segi ancamannya, tantangannya, potensi disrupsinya, tapi justru peluang yang luar biasa besarnya yang akan kita bisa manfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan kemampuan yang ada di bangsa dan negara kita,” kata Mahendra.
OJK terus berupaya memaksimalkan berbagai peluang besar yang muncul dari kemajuan teknologi, sekaligus memastikan kemampuan untuk mengantisipasi risikonya melalui pengaturan dan penerapan kode etik yang tepat dalam mengatur dan mengawasi industri jasa keuangan.
“Kata kunci digital resilience menjadi sangat penting, menyeimbangkan antara peluang yang begitu luar biasa dengan kemungkinan-kemungkinan kita untuk tetap mampu memitigasi, mengendalikan, dan mengaturnya,” ungkap Mahendra.
The 3rd OJK International Research Forum
The 3rd OJK International Research Forum berlangsung selama dua hari dengan menghadirkan berbagai pembicara yang merupakan peneliti dan ahli keuangan baik dari dalam maupun luar negeri.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman hadir dalam penutupan dan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam The 3rd OJK International Research Forum 2025 dengan baik.
“Kami memandang bahwa semua ini kita lakukan demi kebaikan negeri ini, bahwa riset adalah basis untuk membuat kebijakan, termasuk juga demikian di OJK. Dengan demikian kita yakin bahwa Indonesia Emas 2045 InsyaAllah kita dapat capai dengan baik,” ucap Agusman.
Acara dihadiri lebih dari 350 peserta luring dan lebih dari 2.000 peserta daring, serta menghadirkan narasumber akademisi, praktisi, dan regulator dari berbagai institusi dalam dan luar negeri.
Baca Juga: AI Bisa Bantu Atasi Berbagai Kejahatan Keuangan
Selain diskusi tematik tentang kecerdasan buatan dan stabilitas ekosistem keuangan, forum ini juga menampilkan presentasi 3 finalis Karya Tulis Ilmiah Karisma 2025, yang diikuti oleh hampir 300 karya ilmiah dari berbagai universitas dan lembaga riset di Indonesia.
Karya delapan peserta terbaik akan dipublikasikan melalui jurnal yang dikelola oleh OJK, the International Journal of Financial Systems (IJFS).
Adapun pemenang Karya Tulis Ilmiah Karisma 2025 antara lain Juara 1 dengan judul karya tulis “Ripples from the White House – Unmasking Global Stock Shocks and Indonesia’s Fragile Exposure” oleh Eunizoe Lael Octauno dan Cakasana Hanun Atmaka.
Juara 2 dengan judul karya tulis “From Space to Policy: Leveraging Remote Sensing and Generative AI to Unlock Village-Level Insights for Green Finance and Carbon Market Integration in Indonesia” oleh Salwa Rizqina, Natasya Afira, dan Arie Wahyu; dan Juara 3 dengan judul karya tulis “Revisiting the Effect of Lending Rate on Credit Volume and Monetary Transmission through the Credit Channel” oleh Erin Glory Pavayosa, Mohammad Alvin Prabowosunu, dan Afif Narawangsa.