c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

08 September 2025

13:32 WIB

OJK Optimistis Pasar Modal RI Masih Menarik Jadi Sumber Pendanaan

OJK optimistis pasar modal Indonesia 2025 masih akan jadi salah satu sumber pendanaan menarik bagi banyak perusahaan, sekaligus tempat berinvestasi potensial bagi investor domestik.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p dir="ltr" id="isPasted">OJK Optimistis Pasar Modal RI Masih Menarik Jadi Sumber Pendanaan</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">OJK Optimistis Pasar Modal RI Masih Menarik Jadi Sumber Pendanaan</p>

Ilustrasi - Situasi penyelenggaraan Capital Market Summit and Expo (CMSE) 2023 di Jakarta. Antara/HO-Dokumentasi BEI

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pasar modal Indonesia masih akan menjadi salah satu sumber pendanaan menarik di 2025.

Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek Otoritas OJK Eddy Manindo Harahap menilai, prospek kinerja pasar modal Indonesia cukup menggembirakan, meski sempat terdampak dinamika perekonomian serta geopolitik global dan domestik, khususnya dalam beberapa pekan terakhir Agustus. 

"Hingga akhir Agustus 2025, pasar modal Indonesia terus menunjukkan ketahanan dan perkembangan positif di tengah berbagai tantangan," kata Eddy dalam opening ceremony Public Expo Live 2025, Jakarta, Senin (8/9).

Baca Juga: OJK: IHSG Agustus Sentuh ATH 8.022, Kapitalisasi Pasar Rp14.377 T

Bahkan, pada 28 Agustus 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh titik tertinggi di level 8.022,76 dan mencatatkan nilai kapitalisasi pasar saham tertinggi sepanjang masa (All-Time High/ATH) sebesar Rp14.377 triliun.

Sementara itu, OJK juga telah memberikan pernyataan efektif atas 144 pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum hingga 29 Agustus 2025, dengan nilai emisi sebesar Rp167,92 triliun. 

"Dari 144 penawaran umum tersebut, 16 di antaranya merupakan emiten baru, terdiri dari 14 emiten saham dan 2 emiten efek bersifat utang atau sukuk," ungkapnya.

Di sisi lain, jumlah investor pasar modal Indonesia terus bertumbuh signifikan. Sementara ini di 2025, jumlah investor tercatat telah mencapai 18,02 juta, melampaui target tahunan dengan tambahan lebih dari 2 juta investor hanya dalam waktu setengah tahun. 

"Melihat berbagai perkembangan positif tersebut, kami optimis di tahun 2025 ini, pasar modal Indonesia masih akan terus menjadi salah satu sumber pendanaan yang menarik bagi banyak perusahaan, sekaligus menjadi tempat berinvestasi potensial bagi investor domestik," tutur dia.

Prinsip Tata Kelola
Masih dalam kesempatan sama, Eddy turut menekankan kembali beberapa isu penting yang perlu mendapat perhatian, yaitu peningkatan kualitas tata kelola dan transparansi.

"OJK mengimbau kepada seluruh emiten untuk selalu menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan baik atau good corporate governance yang mengacu pada singkatan TARIF, yakni Transparancy, Accountability, Responsibility, Independence, dan Fairness," urainya.

Dari kelimanya, pihaknya menyorot prinsip transparansi dan tanggung jawab (responsibility) yang perlu mendapat perhatian dan sangat relevan dengan kegiatan Public Expose.

Baca Juga: BEI: IHSG Pekan Ini Naik Tipis 0,47%, Data Transaksi Variatif

Soal transparansi, Eddy menekankan, perusahaan listing mesti dapat memastikan dana yang dihimpun dari publik digunakan secara tepat dan sesuai dengan tujuan sebagaimana disampaikan dalam prospektus. Hal ini makin krusial di tengah meningkatnya jumlah perusahaan terbuka dan kompleksitas struktur corporate action emiten.

Kemudian, perusahaan terbuka juga wajib bertanggung jawab dalam rangka mengelola dana publik. 

"Manajemen harus bertindak dengan penuh tanggung jawab dan menjaga kepercayaan publik dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik serta tujuan jangka panjang dari perusahaan," jelas dia.

Jaga Kepercayaan Investor
Adapun, penerapan kelima prinsip tersebut penting untuk meningkatkan kepercayaan investor dan mendukung pertumbuhan pasar modal yang berkelanjutan.

"Penerapan tata kelola dan transparansi perusahaan yang lebih baik juga akan mendorong peningkatan lingkungan bisnis yang lebih sehat dan kinerja perusahaan yang lebih kompetitif," imbuhnya.

Untuk itu, OJK berkomitmen untuk terus memperkuat pengawasan terhadap penggunaan dana hasil penawaran umum. 

"Kami akan terus mendorong emiten untuk menjalankan rencana penggunaan dana sebaik-baiknya dan melaporkan secara transparan kepada publik," ujarnya.

Baca Juga: Dunia Kisruh, OJK Pamer IHSG Naik 6,41% Capai Level 7.000-an

Sekadar informasi, kegiatan Public Expose Live 2025 akan dilaksanakan dalam empat hari ke depan, dan menjadi salah satu sarana penyampaian informasi yang transparan dari emiten kepada investor. 

Melalui kegiatan ini, investor akan mendapatkan informasi lengkap dan akurat mengenai kinerja serta prospek ke depan 44 Perusahaan Tercatat. Informasi ini akan menjadi dasar yang kuat bagi investor dalam mengambil keputusan investasi yang bijak.

"Kami juga berharap acara ini menjadi momentum bagi perusahaan tercatat untuk semakin meningkatkan keterbukaan informasi dan kualitas tata kelola perusahaan. Pada akhirnya, pasar modal Indonesia akan terus tumbuh, berdaya saing, dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan perekonomian nasional," sebutnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar