11 Agustus 2025
13:44 WIB
Dunia Kisruh, OJK Pamer IHSG Naik 6,41% Capai Level 7.000-an
BEI menilai pasar modal Indonesia menunjukkan stabilitas di tengah paparan tingginya ketidakpastian global. Meski sempat anjlok dalam. IHSG sudah kembali naik 6,41% ke level 7.533,39 poin.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Khairul Kahfi
Ilustrasi - Pekerja membersihkan dinding dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Antara Foto/Sigid Kurniawan/tom.
JAKARTA - Deputi Komisioner Pengawas Emiten, Transaksi Efek & Pemeriksaan Khusus OJK I.B. Aditya Jayaantara menilai, pasar modal Indonesia masih menunjukkan stabilitas yang cukup baik di tengah paparan ketidakpastian global yang masih tinggi.
"Pasar modal Indonesia kami yakin (berdaya tahan) dan bisa dilihat buktinya juga masih menunjukkan stabilitas yang cukup baik dalam menghadapi berbagai tekanan global tersebut," ungkap Aditya dalam konferensi pers di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (11/8).
Baca Juga: Bursa Sepekan: IHSG Cetak Rekor Tertinggi Di 7.543,50 Pada 2025
Dia menjelaskan, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami tekanan berat yang bahkan sampai April sempat anjlok ke level 5.900-an, namun kini IHSG sudah kembali naik ke level 7.000-an dan mulai melampaui level di akhir 2024.
"Kemarin (IHSG) 7.533,39 pada 8 Agustus 2025, hari ini, detik ini 7.573. Jadi, kalau dibandingkan dengan kemarin (30 Desember 2024 sekitar 7.079,91), (naik) 6,41% (year-to-date/ytd)," jelasnya.
Sedangkan, kapitalisasi pasar saham mencapai Rp13.555 triliun pada 8 Agustus 2025, atau naik 9,88% dari sebelumnya Rp12.336 triliun per 30 Desember 2024.
Begitu pula dengan Indonesia Composite Bond Index (ICBI) yang meningkat sebesar 7,42% (ytd), dari 392,66 menjadi 421,81 pada 8 Agustus 2025.
Optimisme IHSG Capai 8.000
Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman optimistis IHSG dapat mencapai level 8.000 pada tahun ini yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.
"Tolong doakan sama-sama di ulang tahun ke-80 Republik Indonesia, indeks kita (IHSG) bisa mencapai 8.000. Amin,” ujar Iman Rachman, di Jakarta, Senin (28/7).
Baca Juga: Usai Cetak Rekor, IHSG (25/7) Masih Akan Lanjutkan Penguatan
Menanggapi hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) OJK Inarno Djajadi menyambut baik optimisme berbagai pihak, termasuk BEI, terhadap potensi penguatan IHSG ke level 8.000.
"Semangat tersebut mencerminkan kepercayaan terhadap stabilitas perekonomian nasional dan prospek kinerja emiten Indonesia yang terus menunjukkan perbaikan. Saya menilai level tersebut mampu dicapai," kata Inarno kepada media, Senin (4/8).
Namun demikian, dia mengingatkan, semua patut mencermati pergerakan IHSG yang sangat dipengaruhi berbagai faktor, baik domestik maupun global, serta kinerja emiten.
"Kami mengingatkan bahwa euforia pasar tetap perlu diiringi dengan kewaspadaan dan pengelolaan risiko yang baik," ujar Inarno.
Dari sisi regulator, OJK terus memastikan bahwa pasar berjalan secara teratur, wajar, dan efisien. OJK juga mendorong terciptanya ekosistem pasar modal yang sehat dan berintegritas, agar potensi pertumbuhan IHSG maupun instrumen lainnya bisa tercapai secara berkelanjutan, bukan hanya karena momentum jangka pendek.