c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

15 Mei 2025

15:18 WIB

Mirae Asset Ramal BI Masih Tahan Suku Bunga Mei 2025

Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa Bank Indonesia baru akan memangkas suku bunga di semester II/2025, usai Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed memangkas suku bunga acuan.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p dir="ltr" id="isPasted">Mirae Asset Ramal BI Masih Tahan Suku Bunga Mei 2025</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">Mirae Asset Ramal BI Masih Tahan Suku Bunga Mei 2025</p>

Head of Investment Information Mirae Asset Martha Christina memproyeksikan Bank Indonesia akan kembali menahan suku bunga acuan pada Mei 2025, Jakarta, Kamis (15/5). Validnews/Fitriana MS

JAKARTA - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan, Bank Indonesia akan kembali menahan suku bunga acuan pada Mei 2025. Bertahannya BI-Rate di bulan ini disinyalir akan dipicu oleh berbagai sentimen.

"BI rasanya agak susah ya buat nurunin suku bunga (Mei 2025) dengan kondisi cadangan devisa," kata Head of Investment Information Mirae Asset Martha Christina kepada media, Jakarta, Kamis (15/5).

Baca Juga: Ekonom Prediksi BI Turunkan Suku Bunga Semester II

Asal tahu saja, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2025 sebesar US$152,5 miliar, meski capaiannya menurun dibandingkan posisi pada akhir Maret 2025 sebesar US$157,1 miliar.

Selain mempertimbangkan kondisi cadangan devisa, Martha menambahkan, Bank Indonesia juga akan turut melihat kondisi dolar AS yang belakangan kembali menguat. Kondisi ini juga akan menentukan pada kebijakan moneter terbaru nantinya.

Dengan kondisi itu, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan Bank Indonesia baru akan memangkas suku bunganya di semester II/2025, seusai Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed memangkas suku bunga acuan.

"Kita cuma proyeksi sekali lagi untuk penurunan BI Rate itu di semester II... Kemungkinan juga akhir setelah nanti Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed menurunkan suku bunga, kemungkinan baru BI akan menurunkan suku bunga," ujar dia.

Martha memproyeksikan, The Fed baru akan memangkas suku bunga di kuartal IV/205, paling cepat penurunan bisa terjadi sekitar September-Oktober. Adapun, sementara ini The Fed masih menahan Fed Fund Rate (FFR).

"Mulai turun di kuartal IV, paling cepatnya mungkin sekitar bulan September atau Oktober, masih di konsensus di 2-3 kali lah (FFR) turun gitu, karena angka inflasi Amerika ini juga sudah mulai melandai," jelasnya.

Adapun, Martha menilai, inflasi AS yang masih rendah tersebut ada kaitannya dengan kebijakan tarif Donald Trump yang terus tertunda. Dengan demikian, inflasi AS yang sesungguhnya efek kebijakan tarif dagang atau disebut resiprokal oleh Trump menjadi belum terlihat. 

Sebelumnya, Gubernur The Fed Jerome Powell disinyalir masih dalam posisi wait and see untuk menilai dampak dari ketidakpastian kebijakan tarif AS terhadap suku bunga AS.

The Fed optimistis, kelanjutan kenaikan besar tarif yang telah diumumkan Trump terlaksana akan menghasilkan kenaikan inflasi, perlambatan pertumbuhan ekonomi, hingga peningkatan pengangguran.

"Kalau misalnya (kebijakan tarif Trump) efektif nanti bulan Juni atau China itu bulan Agustus, ya itu kan mungkin baru terefleksi ke depan-depannya (perekonomian AS). Jadi kalau sekarang sih masih di proyeksi awal di sekitar kuartal IV penurunan The Fed," jelasnya.

Adapun, Martha memperkirakan bahwa The Fed dapat memangkas suku bunga acuan di kisaran 50-75 basis poin (bps) hingga akhir 2025.

"Sekitar 50-75 (bps)... Saya rasa sih masih make sense, yang paling mungkin memang di 50 bps dengan kondisi yang ada sekarang gitu, untuk sampai dengan akhir tahun ini," imbuh dia.

Baca Juga: Rupiah Masih Akan Melemah Efek Negosiasi AS-China

Senada, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto mengamini, Bank Indonesia masih belum akan memangkas suku bunga pada Mei ini.

"Saya expect BI masih akan tahan suku bunga karena mempertahankan stabilitas rupiah dan permintaan valas juga masih tinggi," ungkap Rully kepada Validnews, Kamis (15/5).

Info saja, BI akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20-21 Mei 2025 yang memutuskan untuk mempertahankan atau menurunkan BI-Rate pada Rabu (21/5) siang.

Pada edisi terakhir, BI memutuskan mempertahankan BI-Rate April 2025 di level 5,75%. Artinya, Bank Indonesia telah menahan suku bunga acuan BI-Rate selama tiga bulan berturut-turut sementara ini di tahun 2025.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar