c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

11 Juni 2024

16:54 WIB

Menkeu Soroti Kemiskinan Daerah Dengan Pertumbuhan Ekonomi Tinggi

Per 2023, kemiskinan di daerah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi seperti Sulawesi, Maluku-Papua, dan Nusa Tenggara masih berada di atas tingkat kemiskinan nasional.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Menkeu Soroti Kemiskinan Daerah Dengan Pertumbuhan Ekonomi Tinggi</p>
<p id="isPasted">Menkeu Soroti Kemiskinan Daerah Dengan Pertumbuhan Ekonomi Tinggi</p>

Ilustrasi kemiskinan. Warga mengambil air bersih dari jaringan pipa Pamsimas di kawasan pesisir pantai di Desa Laroue, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis (22/2/2024). Antara Foto/Mohamad Hamzah

JAKARTA - Menkeu Sri Mulyani menyoroti kondisi kemiskinan yang masih tinggi di sejumlah daerah yang punya pertumbuhan ekonomi regional tinggi saat ini. Bahkan, sejumlah daerah ini punya tingkat kemiskinan hingga double digit atau di atas tingkat kemiskinan nasional.

“Kita akui, kalau kita lihat dari sisi kemiskinan, beberapa daerah tingkat kemiskinannya di atas kemiskinan nasional,” katanya dalam Raker Menkeu, Menteri PPN/Bappenas dan Gubernur BI bersama Komite IV DPD RI, Jakarta, Selasa (11/6).

Dia mencontohkan, tingkat kemiskinan di Pulau Sulawesi masih double digit berkisar 10,08% di 2023, padahal pertumbuhan ekonominya berhasil mencapai 6,39% di tahun yang sama. Adapun pertumbuhannya masih mentereng di kuartal I/2024 dengan capaian 6,35% (yoy).

Selanjutnya, tingkat kemiskinan di Pulau Maluku dan Papua masing-masing tercatat sebesar 12,29% dan 24,76% di 2023, padahal pertumbuhan ekonomi di wilayah ini ditaksir mencapai 7,05% di waktu bersamaan. Pada perkembangannya, pertumbuhan kedua wilayah makin moncer di kuartal I/2024 dengan capaian 12,15% (yoy).

Bgeitu pula, tingkat kemiskinan di Pulau Nusa Tenggara tercatat sebesar 16,99% di 2023, adapun pertumbuhan ekonomi di Bali-Nusra terhitung mencapai 4% di waktu bersamaan. Pada perkembangannya, pertumbuhan kedua wilayah ini makin bagus di kuartal I/2024 dengan capaian 5,07% (yoy).

“Ini adalah menggambarkan tantangan penurunan kemiskinan Indonesia dari sisi spasial masih sangat besar,” ucapnya. 

Baca Juga: BPS: IKN dan Hilirisasi SDA Sumbang Pertumbuhan Ekonomi RI 2023

Meski begitu, Menkeu menyampaikan, secara umum tingkat kemiskinan dan pengangguran di dalam negeri cenderung mengalami penurunan seiring dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi saat ini. Terlihat dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran di mayoritas provinsi telah berada di bawah kondisi pra-pandemi.

“Artinya, kita telah berhasil menurunkan kembali kemiskinan dan pengangguran sesudah mengalami lonjakan akibat pandemi waktu itu di mana kegiatan ekonomi berhenti dan menyebabkan syok yang luar biasa,” jelasnya.

Datanya menunjukkan, tingkat kemiskinan 2023 di Sumatra berkisar 9,27%; Kalimantan 5,67%; Bali 4,25%; dan Jawa 8,79%. Kemenkeu menggarisbawahi, program perlindungan sosial atau Perlinsos untuk pengentasan kemiskinan telah dilaksanakan menyebar ke seluruh wilayah.

Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) 2023 di Sumatra berkisar 5,04%; Kalimantan 4,73%; Bali 2,69%; Jawa 5,98%; Sulawesi 3,96%; Maluku 5,47%; Papua 3,19%; dan Nusa Tenggara 2,97%.

Menurut Bendahara Negara, pemulihan perekonomian Indonesia dengan pertumbuhan yang terjaga di sekitar 5% telah berhasil menurunkan kembali tingkat kemiskinan di tanah air. Apalagi capaian ini digapai di tengah lingkungan global melemah, makin kompleks, dan makin terfragmentasi.

“(Secara umum) tingkat pengangguran terbuka dan kemiskinan (saat ini) menurun, mendekati, atau bahkan lebih baik dari pra-pandemi… Tingkat pengangguran di berbagai pulau atau regional di Indonesia sudah turun di sekitar 5%,” ungkapnya. 

Pertumbuhan Ekonomi Regional
Dia menambahkan, perekonomian Pulau Sumatra tumbuh 4,24% (yoy) di kuartal I/2024. Pulau Sumatra menyumbang 21,85% terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.

Lalu, Pulau Jawa tumbuh 4,84% (yoy) di kuartal I/2024. Pulau Jawa menyumbang 57,70% terhadap pertumbuhan perekonomian nasional. “Pulau Jawa menjadi kontributor utama ekonomi nasional,” ujarnya.

Kemudian, Pulau Kalimantan 6,17% (yoy) di kuartal I/2024. Pulau Kalimantan berkontribusi 8,19% terhadap pertumbuhan perekonomian nasional. “Ini juga (tercapai) karena akselerasi dari pembangunan IKN,” urainya.

Baca Juga: Ekonomi Jakarta 2023 Tumbuh 4,96%, Lebih Rendah Dibanding Nasional

Selanjutnya, Pulau Sulawesi tumbuh terjaga 6,35% (yoy) di kuartal I/2024. Pulau Sulawesi berkontribusi 6,89% terhadap pertumbuhan perekonomian nasional. 

Sementara wilayah Bali-Nusa Tenggara tumbuh pulih semenjak pandemi di kisaran 5,07% (yoy) di kuartal I/2024. Pulau Bali-Nusra berkontribusi 2,75% terhadap pertumbuhan perekonomian nasional. 

Sementara, Maluku-Papua tumbuh tinggi mencapai 12,15% (yoy) di kuartal I/2024. Kedua wilayah ini berkontribusi 2,62% terhadap pertumbuhan perekonomian nasional. “(Karena ditunjang) beberapa proyek hilirisasi di lokasi tersebut,” ungkapnya.

Sebelumnya, BPS melaporkan, perekonomian provinsi di wilayah Indonesia Timur tumbuh tinggi pada kuartal pertama tahun ini. Bahkan, capaian pertumbuhannya cenderung melampaui pertumbuhan ekonomi nasional dalam periode yang sama.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar