c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

06 Mei 2024

17:09 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Timur Lampaui Capaian Nasional

Pertumbuhan ekonomi Indonesia timur didorong oleh kegiatan pertambangan industri logam dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Timur Lampaui Capaian Nasional</p>
<p id="isPasted">Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Timur Lampaui Capaian Nasional</p>

Pengolahan ikan tuna di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. Dok/Humas KKP

JAKARTA - Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, ekonomi provinsi di wilayah Indonesia Timur tumbuh tinggi pada kuartal pertama tahun ini. Bahkan, capaian pertumbuhannya bisa melampaui pertumbuhan ekonomi nasional di dalam periode yang sama.

“Pertumbuhan ekonomi di Pulau Kalimantan, Sulawesi, serta Maluku dan Papua terlihat cukup tinggi, yang seluruhnya mampu tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional (5,11%, yoy),” katanya saat melaporkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (PDB) Kuartal I/2024, Jakarta, Senin (6/5).

BPS mencatat, sepanjang Januari-Maret 2024, ekonomi Pulau Kalimantan tumbuh sebesar 6,17% (yoy); lalu ekonomi Pulau Sulawesi tumbuh sebesar 6,35% (yoy); serta ekonomi Pulau Maluku-Papua yang mencetak pertumbuhan tertinggi double digit sebesar 12,15% (yoy).

“Pertumbuhan ekonomi di ketiga wilayah tersebut, terutama didorong oleh kegiatan pertambangan industri logam dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN),” jelasnya.

Baca Juga: BPS: Kontraksi Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal I Pola Biasa

Sementara itu, pada saat yang sama perekonomian Sumatra tumbuh 4,24% (yoy); Jawa 4,84% (yoy); dan Bali-Nusa Tenggara 5,07% (yoy). Keseluruhannya, pertumbuhan ekonomi RI secara spasial tetap tumbuh di seluruh wilayah pada kuartal I/2024.

Berbeda dengan capaian pertumbuhan, kontribusi perekonomian wilayah terhadap nasional masih dominan dipegang oleh Jawa dan Sumatra. “Kontribusi Pulau Jawa terhadap PDB sebesar 57,70%, diikuti Pulau Sumatra yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 21,85%,” tekannya.

Kontribusi terbesar ke perekonomian nasional selanjutnya disusul Kalimantan 8,19%; Sulawesi 6,89%; Bali-Nusa Tenggara 2,75%; serta Maluku dan Papua 2,62%.

Berdasarkan pulau, pertumbuhan ekonomi di wilayah Maluku-Papua yang mencapai 12,15% utamanya berasal dari Provinsi Papua sebesar 9,35% yang bersumber dari Pertambangan dan Penggalian, Administrasi Pemerintahan, dan Perdagangan. Diikuti Maluku Utara 1,73%; Maluku 0,60%; dan Papua Barat 0,47%.

Kedua, Pulau Sulawesi yang tumbuh sebesar 6,35% utamanya berasal dari Provinsi Sulawesi Tengah 2,35% yang bersumber dari Industri Pengolahan, Pertambangan dan Penggalian, serta Konstruksi. Disusul Sulawesi Selatan 2,15%; Sulawesi Tenggara 0,75%; Sulawesi Utara 0,68%; Sulawesi Barat 0,25%; dan Gorontalo 0,17%.

Ketiga, Pulau Kalimantan yang tumbuh 6,17% terutama berasal dari Kalimantan Timur 3,82% yang bersumber dari Pertambangan dan Penggalian, Konstruksi, serta Perdagangan. Disusul Kalimantan Barat 0,77%; Kalimantan Selatan 0,70%; Kalimantan Tengah 0,55%; dan Kalimantan Utara 0,33%.

Keempat, perekonomian Bali-Nusa Tenggara yang tumbuh 5,07% terutama berasal dari Provinsi Bali 2,78% yang bersumber dari Penyediaan Akomodasi dan Makan-Minum, Jasa Keuangan dan Asuransi, serta Administrasi Pemerintahan. Pertumbuhan lainnya berasal dari wilayah NTB 1,49% dan NTT 0,80%.

Baca Juga: BPS: RI Bukukan Pertumbuhan Ekonomi 5,11% di Kuartal I/2024

Kelima, ekonomi Jawa yang sebesar 4,84% terutama berasal dari DKI Jakarta 1,35% yang bersumber Informasi dan Komunikasi, Perdagangan, serta Konstruksi. Pertumbuhan lainnya berasal dari Jawa Timur 1,21%; Jawa Barat 1,13%; Jawa Tengah 0,75%; Banten 0,32%; dan DI Yogyakarta 0,08%.

Keenam, Perekonomian Sumatra utamanya berasal dari Sumatra Utara 1,13% yang bersumber dari kegiatan Perdagangan, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, serta, Konstruksi. Pertumbuhan lainnya berasal dari Riau 0,73%; Sumatra Selatan 0,70%; Kepulauan Riau 0,39%; Lampung 0,34%; Sumatra Barat 0,32%; Aceh 0,27%; Jambi 0,25%; Bengkulu 0,09%; dan Kepulauan Bangka Belitung 0,02%.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar