c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

28 Agustus 2025

19:45 WIB

Menang di WTO, Kemendag Proyeksi Ekspor Biodiesel RI Ke Eropa Naik 6,7%

Kemendag memperkirakan pertumbuhan ekspor biodiesel ke Uni Eropa tetap tumbuh 6,7% dengan mempertimbangkan kebutuhan dalam negeri. Nilai ekspor ini sekitar US$319,7 juta per tahun.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Khairul Kahfi

<p>Menang di WTO, Kemendag Proyeksi Ekspor Biodiesel RI Ke Eropa Naik 6,7%</p>
<p>Menang di WTO, Kemendag Proyeksi Ekspor Biodiesel RI Ke Eropa Naik 6,7%</p>

Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono dalam Media Briefing di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (28/8). ValidnewsID/Erlinda PW

JAKARTA - Kemendag memproyeksikan rata-rata ekspor biodiesel Indonesia ke kawasan Uni Eropa (UE) bakal tetap tumbuh tinggi sekitar 6,7% per tahun atau senilai US$319,7 juta, pasca putusan WTO yang memenangkan Indonesia dalam sengketa perdagangan produk biodiesel (DS618). 

Besaran pertumbuhan tersebut mempertimbangkan kebutuhan dalam negeri yaitu program pemerintah dalam implementasi biodiesel untuk bahan bakar seperti B35, B40, dan B50.

Dirjen PPI Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono mengungkapkan, pertumbuhan ekspor biodiesel Indonesia ke kawasan UE rata-rata 6,7% dalam empat tahun terakhir. Kemendag berharap, putusan WTO yang menetapkan Indonesia menang atas UE terkait dugaan subsidi ilegal produk biodiesel Indonesia dapat menjaga tren ekspor ini.

"Proyeksi ekspor, tentunya kita mengharapkan ekspor biodiesel kita tetap 6,7% dan itu angka rata-rata di empat tahun terakhir. Kalau bisa ke depannya dipertahankan segitu atau naik lebih bagus," kata Djatmiko dalam Media Briefing di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (28/8).

Baca Juga: Indonesia Menang Sengketa Biodiesel, WTO Putuskan UE Bersalah

Walaupun berharap ada kenaikan ekspor biodiesel, ia mengingatkan, kebutuhan Indonesia terhadap biodiesel juga tinggi. Sehingga, Indonesia tetap akan mengutamakan pasar domestik sebelum ekspor biodiesel.

"Kita juga punya kebutuhan (biodiesel) dalam negeri (untuk) program B40 sampai dengan 2045 yang diperkirakan akan mengonsumsi 15,6 juta kiloliter, ini besar," tutur dia.

Ia menilai, kebutuhan biodiesel nasional ke depan akan makin banyak sejalan niatan pemerintah untuk hilirisasi produk minyak sawit. Djatmiko menyampaikan, ekspor biodiesel bisa meningkat asalkan produksi juga bisa bertambah.

Baca Juga: GAPKI: Ekspor Sawit Indonesia Ke Uni Eropa Terus Merosot Sejak 2018

Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), produksi Crude Palm Oil (CPO) nasional dalam lima tahun terakhir cenderung stagnan, yakni sekitar 50 juta ton/tahun. Sedangkan konsumsi CPO domestik selama 2019-2024 cenderung naik dari 32,3% menjadi 42,8% dari produksi.

Produksi Biodiesel dan Penyerapan Tenaga Kerja
Info saja, biodiesel merupakan bahan bakar terbarukan yang bersumber dari bahan organik seperti minyak nabati, salah satunya minyak kelapa sawit atau CPO. 

Adapun program pemerintah seperti B35 hingga B50 adalah kebijakan yang mewajibkan pencampuran 35% atau 50% biodiesel ke dalam bahan bakar solar. Tujuannya, untuk menghasilkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: Program Biodiesel Terus Naik, Ekspor Sawit RI Terancam Defisit

Lebih lanjut, Djatmiko merincikan, untuk saat ini Indonesia memiliki 26 produsen biodiesel yang tersebar di 12 provinsi. Pada 2024, produksi biodiesel nasional naik hingga menjadi 13,9 juta kiloliter.

Sementara konsumsi biodiesel di 2024 mencapai 13 juta kiloliter dan diperkirakan menyentuh 15,6 juta kiloliter di 2025.

"Proyeksi penyerapan tenaga kerja industri biodiesel mencapai 14 ribu orang di sektor off-farm dan 1,95 juta orang di sektor on-farm," terang Djatmiko.

Beberapa eksportir utama biodiesel Indonesia antara lain, PT Cliandra Perkasa, PT Intibenua Perkasatama dan PT Musim Mas (Musim Mas Group), PT Pelita Agung Agrindustri dan PT Permata Hjau Palm Oleo (Permata Group), serta PT Wilmar Nabati lndonesia dan PT Wilmar Bioenergi Indonesia (Wilmar Group).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar