c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

23 Desember 2023

11:49 WIB

Masih Moncer, Asing Lanjut Akumulasi Portofolio Lokal Rp6,37 T

Kali ini, aliran masuk portofolio tersebut didominasi oleh pembelian Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) maupun pasar saham.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Masih Moncer, Asing Lanjut Akumulasi Portofolio Lokal Rp6,37 T
Masih Moncer, Asing Lanjut Akumulasi Portofolio Lokal Rp6,37 T
Petugas melayani penukaran uang rupiah di gerai penukaran uang Dolarasia Money Changer, Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi, Jumat (15/12/2023). ValidNewsID/Darryl Ramadhan

JAKARTA - Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melaporkan, investor asing nonresiden terpantau masih rajin mengakumulasi beli instrumen investasi pasar keuangan domestik. Selama 18-22 Desember 2023, investor asing terlihat berinvestasi Rp6,37 triliun.

Kali ini, aliran masuk portofolio tersebut didominasi oleh pembelian Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) maupun pasar saham.

“Nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp6,37 triliun; terdiri dari jual neto Rp0,12 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), beli neto Rp1,52 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp4,97 triliun di SRBI,” jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima, Jakarta, Jumat (22/12).

Adapun capaian ini melanjutkan torehan positif pasar keuangan domestik satu setengah bulan terakhir. Pekan lalu, Indonesia ketambahan investasi portofolio sebesar Rp6,82 triliun. Sementara, terakhir kali pasar keuangan domestik terpantau ‘merah’ terjadi enam pekan lalu yang terpantau melepas instrumen investasi Rp1,27 triliun.

Baca Juga: Naik 126,4%, Asing Borong Aset Portofolio Lokal Rp15,92 T

Dengan laporan demikian, BI mencatat, sepanjang tahun berjalan mengacu data setelmen hingga 21 Desember 2023, perkembangan investasi nonresiden di pasar keuangan domestik terpantau positif, dengan torehan beli neto Rp81,40 triliun di pasar SBN, jual neto Rp11,61 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp52,81 triliun di SRBI.

“(Sementara itu), premi credit default swap/CDS Indonesia lima tahun per 21 Desember 2023 sebesar 68,64 basis poin (bps), turun dibandingkan per 15 Desember 2023 sebesar 68,78 bps,” sebutnya.

Selain itu, dirinya melaporkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga terpantau menguat jelang akhir pekan ini. Rupiah pada level (bid) Rp15.520 per dolar AS pada akhir Kamis (21/12) dan dibuka level (bid) sebesar Rp15.480 per dolar AS pada jumat pagi (22/12).

Kemudian, yield SBN 10 tahun bergerak turun tipis ke level 6,45% pada jumat pagi (22/12), setelah sehari sebelumnya juga turun namun berada di level yang lebih tinggi di kisaran 6,48%. Adapun, yield SBN saat ini terhitung lebih rendah ketimbang Jumat pagi pekan lalu (15/12) yang bertengger di level 6,59%.

Per akhir Kamis (21/12), hasil pantauan BI, Indeks Dolar DXY terpantau melemah ke level 101,84 poin terhadap pergerakan enam mata uang negara utama lainnya yakni Euro Eropa, Yen Jepang, Poundsterling Britania Raya, Dolar Kanada, Krona Swedia, dan Franc Swiss.

Baca Juga: Presiden: Investasi Portofolio Tak Langsung Berdampak Sektor Riil

Selanjutnya, Erwin juga menginformasikan, bahwa imbal hasil atau yield surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS (US Treasury Note/UST) dengan tenor 10 tahun juga terpantau menurun pada Kamis (14/12). “Yield US Treasury Note 10 tahun turun ke level 3,888%,” paparnya.

Ke depan, bank sentral akan terus menjalin koordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia. Hal ini dilakukan untuk melanjutkan proses pemulihan ekonomi yang tengah berlangsung hingga kini.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” katanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar