c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

01 Oktober 2025

10:27 WIB

Kontaminasi Cs-137 Kembali Hantam Cengkih RI, Kemenperin Belum Tahu

Kemenperin belum tahu informasi temuan zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada produk cengkih asal Indonesia yang dilaporkan FDA. Kemenperin akan berkoordinasi dengan Bapeten untuk menelusuri.

Penulis: Ahmad Farhan Faris

Editor: Khairul Kahfi

<p>Kontaminasi Cs-137 Kembali Hantam Cengkih RI, Kemenperin Belum Tahu</p>
<p>Kontaminasi Cs-137 Kembali Hantam Cengkih RI, Kemenperin Belum Tahu</p>

Petani menjemur cengkih hasil panen di Kampung Panggilingan, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Rabu (7/8/2024). Antara Foto/Raisan Al Farisi/rwa.

JAKARTA - Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief buka suara soal temuan zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada produk cengkih asal Indonesia yang dilaporkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

“Belum, kami belum dengar. Mohon kami diinformasikan, nanti kami telusuri,” kata Febri di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (30/9).

Baca Juga: AS Temukan Radioaktif Pada Cengkih Indonesia, Pemerintah Buka Suara

Sementara ini, pihaknya masih belum bisa menjelaskan secara detail atas adanya temuan zat radioaktif Cs-137 terhadap produk cengkih asal Indonesia. Kemenperin akan berkoordinasi dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk menelusuri temuan tersebut.

“Kita belum tahu, nanti setelah telusuri akan kelihatan seperti apa, di mana kejadiannya, dalam wadah seperti apa, dan siapa yang membuat ada barang radioaktif di situ. Nanti kan ada tim ya, terutama dari Bapeten,” jelas dia.

Info tambahan, FAO dan International Trade Center mencatat, Indonesia mendominasi pasar cengkih global dengan produksi berkisar antara 120-135 ribu metrik ton/tahun pada 2023-2024. 

Baca Juga: Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri September 2025 Turun Jadi 53,02

Capaian itu lebih dari empat kali lipat dari produksi negara produsen cengkih lain. Seperti, Madagaskar sebesar 25-30 ribu ton, Tanzania 20-23 ribu ton, Sri Lanka 9-11 ribu ton, dan Komoro 5-6,5 ribu ton.

FDA Temukan Lagi Cesium di Komoditas RI
Melansir Antara, FDA dalam laporannya menemukan paparan zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada produk cengkih asal Indonesia yang dikirim oleh PT NJS. Sebagai respons, FDA memblokir seluruh impor rempah dari perusahaan tersebut.

Pada Agustus lalu, FDA juga mendeteksi kontaminasi Cs-137 pada udang beku yang diekspor oleh PT Bahari Makmur Sejati (BMS). Pemerintah Indonesia merespons dengan membentuk Satuan Tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Cs-137 untuk menyelidiki kasus tersebut.

Baca Juga: Menilai Cengkih Sebagai Identitas Budaya Maluku

Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa sumber kontaminasi berasal dari pabrik baja PT PMT di kawasan industri Cikande, Serang, Banten, yang menggunakan bahan baku berupa scrap metal atau serbuk besi bekas.

Kontaminasi diduga menyebar melalui udara ke fasilitas pengemasan udang milik PT BMS yang berjarak kurang dari 2 km dari pabrik tersebut. 

Selain itu, pemerintah juga menemukan 14 kontainer berisi scrap dari Filipina di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang terdeteksi mengandung Cs-137.

Temuan ini memperkuat dugaan bahwa paparan radiasi tidak hanya berasal dari lingkungan sekitar, tetapi juga dari kontainer yang digunakan dalam proses ekspor.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar