c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

30 September 2025

20:53 WIB

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri September 2025 Turun Jadi 53,02

Angka Indeks Keyakinan Industri (IKI) ini mengalami penurunan 0,53 poin dibandingkan dari IKI bulan Agustus 2025 sebesar 53,55.

Penulis: Ahmad Farhan Faris

<p id="isPasted">Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri September 2025 Turun Jadi 53,02</p>
<p id="isPasted">Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri September 2025 Turun Jadi 53,02</p>

Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arief memberikan pemaparan mengenai Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan September 2025 di Jakarta, Selasa (30/9). Sumber: Kemenperin

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) periode September 2025 sebesar 53,02. Angka ini mengalami penurunan 0,53 poin dibandingkan dari IKI bulan Agustus 2025 sebesar 53,55.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif menjelaskan jika membandingkan angka IKI September 2025 dengan tahun 2024, terdapat kenaikan sebesar 0,54. Nilai IKI pada September 2024 sebesar 52,44.

“Nilai IKI pada bulan September 2025 adalah 53,02. Dengan demikian, maka masih ekspansif (di atas 50),” kata Febri di Kantor Kementerian Perindustrian pada Selasa (30/9).

Febri menjelaskan terdapat 21 subsektor yang ekspansif dan menjadi penyumbang IKI September 2025. Kontribusi 21 subsektor ini terhadap PDB besar mencapai 97,8%. Menurut dia, dua subsektor dengan nilai IKI tertinggi adalah industri pencetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI 18) dan industri minuman (KBLI 11).

“Sedangkan, dua subsektor yang melalui kontraksi adalah industri komputer, barang elektronik dan optik (KBLI 26), reparasi dan pemanasan mesin dan peralatan (KBLI 33),” ujarnya.

Selanjutnya, Febri mengatakan nilai IKI bulan September 2025 ini berdasarkan tiga variabel yakni variabel pesanan baru mengalami penurunan sebesar 3,59 poin atau 53,79. Nilai IKI untuk variabel persediaan produk atau stok juga mengalami penurunan 1,18 poin atau 55,86.

“Sebaliknya, nilai IKI variable produksi masih kontraksi namun meningkat sebesar 5,01 poin atau mencapai 49,85,” jelas dia.

Kata Febri, ada perbaikan variabel produksi pada 23 subsektor manufaktur pada September dibandingkan Agustus.

Baca Juga: Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri Agustus 2025 Naik Jadi 53,55

“Jadi, industri manufaktur ini pada September produksinya lebih bagus dibandingkan bulan Agustus 2025,” ucapnya.

Lalu, Febri mengatakan IKI yang berorientasi ekspor pada September 2025 mencapai 53,99 dan masih ekspansi meskipun menurun sebesar 0,12 poin dibandingkan Agustus 2025 yang sebesar 54,11. Sementara, IKI domestik pada September 2025 ini mencapai 51,92 dan masih ekspansi meskipun turun 0,72 poin dibandingkan dengan Agustus 2025 yang sebesar 52,64.

“Sampai sejauh ini, pada bulan September 2025, kinerja manufaktur Indonesia masih bagus, pesanan domestik maupun ekspor masih bagus, masih ekspansi, produksi meningkat, stoknya mulai berkurang,” ungkapnya.

Optimisme Dunia Usaha
Febri menilai optimisme dunia usaha tetap terjaga didukung beberapa perkembangan yang mendukung optimisme tersebut.

Pada bulan Juli, kata dia, proyeksi pertumbuhan ekonomi global direvisi naik sebesar 3,0% dan 3,1% pada tahun 2025 dan 2026. Selanjutnya, prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia juga direvisi naik menjadi 4,8% di tahun 2025 dan 2026 (IMF, Juli 2025). Pada Kuartal II/2025, pertumbuhan Indonesia sebesar 5,12%.

“Jadi, nampaknya industri optimisnya itu terjaga, karena melihat kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan akan cukup baik, terutama pada level di atas 5%,” kata dia.

Kemudian, Febri menyebut tingkat inflasi di Indonesia pada Agustus 2025 turun ke 2,31%, sama halnya dengan tingkat inflasi di Jepang yang turun ke 2,7% dan China yang deflasi ke minus 0,40%. Sebaliknya, Amerika Serikat dan Jerman mengalami peningkatan tingkat inflasi pada Agustus 2025.

“Sedangkan, Euro Area sudah mengalami perubahan inflasi,” ucapnya.

Baca Juga: Kemenperin: IKI Juni 2025 Turun Gara-Gara Konflik Iran-Israel

Selanjutnya, Febri mengatakan pada rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia tanggal 16-17 September 2025, diputuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate pada level 4,75%, suku bunga deposit facility sebesar 3,75%, dan suku bunga lending facility sebesar 5,5%.

“Kebijakan ini dalam rangka mempertahankan stabilitas nilai tukar dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Pada IKI September 2025, pelaku usaha yang optimis naik sebesar 1,5% menjadi 69,6% dari 68,1%. Sementara, pelaku usaha pesimis turun dari 6,6% menjadi 6,1% atau turun 0,5%. Kemudian, pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil sebanyak 24,3% turun dari 25,2%.

“Ini menunjukkan bahwa optimisme pelaku usaha, terutama pelaku usaha industri melihat fundamental ekonomi Indonesia baik di sisi untuk permintaan produk mereka untuk menuju produksi itu akan berjalan baik dengan pada waktu 6 bulan ke depan,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar