16 Juli 2025
13:00 WIB
Kementerian UMKM: Sampai Juni, 2 Juta UMKM Terima KUR Rp133 T
Realisasi penyaluran KUR selama Januari-Juni 2025 sudah mencapai Rp133 triliun kepada 2 juta UMKM. Kementerian UMKM meyakini realisasi KUR dapat memperkuat perekonomian nasional.
Editor: Khairul Kahfi
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Republik Indonesia Riza Damanik saat menyampaikan sambutan pembukaan KUKM Festival 2025 di Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Babel, Selasa (15/7/2025). Antara/Aprionis
PANGKALPINANG - Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Damanik menyampaikan, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) selama semester I atau Januari-Juni 2025 sudah mencapai Rp133 triliun kepada 2 juta UMKM. Dia meyakini realisasi KUR ini dapat memperkuat perekonomian nasional.
"Alhamdulillah, penyaluran KUR hingga Juni tahun ini sudah mencapai Rp133 triliun kepada 2 juta UMKM," katanya melansir Antara, Jakarta, Rabu (16/7).
Baca Juga: Pemerintah Salurkan KUR Rp96,75 T Per 16 Mei, Berdayakan 1,7 Juta UMKM
Dia mengatakan Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri UMKM menargetkan alokasi KUR tahun ini sebesar Rp300 triliun untuk membantu permodalan murah dan inklusif bagi 2,34 juta debitur atau UMKM se-Indonesia.
Dengan demikian, hitungan Validnews, realisasi penyaluran KUR untuk UMKM 2025 hingga pertengahan tahun sudah sekitar 44,33%.
"UMKM-UMKM ini nantinya akan bergabung ke dalam Koperasi Desa Merah Putih untuk memperkuat perekonomian nasional," ujarnya.
Baca Juga: Wamen Koperasi Ungkap Skema KUR Khusus Untuk Kopdes Merah Putih
Dia menyatakan, dalam memperkuat UMKM, pihaknya juga telah melakukan peningkatan sumber daya manusia pelaku usaha skala mikro-menengah dan produktivitasnya.
"Peningkatan SDM ini dilakukan melalui program inkubasi bisnis, pelatihan berbasis kompetensi, standardisasi produk serta pendampingan sertifikasi halal dan izin edar," ujarnya.
Selain itu, peningkatan akses pasar domestik dan ekspor Kementerian UMKM bersama lintas sektoral mendorong pembentukan klasterisasi pengusaha UMKM di daerah termasuk Bangka Belitung.
"Semua langkah ini tidak akan berhasil tanpa sinergi yang nyata antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga keuangan perguruan tinggi asosiasi bisnis hingga komunitas makro," jelasnya.
65,5 Juta UMKM Serap 119 Juta Tenaga Kerja
Dalam kesempatan sama, Riza juga menyebut sebanyak 65,5 juta UMKM telah menyerap 119 juta tenaga kerja di Indonesia, sehingga UMKM menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
"Keberadaan UMKM ini berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional," katanya saat pembukaan Koperasi Usaha Kecil Menengah Festival (KUKM Fest) 2025 di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Babel.
Berdasarkan data BPS, sebutnya, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 65,5 juta unit usaha dan berkontribusi 61,9% terhadap produk domestik bruto (PDB).
"UMKM ini juga menyerap 119 juta lebih tenaga kerja atau sekitar 97% dari total tenaga kerja nasional," katanya.
Baca Juga: Menteri UMKM Janji KUR Perumahan Tak Caplok Plafon Eksisting Rp300 T
Namun demikian, ia menyatakan tantangan utama UMKM ini masih berkisar pada produktivitas yang rendah, keterbatasan akses pembiayaan, digitalisasi yang belum merata, dan lemahnya jejaring pasar.
Oleh karena itu, Kementerian UMKM telah merumuskan beberapa solusi prioritas. Di antaranya akses pembiayaan murah dan inklusif melalui program KUR, penguatan SDM dan produktivitas melalui program inkubasi bisnis, pelatihan berbasis kompetensi, serta standarisasi produk serta pendampingan sertifikasi halal dan izin edar.
Selain itu, untuk peningkatan akses pasar domestik dan ekspor, Kementerian UMKM bersama lintas sektoral mendorong pembentukan klasterisasi pengusaha UMKM di daerah termasuk Bangka Belitung.
"Semua langkah ini tidak akan berhasil tanpa sinergi yang nyata antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga keuangan perguruan tinggi, asosiasi bisnis hingga komunitas makro," katanya.