c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

28 Februari 2024

10:57 WIB

DJPPR: Tak Terganggu FFR, Asing Masih Antusias Tawar SUN Rp61,04 T

Minat investor pada lelang SUN pada 27 Februari 2023 kembali meningkat dengan total penawaran masuk (incoming bids) sebesar Rp61,04 triliun.

Penulis: Khairul Kahfi

DJPPR: Tak Terganggu FFR, Asing Masih Antusias Tawar SUN Rp61,04 T
DJPPR: Tak Terganggu FFR, Asing Masih Antusias Tawar SUN Rp61,04 T
Ilustrasi hutang negara pada papan digital. Shutterstock/Westlight

JAKARTA - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan melaporkan, minat investor pada lelang SUN pada 27 Februari 2023 kembali meningkat dengan total penawaran masuk (incoming bids) sebesar Rp61,04 triliun. Jumlah ini lebih tinggi ketimbang sesi lelang SUN sebelumnya yang sebesar Rp52,63 triliun. 

Masih sama dengan sebelumnya, Direktur Surat Utang Negara Deni Ridwan meyakini, penawaran investor atas SUN sebesar itu didukung data perekonomian domestik yang positif dan stabil. Seperti stabilnya BI-Rate, positifnya kinerja APBN awal tahun ini, naiknya pertumbuhan kredit, dan likuiditas uang beredar.

“(Semua itu) menjadi katalis positif yang cukup mampu meredam isu kebijakan suku bunga yang tinggi untuk waktu yang lebih lama, pasca rilis FOMC minutes dan komentar lanjutan pejabat The Fed yang mengonfirmasi kebijakan high for longer tersebut,” katanya dalam keterangan pers, Jakarta, Selasa (27/2). 

Meski, sambungnya, Kemenkeu memprediksi asesmen The Fed soal pemangkasan suku bunganya (Fed Fund Rate/FFR) tetap dapat dilakukan pada 2024. 

Deni menyampaikan, total incoming bids investor asing pada lelang SUN pada 27 Februari 2023 juga terpantau meningkat signifikan menjadi Rp10,4 triliun, dari Rp4,23 triliun pada lelang sebelumnya.

Jika dicacah, mayoritas dari incoming bids tersebut berada pada seri SUN tenor menengah atau 5 tahun sebesar Rp4,34 triliun. Jumlah penawaran tersebut sekitar 41,67% dari total incoming bids investor asing. 

“Dan (incoming bids investror asing) dimenangkan sebesar Rp1,17 triliun atau 4,87% dari total awarded bids (total tawaran yang diberikan),” ungkapnya. 

Kemudian, demand investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids, masing-masing sebesar 50,34% dari total incoming bids dan 46,71% dari total awarded bids

Incoming bids terbesar adalah pada tenor 5 tahun yaitu Rp17,8 triliun atau sekitar 29,16% dari total incoming bids, dan dimenangkan sebesar Rp3,31 triliun atau sekitar 13,79% dari total awarded bids,” ucapnya. 

Seiring dengan minat investor di pasar SBN yang masih tinggi dan kondisi pasar SBN yang relatif stabil, imbal hasil rata-rata tertimbang (Weighted Average Yield/WAY) obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN saat ini turun sebesar 2-6 bps, apabila dibandingkan dengan level WAY lelang SUN sebelumnya. 

Pemerintah pun memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp24 triliun pada lelang SUN pada 27 Februari 2023. Dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini.

“Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2024,” jelasnya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar