c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

23 Februari 2024

13:34 WIB

BI: Uang Beredar Januari 2024 Sentuh Rp8.721,9 T

Perkembangan uang beredar Januari 2024 terdorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 4,9% (yoy) dan uang kuasi sebesar 6,1% (yoy)

Penulis: Khairul Kahfi

BI: Uang Beredar Januari 2024 Sentuh Rp8.721,9 T
BI: Uang Beredar Januari 2024 Sentuh Rp8.721,9 T
Karyawan memegang uang di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Antara Foto/Aprillio Akbar

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyampaikan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) selama Januari 2024 tumbuh lebih tinggi. Posisi M2 pada Januari 2024 tercatat sebesar Rp8.721,9 triliun atau tumbuh 5,4% (yoy). 

Posisi M2 tersebut, terhitung lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 3,5% (yoy) dan berada di posisi Rp8.826,5 triliun. Meski sekilas, jumlah uang beredar M2 tersebut, terhitung mengalami penurunan sebesar Rp104,6 triliun.  

“Perkembangan tersebut (M2 Januari 2024) didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 4,9% (yoy) dan uang kuasi sebesar 6,1% (yoy),” katanya dalam siaran pers, Jakarta, Jumat (23/1).

Erwin menggarisbawahi, perkembangan M2 pada Januari 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih. 

Penyaluran kredit pada Januari 2024 tumbuh sebesar 11,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,3% (yoy). Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 4,8% (yoy), setelah tumbuh sebesar 3,6% (yoy) pada bulan sebelumnya. 

“Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) tumbuh sebesar 1,9% (yoy), setelah terkontraksi sebesar 6,5% (yoy) pada Desember 2023,” ujarnya.

Baca Juga: Uang Beredar Desember 2023 Tumbuh 3,5%, Jadi Rp8.824,7 T

Mengacu laporan Uang Beredar (M2) BI Januari 2024, komponen M1 sebesar Rp4.806,9 triliun atau setara 55,1% dari M2, tumbuh sebesar 4,9% (yoy) pada Januari 2024. Capaian ini naik cukup tinggi setelah tumbuh 2,1% (yoy) di bulan sebelumnya. 

BI mengidentifikasi, perkembangan M1 Januari 2023 terutama disebabkan oleh perkembangan Tabungan Rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu sebesar Rp2.242,2 triliun dan Giro Rupiah Rp1.648,8 triliun. 

“Adapun Tabungan Rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 46,6% terhadap M1 pada Januari 2024 tumbuh 3,8% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 1,5% (yoy),” sebut laporan.

Baca Juga: Mengenal Hari Oeang Republik Indonesia

Sementara itu, uang kartal yang beredar di masyarakat atau di luar Bank Umum dan BPR pada Januari 2024 sebesar Rp915,9 triliun. Capaian ini tumbuh sebesar 10,3% (yoy), atau lanjut tumbuh lebih tinggi setelah mencapai kisaran 8,7% (yoy) pada Desember 2023.

Pada Januari 2024, uang kuasi dengan pangsa 44,6% dari M2, tercatat sebesar Rp3.886,5 triliun atau tumbuh 6,1% (yoy), setelah tumbuh 5,3% (yoy) pada Desember 2023. 

Pertumbuhan uang kuasi terutama dikontribusikan oleh simpanan berjangka rupiah dan valas sebesar Rp2.889,6 triliun yang tumbuh 5,7% (yoy) pada Januari 2024, setelah tumbuh 5,1% (yoy) pada Desember 2023. Serta giro valas yang pada Januari 2024 sebesar Rp724,7 triliun, atau tumbuh sebesar 10,7% (yoy).

Perkembangan DPK Awal 2023
Di sisi lain, BI juga melaporkan, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Januari 2024 tercatat mencapai Rp8.169,1 triliun atau tumbuh sebesar 5,8% (yoy). Pertumbuhan DPK ini relatif lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar 3,8% (yoy).

Perkembangan DPK di atas dipengaruhi oleh pertumbuhan DPK Korporasi yang naik 6,2% (yoy) menjadi Rp3.663,6 triliun. Terhitung lebih tinggi dibanding pertumbuhan sebelumnya yang sebesar 5% (yoy).

Adapun, DPK Perorangan tumbuh ke kisaran 5,4% (yoy) ke level Rp4.153 triliun. Pertumbuhan DPK perorangan ini lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang sempat melambat mencapai 3,2% (yoy).

Sementara DPK kategori lainnya, mulai memasuki pertumbuhan positif sebesar 4,8% (yoy) menjadi sebesar Rp382,5 triliun. Capaian pertumbuhan ini jauh lebih baik dibanding bulan sebelumnya yang sebesar -2,4% (yoy).

Pada Januari 2024, DPK giro tumbuh signifikan hingga 7,1% (yoy) menjadi Rp2.459,2 triliun, setelah bulan sebelumnya tumbuh 3,9% (yoy). Kemudian, DPK Tabungan tumbuh sebesar 4,2% (yoy) menjadi Rp2.668,9 triliun, setelah tumbuh 2,0% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, simpanan berjangka tumbuh 6% (yoy) menjadi sebesar Rp3.041 triliun, setelah pada Desember 2023 tumbuh 5,4% (yoy).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar