14 Juli 2025
10:50 WIB
Diteken September, Kadin Optimistis IEU-CEPA Lipat Gandakan Dagang RI-UE
Kadin Indonesia menilai kesepakatan yang dicapai oleh Indonesia dan Uni Eropa dalam IEU-CEPA secara langsung dapat mendongkrak perdagangan kedua negara.
Editor: Khairul Kahfi
Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan pernyataan pers setalah menyelesaikan perundingan IEU-CEPA di Brussels, Belgia, Minggu (13/7). Dok BPMI Setpres
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan, kesepakatan yang dicapai oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) secara langsung dapat mendongkrak perdagangan kedua negara.
"Ini adalah sebuah breakthrough dalam perdagangan internasional di Indonesia dan Uni Eropa yang telah memakan hampir satu dekade dalam negosiasi,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie melansir Antara, Jakarta, Senin (14/7).
Baca Juga: Asosiasi Persepatuan Optimis IEU CEPA Dongkrak Ekspor Sepatu
Menurut dia, nilai perdagangan Indonesia dan Uni Eropa (UE) pada 2024 mencapai US$30,1 miliar atau 27,3 miliar euro, terdiri atas ekspor UE ke Indonesia senilai 9,7 miliar euro dan impor UE dari Indonesia senilai 17,5 miliar euro.
Anindya mencontohkan dalam perjanjian UE-Vietnam CEPA, perdagangan kedua pihak naik sebesar 20% yakni dari 56 miliar euro sebelum penandatanganan kesepakatan, dan naik ke 67 miliar euro setelah CEPA diratifikasi oleh Vietnam dan EU. Dirinya memperkirakan, tren yang sama bakal terjadi antara Indonesia dan UE.
Menurut dia, di era multipolar seperti saat ini, berbagai perusahaan Indonesia dan para anggota Kadin harus memanfaatkan momentum ini untuk melakukan diversifikasi. Pelaku usaha harus aktif mengeksplorasi pasar baru untuk meningkatkan perdagangan internasional guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan IEU CEPA akan diteken atau ditandatangani pada September mendatang.
"Rencananya tentu ini bisa segera ditandatangani dalam waktu bulan September. Kemudian diratifikasi paling lama ya secepat, sesegera mungkin," kata Rosan dalam keterangan terpisah.
Menurut Rosan, nilai perdagangan Indonesia ke UE dapat meningkat dari US$30 miliar menjadi US$60 miliar, setelah perjanjian IEU CEPA diimplementasikan.
Baca Juga: RI Percepat Kesepakatan I-EAEU FTA dan IEU-CEPA di Tengah Negosiasi Tarif AS
Kemitraan baru itu, katanya, menjadi pasar yang besar karena menggabungkan populasi kedua kawasan dengan populasi lebih dari 700 juta jiwa.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengonfirmasi IEU-CEPA telah memasuki babak baru dan sampai di putaran akhir. Indonesia 'semringah' Perjanjian Kemitraan ini dibahas secara cepat guna menghadapi ketidakpastian yang saat ini terjadi.
Airlangga berharap kesepakatan IEU-CEPA dapat membuka peluang bisnis yang lebih luas, meningkatkan kepastian hukum, serta menyediakan platform strategis untuk memperdalam dialog dan kerja sama di berbagai isu ekonomi penting yang relevan saat ini.