c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

11 Juli 2025

09:45 WIB

RI Percepat Kesepakatan I-EAEU FTA dan IEU-CEPA di Tengah Negosiasi Tarif AS

Sambil melakukan negosiasi dengan AS, Indonesia juga mempercepat finalisasi kesepakatan dagang bersama perwakilan IEU-CEPA dan IEAEU FTA di Washington DC.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Khairul Kahfi

<p id="isPasted">RI Percepat Kesepakatan I-EAEU FTA dan IEU-CEPA di Tengah Negosiasi Tarif AS</p>
<p id="isPasted">RI Percepat Kesepakatan I-EAEU FTA dan IEU-CEPA di Tengah Negosiasi Tarif AS</p>

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama jajaran melakukan pertemuan dan pembahasan strategis terkait percepatan penyelesaian IEU-CEPA dengan Komisioner Maros Sefcovic secara virtual di Washington D.C, Rabu (9/7). Dok Kemenko Ekonomi

WASHINGTON DC - Selain memperpanjang negosiasi untuk menekan tarif resiprokal 32% yang diberikan Donald Trump untuk Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga mempercepat finalisasi kesepakatan dagang untuk membuka pasar alternatif melalui IEU-CEPA dan I EAEU FTA di Washington DC.

Pertemuan didahului dengan Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa Maros Sefcovic pada Rabu (9/7), untuk membahas percepatan penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA).

“Kedua pihak terus melakukan pembahasan bersama untuk memastikan penyelesaian IEU-CEPA. Kesepakatan melalui IEU-CEPA ini diyakini akan menjadi tonggak penting dalam meningkatkan perdagangan dan investasi bilateral yang saling menguntungkan,” ujar Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam siaran resmi yang diterima di Jakarta, dikutip Jumat (11/7).

Baca Juga: Pemerintah Target Ekspor Ke Eropa Naik 50%, Berikut 20 Komoditas Unggulan

Susiwijono mengatakan, CEPA diharap mampu membuka peluang bisnis yang lebih luas, meningkatkan kepastian hukum, serta menyediakan platform strategis untuk memperdalam dialog dan kerja sama di berbagai isu ekonomi penting yang relevan saat ini.

Adapun proses perundingan CEPA telah mencapai tahap yang sangat maju. Di mana saat ini Indonesia dan Uni Eropa tengah melakukan finalisasi isu-isu teknis, fine-tunning dan menyusun kerangka waktu yang lebih detail untuk mencapai tahap ratifikasi IEU-CEPA.

Sebagai catatan, hubungan dagang Indonesia-Uni Eropa dari waktu ke waktu terus berkembang, dengan nilai perdagangan sebesar US$30,1 miliar pada 2024. Sebagai mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia, Uni Eropa juga melihat Indonesia sebagai mitra dagang ke-33.

Surplus perdagangan Indonesia terhadap Uni Eropa meningkat pesat, yakni mencapai US$4,5 miliar pada 2024 atau naik dari US$2,5 miliar tahun sebelumnya.

Susiwijono menyebut, Uni Eropa juga menekankan pentingnya percepatan implementasi perjanjian ini, mengingat urgensi menciptakan stabilitas dan memperluas akses pasar di tengah dinamika dan ketidakpastian global saat ini.

“Kedua pihak memiliki kepentingan bersama untuk memperkuat hubungan ekonomi yang saling menguntungkan dan membangun kemitraan strategis yang dapat diandalkan,” tambahnya.

Diversifikasi Pasar melalui I-EAEU FTA
Keesokan harinya, Kamis (10/7), Menko Airlangga juga melakukan pertemuan dengan Anggota Dewan sekaligus Menteri untuk Perdagangan Komisi Ekonomi Eurasia (EEC) Andrey Slepnev. 

Pada pertemuan 20 Juni lalu di St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025), kedua pihak diketahui telah menghasilkan penandatanganan Joint Statement mengenai penyelesaian secara substansial dari Perundingan I-EAEU FTA.

Baca Juga: RI-Eurasia Resmi Rampungkan Perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas I-EAEU FTA

Di tengah isu-isu proteksionisme perdagangan global, hubungan perdagangan antara Indonesia dan EAEU terus meningkat. Tercatat pada kuartal I/2025, total perdagangan Indonesia-EAEU melonjak sebesar 84,40% mencapai US$1,57 miliar.

Dari sisi investasi, EAEU merealisasikan investasi senilai US$273,7 juta ke Indonesia, di mana angka ini naik hingga dua kali lipat dibandingkan total realisasi di 2023.

“Didukung dengan populasi gabungan lebih dari 460 juta jiwa dan peluang perluasan akses pasar melalui I-EAEU FTA, Menko Airlangga meyakini kerja sama ini merupakan pilar baru dalam diversifikasi pasar dan penguatan ketahanan ekonomi nasional Indonesia,” ujar Susiwijono.

Dalam waktu dekat, kedua pihak menargetkan proses legal scrubbing dapat diselesaikan secepatnya, sehingga perjanjian dapat diselesaikan dan ditandatangani secara resmi pada Desember 2025.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar