09 Oktober 2025
14:30 WIB
Dana Haji Capai Rp171,78 T, BPKH Targetkan Tembus Rp188,9 T Di 2025
BPKH berhasil mengelola dana haji RI sebanyak Rp171,78 triliun hingga Agustus 2025. Sekitar Rp130,39 triliun dialokasikan untuk investasi sukuk-emas, dan Rp41,39 triliun ada di deposito-giro
JAKARTA - Kepala Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah menyampaikan, hingga Agustus 2025, pihaknya berhasil mengelola dana haji RI sebanyak Rp171,78 triliun.
Dana kelolaan haji tersebut sekitar 75,9%-nya atau Rp130,39 triliun dialokasikan untuk investasi yang fokus pada sukuk, reksadana, investasi langsung, dan emas. Sedangkan sisanya Rp41,39 triliun ditempatkan di instrumen likuid seperti deposito dan giro.
"Strategi ini menjamin dua hal, likuiditas tinggi untuk operasional haji dan imbal hasil optimal melalui instrumen syariah yang aman," ujarnya dalam kegiatan 'Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025', Jakarta, Kamis (9/10) melansir Antara.
Baca Juga: Dana Kelolaan BPKH Sentuh Rp171 Triliun
BPKH juga mencatat pertumbuhan investasi sebesar 1,92% dan lonjakan penempatan dana sebesar 15,59% kurun waktu satu tahun terakhir.
Hingga Agustus 2025, nilai manfaat yang dihasilkan BPKH mencapai Rp8,10 triliun, naik 6,86% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebagian besar atau Rp6,39 triliun berasal dari hasil investasi.
BPKH menargetkan dana kelolaan haji 2025 bisa menyentuh Rp188,9 triliun. Sejauh ini, dana kelolaan haji terus konsisten bertumbuh dari Rp166,54 triliun pada 2022 menjadi Rp171,64 triliun pada 2024.
Fadlul menegaskan komitmen BPKH untuk membangun ekosistem haji dan umrah yang berkelanjutan secara spiritual dan ekonomi.
Baca Juga: BPKH Limited Gandeng 7 Produsen Top Ekspor Bumbu Untuk Haji 2025
Menurut dia, pengelolaan dana haji bukan hanya soal teknis keuangan, melainkan menyangkut mandat besar yang menyentuh kehidupan jutaan umat.
"Bagi Indonesia, pengelolaan dana haji bukan sekadar tugas finansial. Ini adalah amanah suci yang berdampak besar terhadap perekonomian nasional," ujarnya.
Perluas Ekosistem Haji RI di Luar Negeri
Dalam memperluas peran strategis di luar negeri, BPKH membentuk anak perusahaan BPKH Limited di Arab Saudi. Perusahaan ini bergerak di sektor-sektor penting dalam ekosistem haji, termasuk perhotelan, properti, katering, dan transportasi.
"Dengan BPKH Limited, kami bisa mengamankan layanan berkualitas langsung untuk jamaah Indonesia sekaligus memaksimalkan manfaat investasi lokal," kata dia.
Baca Juga: BPKH Incar Peluang Perbesar Suplai Kebutuhan Haji
Imbal hasil dari dana investasi tidak hanya diam, tetapi langsung dikembalikan kepada jamaah dalam bentuk layanan, seperti pasokan bumbu nusantara, penyediaan makanan siap saji saat puncak haji, hingga penyewaan area komersial di hotel jamaah Indonesia.
"Kami tidak hanya mendanai, tapi menghubungkan langsung UMKM Indonesia dengan pasar di Tanah Suci. Produk seperti rendang kini punya saluran distribusi yang langsung ke konsumen haji," ujar Fadlul.