30 April 2025
17:43 WIB
BPKH Limited Gandeng 7 Produsen Top Ekspor Bumbu Untuk Haji 2025
BPKH Limited telah menunjuk sebanyak tujuh produsen terpilih dari Indonesia untuk menyediakan 22 jenis bumbu lokal untuk memenuhi kebutuhan jemaah di musim haji 2025.
Editor: Khairul Kahfi
Ilustrasi - Petugas sedang menyiapkan bumbu khas Indonesia yang akan diekspor ke Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan jemaah RI di musim haji 2025. Dok BPKH Limited
JAKARTA - Mudir BPKH Limited Sidiq Haryono menyampaikan, pihaknya telah menunjuk sebanyak tujuh produsen terpilih dari Indonesia untuk menyediakan 22 jenis bumbu untuk memenuhi kebutuhan jemaah di musim haji 2025.
Dia menguraikan, pihaknya telah mendatangkan setidaknya 475 ton bumbu khas Indonesia ke Arab Saudi, hasil seleksi ketat yang dimulai sejak November 2024. Mulai dari, bumbu nasi goreng, rendang, hingga tumis dan balado.
"Setiap bumbu dipilih dengan cermat untuk memastikan cita rasa autentik Nusantara tetap terjaga, bahkan setelah menempuh perjalanan panjang melintasi benua," terang Sidiq dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (30/4).
Baca Juga: Naik 6 Kali Lipat Lebih, BPKH Limited Ekspor 475 Ton Bumbu Indonesia Untuk Haji
BPKH Limited, anak usaha Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), menyampaikan kerja keras pengiriman bumbu tersebut melibatkan kolaborasi erat antara Kementerian Agama, Konsulat Jenderal Republik Indonesia, serta produsen dan syarikah lokal di Arab Saudi.
“Dengan makanan yang lebih sesuai dengan lidah, stamina dan semangat jemaah dalam menjalankan ibadah haji diharapkan tetap terjaga,” ungkap Sidiq optimistis.
Bagi Sidiq, upaya tersebut lebih dari sekadar bisnis. Namun, tentang membawa 'sepotong Indonesia' ke jemaah yang sedang menjalani ibadah penuh makna dari tanah air.
Pihaknya mengakui, pengiriman bumbu ke Arab Saudi tidak mudah. Makanan siap saji sering dianggap mahal oleh syarikah lokal di Arab Saudi, terutama karena margin keuntungan yang sangat tipis. Namun, Sidiq menegaskan, BPKH Limited memiliki tujuan yang jauh lebih besar.
“Kami hadir bukan sebagai pedagang, tapi sebagai bagian dari sistem. Kami ingin memastikan jemaah Indonesia tidak hanya kenyang, tapi juga merasa ‘pulang kampung’ dalam setiap suapan,” ujarnya.
Puncak haji 2024 menjadi momen bersejarah. Untuk pertama kalinya makanan siap saji khas Nusantara hadir di tangan jemaah Indonesia di tengah kemacetan ekstrem di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Bagi kami, makanan siap saji bukan sekadar alternatif. Ini adalah solusi logistik di tengah kemacetan ekstrem puncak haji. BPKH Limited ingin memastikan saat jalan ditutup, makanan Indonesia tetap sampai ke tangan jemaah,” terangnya.
Sekali lagi, Sidiq menyampaikan, upaya pengiriman bumbu makanan siap saji merupakan mimpi yang terwujud, dari misi BPKH Limited melalui pergerakan senyap dari markasnya di Arab Saudi.
“Setiap kotak nasi yang dimakan jemaah adalah bentuk nyata dari misi kami; mengembalikan keberkahan haji kembali ke bangsa Indonesia,” urainya.
Siapkan 2,4 Juta Porsi Makan Jemaah
Sebelumnya, BPKH Limited telah menandatangani kontrak penyediaan sebanyak 2,4 juta porsi makanan untuk jemaah haji Indonesia di Makkah.
Sebagai perbandingan, penyediaan makanan bagi jemaah haji di tahun ini meningkat signifikan sampai enam kali lipat dibanding tahun sebelumnya, dari 2 kali makan menjadi sekitar 12 kali makan.
Baca Juga: BPKH Limited Siapkan 2,4 Juta Porsi Makan Jemaah RI Selama Puncak Haji
BPKH Limited memerinci, total konsumsi yang akan disediakan adalah sebanyak 2,4 juta porsi makan di masa puncak pelaksaan haji per hari untuk 203.320 orang jemaah haji. Sebagian makanan tersebut, sekitar 1,2 juta porsi di antaranya, berbentuk makanan siap saji (Ready To Eat Meals) yang diproduksi oleh produsen tanah air.
Pemerintah Indonesia mengestimasi, peluang ekonomi dari ekosistem haji dan umrah akan semakin besar seiring perubahan kebijakan pemerintah Arab Saudi melalui Visi Saudi 2030.
Adapun, potensi perputaran uang dalam ekosistem haji dan umrah diprediksi meningkat, dari sekitar Rp65 triliun pada 2023 menjadi Rp194 triliun pada 2030.
Saat ini, Indonesia merupakan negara dengan kuota pokok haji terbesar, yakni sebanyak 221 ribu jamaah pada 2024. Total jamaah haji dan umrah Indonesia diproyeksikan akan meningkat menjadi 3,3 juta pada 2030.