07 Mei 2025
17:49 WIB
BI: Menyedihkan, Kredit UMKM Maret 2025 Hanya Tumbuh 1,95%
BI miris pertumbuhan kredit UMKM Maret 2025 hanya 1,95% (yoy). Angka ini menunjukkan perlambatan yang signifikan dibandingkan masa pandemi, yang bisa mencapai 10%.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Khairul Kahfi
Pengunjung melihat produk fesyen yang di jual di Toko Pasar Kreatif di PVJ Mal di Bandung, Jawa Barat, Kamis (17/4/2025). Antara Foto/Raisan Al Farisi
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan, pertumbuhan kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada Maret 2025 hanya mencapai 1,95% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini menunjukkan perlambatan yang signifikan dibandingkan masa pandemi, yang bisa mencapai 10%.
Deputi Direktur Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau BI Sri Noerhidajati menyampaikan kekhawatirannya terkait tren ini.
"Memang saat ini agak menyedihkan ya Bapak-Ibu. Kredit UMKM di Maret 2025 hanya tumbuh 1,95%. Padahal waktu pandemi saja itu bisa sekitar 10%," ujarnya dalam konferensi pers Sisberdaya DANA, Jakarta, Rabu (7/5).
Baca Juga: Pertumbuhan Kredit UMKM Melambat, OJK: Perlu Prinsip Kehati-Hatian
Melihat kondisi ini, Sri menjelaskan, BI tengah meneliti perkembangan yang sedang terjadi hingga mencari solusi untuk membalikkan tren ini ke kondisi positif.
"Kami sedang terus mencari gimana caranya agar (kredit UMKM) kembali meningkat. Apakah memang tidak butuh kredit atau memang kondisi makro sedang tidak baik, daya beli masyarakat turun sehingga UMKM tidak ada permintaan," tambahnya.
Meski demikian, Sri menyampaikan bahwa tidak semua UMKM berada dalam situasi tertekan. Dia mengatakan, beberapa UMKM bahkan mampu berkembang tanpa dukungan pembiayaan perbankan.
"Misalnya, salah satu perusahaan konveksi di Bandung ternyata enggak butuh modal. Saking bagusnya usaha ini, mereka dapat pembiayaan dari teman-temannya atau dari platform, seperti Blibli. Jadi mereka enggak perlu lagi pembiayaan perbankan," jelasnya.
Perlu diketahui, berdasarkan laporan uang beredar Bank Indonesia (BI), penyaluran kredit UMKM pada Maret 2025 hanya tumbuh 1,7% secara tahunan (yoy). Angka ini melanjutkan tren perlambatan yang pada bulan sebelumnya hanya tumbuh 2,1% (yoy).
Pertumbuhan kredit pada Februari juga menurun dari Januari yang sebesar 2,7% (yoy) dan Desember 2024 sebesar 3% (yoy).
Baca Juga: OJK: Risiko Kredit UMKM Lebih Tinggi Dibanding Segmen Lain
Sebelumnya, baik BI maupun OJK mengidentifikasi beberapa faktor yang menyebabkan pelambatan kredit UMKM, utamanya penyesuaian kualitas kredit setelah berakhirnya relaksasi restrukturisasi covid-19 dan penurunan daya beli masyarakat.
Bank Indonesia mencatat, penyaluran kredit kepada UMKM pada Maret 2025 mencapai Rp1.396,4 triliun. Kredit tersebut otoritas moneter identifikasi digunakan untuk kebutuhan Modal Kerja Rp1.004,8 triliun dan Investasi Rp391,6 triliun.
Sekilas, pertumbuhan penggunaan kredit Modal Kerja per Maret hanya tumbuh tipis 0,2% (yoy), sementara untuk Investasi melambat jadi 5,6% (yoy).
Adapun kelompok UMKM terbanyak yang mendapat kredit adalah skala Mikro sebanyak Rp625,7 triliun yang bertumbuh -2,1% (yoy) Kecil sebanyak Rp466,1 triliun yang bertumbuh 8,4% (yoy), dan Menengah sebanyak Rp304,7 triliun yang tumbuh tipis 0,05% (yoy).