c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

04 Oktober 2025

18:00 WIB

Bernilai Tinggi! Menperin Dorong Penguatan Branding Batik Ke Global

Menperin mengatakan penguatan branding batik sangat penting agar makin dikenal dan memiliki daya saing di pasar global. Batik punya potensi dan nilai besar sebagai produk industri kreatif.

Penulis: Ahmad Farhan Faris

Editor: Khairul Kahfi

<p>Bernilai Tinggi! Menperin Dorong Penguatan Branding Batik Ke Global</p>
<p>Bernilai Tinggi! Menperin Dorong Penguatan Branding Batik Ke Global</p>

Pengunjung melihat koleksi batik dengan berbagai motif pada pameran batik yang digelar dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, yang jatuh pada 2 Oktober. Antara/HO-KBRI Washington

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, penguatan branding batik sangat penting agar makin dikenal dan memiliki daya saing di pasar global. Tak hanya jadi warisan budaya bangsa, batik juga punya potensi dan nilai besar sebagai produk industri kreatif.

“Penguatan branding batik menjadi sangat penting agar batik Indonesia semakin dikenal, diminati, dan memiliki daya saing kuat di pasar domestik maupun internasional,” kata Agus melalui keterangannya, Jakarta, Sabtu (4/10).

Baca Juga: Kemenperin: Standardisasi Bisa Jadi Branding Industri Batik Nasional

Sementara Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Andi Rizaldi menjelaskan, batik blebih dari sekadar produk tekstil, tetapi manifestasi seni, filosofi dan peradaban yang telah mengakar kuat dalam identitas bangsa Indonesia.

“Setiap helai kain batik adalah narasi visual yang mengisahkan sejarah, nilai-nilai luhur, dan kearifan lokal. Guratan canting dan tetesan malam adalah jejak peradaban yang kaya,” jelasnya.

Tantangan Batik Saat Ini Kompleks
Andi menyampaikan, tantangan yang dihadapi industri batik saat ini cukup kompleks. Batik harus mampu bersaing dengan produk tekstil dari negara lain serta menghadapi perubahan tren fesyen global yang sangat dinamis.

“Pertanyaan yang harus kita jawab bersama adalah bagaimana memastikan batik tetap relevan, berdaya saing, dan dicintai bukan hanya oleh generasi sekarang, tetapi generasi mendatang baik di dalam maupun luar negeri,” kata Andi.

Baca Juga: Kemenperin Dorong Industri Batik Berinovasi Untuk Tembus Pasar Global

Untuk menjawab tantangan tersebut, Andi menegaskan strategi branding yang visioner mutlak dilakukan. Namun, branding tersebut tidak hanya untuk batik, melainkan untuk seluruh ekosistem industri kerajinan nasional.

“Seluruh ekosistem industri kerajinan nasional yang merupakan tulang punggung perekonomian rakyat branding-nya harus kuat, termasuk batik,” imbuhnya.

Baca Juga: Tumbuhkan Industri Batik, Menperin: Bangga Buatan Indonesia Belum Cukup

Berdasarkan catatan Kemenperin, ekspor industri batik sudah mencapai US$7,63 juta pada kuartal I/2025. Aliran ekspor ini berasal dari total 47 ribu unit usaha batik di 214 sentra batik di 11 provinsi. 

“Data tersebut menegaskan bahwa setiap helai batik dan produk kerajinan yang dihasilkan tidak hanya memiliki nilai budaya, tetapi juga menjadi penggerak perekonomian nasional,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar