c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

03 Februari 2024

09:20 WIB

Bergerak Positif, Pekan Ini Aliran Modal Asing Masuk Rp8,51 T

Catatan BI, pekan ini aliran modal asing terutama untuk membeli SRBI, dengan nilai Rp21,46 triliun.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Bergerak Positif, Pekan Ini Aliran Modal Asing Masuk Rp8,51 T
Bergerak Positif, Pekan Ini Aliran Modal Asing Masuk Rp8,51 T
Petugas melayani penukaran uang pecahan dolar Amerika Serikat (AS) di gerai penukaran mata uang asin g Dolarasia Money Changer, Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi, Jumat (24/11/2023). ValidNewsID/Darryl Ramadhan

JAKARTA - Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melaporkan, investor asing nonresiden terpantau mulai membeli lagi aset investasi lokal senilai Rp8,51 triliun sepanjang 29 Januari-1 Februari 2024. Asing terlihat melaksanakan aksi beli untuk seluruh aset investasi yang dipantau.

“Nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp8,51 triliun; terdiri dari beli neto Rp5,51 triliun di pasar SBN, beli neto Rp2,46 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp0,54 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima, Jakarta, Jumat (2/2).

Berdasarkan pantauan, laporan ini berkebalikan dengan pola investasi asing yang menjual kepemilikan aset investasi lokalnya pekan lalu. Saat itu, asing terpantau melepas kepemilikan investasi lokal sebanyak Rp3,2 triliun.  

Baca Juga: Rebound, Pekan Ini Asing Borong Portofolio Lokal Rp7,66 T

BI mencatat, sepanjang tahun berjalan mengacu data setelmen hingga 1 Februari 2024, perkembangan investasi nonresiden di pasar keuangan domestik masih terjaga baik. Dengan torehan nonresiden beli neto Rp0,49 triliun di pasar SBN, beli neto Rp8,75 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp21,46 triliun di SRBI.

“(Sementara itu), premi credit default swap/CDS Indonesia lima tahun per 1 Februari 2024 sebesar 75,15 basis poin (bps), relatif stabil dibandingkan 26 Januari 2024 sebesar 75,12 bps,” sebutnya.

Selain itu, dirinya melaporkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau menguat tipis Rp10 jelang akhir pekan ini. Rupiah pada level (bid) Rp15.760 per dolar AS pada akhir Kamis (1/2) dan dibuka level (bid) sebesar Rp15.750 per dolar AS pada jumat pagi (2/2).

Kendati bergerak menguat tipis jelang pengujung pekan ini, nilai rupiah saat ini masuk dalam tren perbaikan. Sebelumnya, dalam pantauan BI, rupiah cukup melemah di kisaran Rp15.825 per dolar AS pada jumat pagi (26/1).

Kemudian, yield SBN 10 tahun bergerak turun ke level 6,52% pada Jumat pagi (2/2), setelah sehari sebelumnya sudah menurun ke level 6,54%. Adapun, yield SBN pekan ini ditutup cukup rendah ketimbang jumat pagi pekan lalu (26/1) yang bertengger di level 6,63%. 

Per akhir Kamis (1/2), hasil pantauan BI, Indeks Dolar DXY terpantau melemah ke level 103,05 poin terhadap pergerakan enam mata uang negara utama lainnya, yakni Euro Eropa, Yen Jepang, Poundsterling Britania Raya, Dolar Kanada, Krona Swedia, dan Franc Swiss.

Baca Juga: Mirae Asset Optimistis Minat Investasi Bakal Naik Tahun Ini

Selanjutnya, Erwin juga menginformasikan, bahwa imbal hasil atau yield surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS (US Treasury Note/UST) dengan tenor 10 tahun juga terpantau mengalami penurunan pada Kamis (1/2). “Yield US Treasury Note 10 tahun turun ke level 3,941%,” paparnya.

Ke depan, bank sentral akan terus menjalin koordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia. Hal ini dilakukan untuk melanjutkan proses pemulihan ekonomi yang tengah berlangsung hingga kini.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” katanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar