c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

18 Juli 2025

19:35 WIB

Bebas Tarif Dagang, BKPM Pastikan Investasi AS Ke RI Aman

BKPM memastikan investasi Amerika Serikat di Indonesia tetap berjalan, meski produk asal AS tidak terkena tarif ke pasar domestik. Contohnya, Apple tetap komitmen membangun pabrik AirTag di Batam.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Khairul Kahfi

<p>Bebas Tarif Dagang, BKPM Pastikan Investasi AS Ke RI Aman</p>
<p>Bebas Tarif Dagang, BKPM Pastikan Investasi AS Ke RI Aman</p>

Ilustrasi - Seorang wanita mengambil foto pemandangan kota di Jakarta, Indonesia pada 5 Februari 2024. Antara/Xinhua/Veri Sanovri

JAKARTA - Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Riyatno memastikan, investasi asal Amerika Serikat (AS) di Indonesia akan tetap berjalan meski negara pimpinan Donald Trump tersebut mendapat akses bebas tarif atas produk yang masuk ke pasar domestik.

‎“Ya, tetap berjalan (investasi perusahaan AS di Indonesia),” tegas Riyatno dikutip dari Antara, Jumat (18/7).

Baca Juga: Tarif Trump 19%, Mendag Optimis Investasi Asing Meningkat

Dia mengungkap, salah satu investasi AS yang tetap berjalan yakni pembangunan fasilitas produksi AirTag milik perusahaan raksasa AS, Apple di Batam.

Asal tahu, sebelumnya Apple direncanakan membangun pabrik di Kota Batam untuk memproduksi AirTag dengan nilai investasi mencapai US$1 miliar atau lebih dari Rp16 triliun. Dijadwalkan beroperasi 2026, fasilitas produksi tersebut diharapkan dapat memenuhi 65% kebutuhan AirTag global.

‎“Kalau kami optimis bahwa investasi yang sudah direncanakan, apalagi sebenarnya mungkin Menteri Rosan Roeslani juga dalam beberapa kesempatan sudah menyampaikan bahwa Apple itu sudah membeli tanah, untuk rencana investasi di Batam, menurut kami akan tetap dilanjutkan,” tambahnya.

Kekhawatiran mengenai kelanjutan investasi AS ke RI menyeruak usai Donald Trump mengumumkan akses secara bebas berupa tarif dan nontarif atas produk-produk Negeri Paman Sam yang masuk ke pasar RI, di saat Indonesia justru dibebankan tarif 19%.

Dalam wawancara di Gedung Putih, Trump bahkan menyebut kesepakatan dagang yang diteken pemerintah Indonesia merupakan yang terbesar dalam sejarah.

“Kesepakatan penting ini membuka SELURUH PASAR Indonesia kepada Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam sejarah,” kata Trump, Rabu (16/7).

Belakangan, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu menyampaikan, realisasi investasi kuartal II/2025 ditaksir dapat menembus Rp475 triliun. Capaian ini lebih tinggi daripada realisasi kuartal I/2025 yang sebesar Rp465 triliun.

Baca Juga: Tarif RI-AS Turun ke 19%, Gapmmi: Pemerintah Lindungi Industri Nasional

Meski belum ada keterangan lengkap mengenai negara asal Penanaman Modal Asing (PMA) yang berkontribusi paling banyak terhadap investasi di tanah air pada kuartal II, jika menilik laporan di kuartal I, AS belum masuk dalam jajaran 5 negara asal PMA terbesar di Indonesia.

Pada kuartal I/2025, perusahaan asal AS hanya berada berada di posisi ke-6 dengan total investasi senilai US$802,16 juta melalui 2.652 proyek.

Berkaca dari data tersebut, terkait aliran modal asing, dirinya kembali memaparkan BKPM memiliki tugas untuk menarik dan memacu minat investasi di Tanah Air yang tak hanya berasal dari AS namun juga dari negara-negara lain.

‎“Kita tetap berusaha untuk menarik investasi dari berbagai negara” tegas Riyatno.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar