17 Juli 2025
18:15 WIB
Tarif Trump 19%, Mendag Optimis Investasi Asing Meningkat
Mendag Budi Santoso meyakini penurunan tarif resiprokal AS pada Indonesia menjadi 19% bisa meningkatkan investasi asing ke Indonesia. Tak terkecuali, investasi dari AS juga akan naik.
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Khairul Kahfi
Mendag Budi Santoso (tengah) saat Konferensi Pers Peluncuran Hari Ritel Nasional 2025 di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (17/7). Validnews/Erlinda PW.
JAKARTA - Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan, pemangkasan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) menjadi 19% kepada Indonesia bisa menjadi daya tarik investasi asing ke dalam negeri. Hal ini bisa terjadi karena tarif yang diterima Indonesia jauh lebih rendah dari negara-negara kompetitor.
Untuk saat ini, Budi menjelaskan, tarif resiprokal Indonesia lebih rendah daripada negara-negara Asean lainnya. Sehingga bisa menjadi peluang Indonesia untuk menarik investasi asing. Ia berharap, rendahnya tarif resiprokal Indonesia dapat terus bertahan hingga 1 Agustus mendatang.
"Kalau dulu kita bersaing ekspor ke Amerika itu kan dengan tarif yang sama. Sekarang kita berarti mempunyai kelebihan. Kalau kita mempunyai kelebihan kan berarti ini bisa menarik investasi asing datang," katanya usai Konferensi Pers Peluncuran Hari Ritel Nasional 2025 di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (17/7).
Baca Juga: Simulasi DEN: Tarif AS 19% Bisa Naikkan PDB dan Serap Tenaga Kerja RI
Sampai saat ini diketahui tarif Indonesia masih lebih rendah dibandingkan negara di Asean lainnya, seperti Malaysia (25%), Thailand (36%), Kamboja (36%), Myanmar (40%), Laos (40%), Filipina (20%), dan Vietnam (20% dan 40% transshipment).
Dengan kondisi itu, menurutnya, Indonesia akan diminati para investor asing yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia untuk komoditas yang diekspor ke AS.
"Investasi asing datang ke Indonesia untuk bisa ekspor ke Amerika. Jadi ini ada dua yang kita dapatkan, investasi masuk dan yang kedua ekspor kita meningkat. Jadi daya saing kita juga semakin meningkat," sambung Budi.
Adapun 10 produk yang ekspornya diperkirakan naik ke AS dan investasinya juga meningkat antara lain produk tekstil dan pakaian, alas kaki, furnitur, komponen kendaraan bermotor, elektronik, karet dan produk karet, kakao, hingga minyak sawit.
Baca Juga: Tarif Resiprokal 19%, Prabowo: Puas Kalau 0%
Sebelumnya dalam Raker dengan Komisi IV DPR RI, Budi telah menyampaikan peluang investasi asal AS juga akan semakin besar ke Indonesia, sejalan dengan penurunan tarif resiprokal ini.
“Kedua, sebenarnya Amerika itu tidak semata-mata akses pasar yang kita tuntut. Tapi ternyata juga akan melakukan investasi. Jadi tadi ada kekhawatiran misalnya (impor) minyak, karena memang nanti juga (AS) akan investasi di Indonesia. Artinya ada beberapa komoditas yang akan dilakukan investasi di Indonesia,” tutur Mendag, Rabu (16/7).