c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

09 September 2025

12:48 WIB

Bapanas Pastikan Bulog Konsisten Jaga Stabilitas Harga Beras

Bapanas memastikan penyerapan gabah dan distribusi beras Bulog dilakukan konsisten untuk melindungi petani dan menjaga stabilitas harga komoditas di pasaran.

Editor: Khairul Kahfi

<p>Bapanas Pastikan Bulog Konsisten Jaga Stabilitas Harga Beras</p>
<p>Bapanas Pastikan Bulog Konsisten Jaga Stabilitas Harga Beras</p>
Kepala Bapanas Arief Prasetyo (tengah) mendampingi kunjungan kerja Panitia Kerja (Panja) Pengawasan Penyerapan Gabah dan Jagung Komisi IV DPR RI ke Modern Rice Milling Plant Bulog Subang, Jawa Barat, Senin (8/9/2025). Antara/HO-Humas Bapanas

JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan penyerapan gabah dan distribusi beras Perum Bulog dilakukan secara konsisten untuk melindungi petani dan menjaga stabilitas harga komoditas di pasaran, sehingga masyarakat mudah mengakses dengan harga terjangkau.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya telah menugaskan Perum Bulog untuk memaksimalkan penyerapan gabah petani setara beras dari produksi dalam negeri, disertai program penyaluran stok beras bagi masyarakat.

"Ini satu paket antara penyerapan dan penyaluran," katanya saat mendampingi Kunjungan Kerja Panitia Kerja (Panja) Pengawasan Penyerapan Gabah dan Jagung Komisi IV DPR RI ke Modern Rice Milling Plant Bulog Subang, Jawa Barat, sebagaimana keterangan di Jakarta, Selasa (9/9) melansir Antara.

Baca Juga: Jaga Harga, Bapanas Terus Intervensi Pasokan Beras di 214 Daerah

Arief menyampaikan, Bapanas menugaskan Bulog agar menyerap gabah petani sebanyak 3 juta ton setara beras di 2025. Pada saat yang sama, Bapanas juga menugaskan Bulog untuk melakukan penyaluran beras.

"Kita mesti upayakan terus supaya Bulog dapat mengeluarkan stoknya secara konsisten. Masifnya penyaluran Cadangan Beras Pemerintah atau CBP juga akan memengaruhi kestabilan harga di pasaran," ujarnya.

Arief memproyeksi, stok beras akhir 2025 di gudang Bulog harus berada di angka 1,5-1,8 juta ton. Sementara stok beras yang Bulog hingga Senin (8/9) mencapai 3,97 juta ton.

Bapanas pun menekankan, stok beras Bulog tidak perlu mencapai 2,5-3 juta ton yang berisiko menurunkan mutu dan membebani bunga bank, sekaligus menjaga kesiapan gudang menyerap gabah segar saat panen raya.

"Kalau (beras) terlalu banyak, nanti impact-nya adalah turun mutu, bunga bank tinggi. Ini juga supaya nanti pada waktu di Maret dan April, saat panen raya gudangnya sudah kosong. Jadi siap menyerap produksi yang baru, gabah yang segar," katanya.

Baca Juga: Jauh Dari Target, Distribusi Beras SPHP Baru Capai 20,53%

Bapanas mencatat, realisasi penyaluran stok CBP 2024 menjadi yang terbesar dalam lima tahun terakhir. Kala itu sebanyak 3,4 juta ton CBP disalurkan, dengan stok akhir tahun sekitar 1,8 juta ton, yang salah satunya langsung berdampak pada inflasi pangan yang lebih terkendali.

Mengutip BPS, Arief menyampaikan, titik inflasi pangan tahunan tertinggi di 2024 berada pada Maret dengan 10,33%. Di akhir 2024, inflasi pangan tahunan tercatat rendah di level 0,12%.

Lebih lanjut, per Senin (8/9), realisasi penyerapan gabah petani setara beras berada di 2,98 juta ton atau 99,52% dari target 3 juta ton.

Bapanas juga mencatat penyaluran CBP terdiri dari berbagai program, antara lain bantuan pangan dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras sebanyak 734,5 ribu ton.

Baca Juga: Pemerintah Klaim Inflasi Turun, Pasokan-Harga Pangan Aman

Ia mengatakan, beras SPHP disalurkan melalui berbagai kanal distribusi mulai pengecer di pasar rakyat, ritel modern, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, pemerintah pusat dan daerah, kios binaan dan Gerakan Pangan Murah (GPM), TNI-Polri, termasuk BUMN.

"Untuk memasifkan penyaluran CBP di tahun ini semua dibuka. Teman-teman di DPR juga bisa, termasuk instansi yang menyalurkan untuk jual beras SPHP supaya masyarakat terbantu," ujar Arief.

Pemerintah telah memberikan Bulog dana Operator Investasi Pemerintah (OIP) sebesar Rp16,6 triliun pada tahun ini untuk melakukan penyerapan gabah petani dan akan menambah alokasi dana sebesar Rp22,7 triliun di 2026.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar