c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

22 Januari 2025

15:23 WIB

Bank Indonesia Siapkan SVBI Dan SUVBI Baru Untuk Tampung DHE

Bank Indonesia tengah menyiapkan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) untuk menunjang kebijakan DHE SDA.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p dir="ltr" id="isPasted">Bank Indonesia Siapkan SVBI Dan SUVBI Baru Untuk Tampung DHE</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">Bank Indonesia Siapkan SVBI Dan SUVBI Baru Untuk Tampung DHE</p>

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, pihaknya tengah menyiapkan dua instrumen baru SVBI dan SUVBI untuk menunjang kebijakan DHE SDA, Jakarta, Rabu (22/1). Dok tangkapan layar

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan, pihaknya tengah menyiapkan dua instrumen baru, yakni Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) untuk menunjang kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA).

Menurutnya, kedua instrumen tersebut memungkinkan para eksportir untuk menempatkan DHE SDA-nya di rekening khusus (reksus) tidak hanya dalam bentuk deposito, tetapi juga dalam SVBI dan SUVBI, yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder.

"Sehingga, para eksportir yang memasukkan DHE-nya dalam rekening khusus, bisa kemudian menempatkan tidak hanya dalam deposito, tapi juga dalam Sekuritas Valas Bank Indonesia dan Sukuk Valas Bank Indonesia, dan ini yang terus diperdagangkan di pasar sekunder," jelasnya dalam Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2024 di Jakarta, Rabu (22/1).

Baca Juga: Devisa Hasil Ekspor Ditahan Setahun, Mendag Klaim Kinerja Ekspor Tak Terganggu

Adapun sejauh ini, Perry melanjutkan, pihaknya telah memberikan dukungan kebijakan DHE SDA melalui berbagai instrumen. Seperti, Term Deposit (TD) valas dari perbankan yang bisa dipindahkan ke Bank Indonesia dengan bunga menarik, begitu pula penyediaan lindung nilai melalui foreign exchange swap (fx swap).

"Kami selama ini sudah mendukung program itu (DHE SDA), baik berbagai instrumen untuk deposito valas yang dari perbankan bisa dipindahkan, kemudian diredistribusi di Bank Indonesia dengan bunga yang menarik, maupun penyediaan lindung nilai untuk melalui foregin exchange swap, itu kami sudah lakukan," katanya.

Dengan rencana tersebut, eksportir punya pilihan lain untuk bisa memarkirkan DHE-nya di dalam negeri. Pada pertengahan 2023 lalu, setidaknya BI menetapkan instrumen penempatan DHE SDA meliputi empat instrumen.

Instrumen pertama, Rekening Khusus DHE SDA dalam valuta asing. Kedua, instrumen perbankan berupa deposito valuta asing.

Ketiga, instrumen keuangan yang diterbitkan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) berupa promissory note valuta asing. Keempat, instrumen Bank Indonesia berupa term deposit operasi pasar terbuka konvensional dalam valuta asing di Bank Indonesia.

Baca Juga: Apindo Nilai DHE 12 Bulan Timbulkan Efek Domino Banyak Sektor Usaha

Info saja, SVBI maupun SUVBI bukan instrumen baru yang digunakan BI dalam menjaga moneter Indonesia. Instrumen ini sudah diluncurkan pada 2023 lalu bersamaan dengan instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Singkatnya, beragam instrumen ini BI luncurkan guna memperkuat kebijakan dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendukung pengembangan pasar uang. Meski dalam perkembangannya, SRBI terpantau lebih laku ketimbang SVBI dan SUVBI.

Dalam RDG BI edisi Januari 2025, hingga 14 Januari 2025, posisi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI masing-masing tercatat sebesar Rp914,72 triliun, US$1,96 miliar, dan US$436 juta. 

Penerbitan SRBI telah mendukung upaya peningkatan aliran masuk portofolio asing ke dalam negeri dan penguatan nilai tukar rupiah. Kepemilikan nonresiden atau asing dalam SRBI mencapai Rp228,85 triliun (25,02% dari total outstanding).

Implementasi dealer utama (primary dealer) sejak Mei 2024 juga makin meningkatkan transaksi SRBI di pasar sekunder dan repurchase agreement (repo) antarpelaku pasar. Sehingga memperkuat efektivitas instrumen moneter dalam stabilisasi nilai tukar rupiah dan pengendalian inflasi.  

Laporan Perekonomian Indonesia BI 2024
Dalam kesempatan sama, BI juga meluncurkan Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2024 sebagai bentuk komitmen transparansi publik. Peluncuran LPI 2024 juga untuk memenuhi amanat UU BU Pasal 58 sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan UU P2SK.

"Kami terus meningkatkan transparansi publik. Karena kami yakin, seyakin-yakinnya semakin jelas kebijakan kita (BI) dipahami oleh mitra kerja kita, apakah di pemerintahan, apakah di DPR, apakah di akademisi, industri, masyarakat semakin efektif, policy kita dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi," kata Perry.

Adapun, LPI 2024 mengusung tema 'Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional' yang mengandung tiga kata penting. 

Pertama, sinergi. Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dan terus tumbuh baik dari waktu ke waktu dengan menyejahterakan rakyat karena bersinergi dan tidak bekerja sendiri-sendiri.

Kedua, stabilitas yang berperan krusial dalam pertumbuhan baik di bidang politik dan hukum, terlebih ekonomi dan keuangan. Ketiga, transformasi sebagai kunci untuk bisa tumbuh lebih tinggi. 

"Bagaimana kita meningkatkan produktivitas, meningkatkan modal, penciptaan lapangan kerja dan juga aspek-aspek efisiensi produktif dalam ekonomi. Itulah transformasi," ujarnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar