15 Agustus 2025
11:45 WIB
Banggar Nilai Kuartal II/2025 Tunjukkan Tanda Perbaikan Perekonomian
Banggar DPR menilai transisi perekonomian Indonesia pada kuartal II/2025 sebesar 5,12% telah menunjukkan tanda perbaikan signifikan. Konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama ekonomi RI.
Editor: Khairul Kahfi
JAKARTA - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menilai, perekonomian Indonesia perekonomian Indonesia di kuartal II/2025 telah menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang signifikan. Hal ini tercermin dari laporan BPS yang mencatat pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut sebesar 5,12% (yoy).
"Ini memang transisi (pemerintahan) baru berjalan hampir 10 bulan bahwa ada tanda-tanda perbaikan yang signifikan harus kita akui," ujarnya ditemui sebelum menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8) melansir Antara.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi 5,12% Diragukan Banyak Pihak, BPS: Datanya Sudah Mantap
Dalam laporan BPS, konsumsi rumah tangga menjadi penopang utama dengan pertumbuhan 4,97%, atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 4,93%.
"Yang pertama, kuartal I kita tumbuh di 4,87%. Kuartal II sebagaimana yang sudah disampaikan dirilis oleh BPS, (tumbuh) 5,12%," ujar dia.
Untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026, Said memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai kisaran 5,3-5,4% atau lebih dekat pada batas atas proyeksi.
"Karena kan ini counter-cyclical. Belanja kita dorong sedemikian rupa agar dampaknya bagi masyarakatnya tinggi," ujar dia.
Said juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada APBN 2026 nanti berada di kisaran 5,3-5,4%.
"Kalau pertumbuhannya (2025) masih di sekitar 5-5,4%. Kita harapkan (ekonomi 2026) bisa 5,3-5,4% lah di pidato Presiden dalam nota keuangan nanti," ujar dia.
Lebih lanjut, Said memperkirakan penerimaan negara pada 2026 berada di kisaran Rp3.145-3.147 triliun, atau tidak jauh dari postur yang telah disetujui Banggar sebelumnya. Sementara itu, defisit anggaran diperkirakan berada di batas bawah, yakni 2,48% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Banggar DPR Harap Presiden Perkuat SDM
Pada kesempatan sama, Said berharap, Presiden RI Prabowo Subianto dalam Nota Keuangan yang akan disampaikan menyoroti tentang penguatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM).
“Harapan saya dalam Nota Keuangan Presiden titik tekannya pada titik itu (penguatan SDM),” ujarnya.
Baca Juga: Airlangga Ungkap Strategi Pemerintah Perkuat Ekonomi di Semester II
Dia menyampaikan, penekanan itu dilakukan karena kompetensi SDM merupakan hal utama dalam pemajuan negara. Oleh karena itu, kepemimpinan Prabowo di tahun kedua diharapkan dapat menitikberatkan pada penguatan SDM.
“Tetap kata kuncinya adalah bagaimana meningkatkan SDM kita menjadi SDM yang unggul,” katanya.
Said mengatakan, apabila program Astacita dilaksanakan secara simultan, seperti penguatan pendidikan, Makan Bergizi Gratis (MBG), dan fasilitas kesehatan inklusif akan membuat rasio investasi efisien (ICOR) menjadi lebih kompetitif.
“Kita punya harapan ICOR kita akan jauh nantinya. Setidaknya sama dengan Vietnam. Kalau Vietnam hari ini bisa 4,6, kita di 6,1-6,2,” ucapnya.
Parlemen menggelar Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8).
Dalam rangkaian acara Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD 2025, Presiden Prabowo Subianto akan memaparkan pidato tentang laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Sidang Tahunan dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2025 dilaksanakan menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang bertema 'Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju'.