c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

CATATAN VALID

19 April 2023

14:00 WIB

Kenapa Ada Lontong Jika Sudah Ada Ketupat?

Sama-sama berfungsi sebagai alternatif nasi saat lebaran, apa yang membuat lontong masih jadi pilihan dibandingkan ketupat?

Editor: Rikando Somba

Kenapa Ada Lontong Jika Sudah Ada Ketupat?
Kenapa Ada Lontong Jika Sudah Ada Ketupat?
Tampilan foto ketupat dengan lontong yang biasa disajikan saat Hari Raya Idulfitri. Shutterstock/Pic perfek

Sama-sama terbuat dari beras yang dikukus, keberadaan lontong sering kita jumpai untuk disantap sebagai menu utama, ditemani berbagai lauk pelengkap lainnya. Pada momentum lebaran, meski cenderung kalah pamor dari ketupat, tidak sedikit keluarga yang masih menyediakan lontong di atas meja makannya.

Pertanyaannya, seperti apa sih asal usul lontong?
Lantas, mengapa perlu ada lontong dan ketupat meskipun fungsinya sama?

Walaupun sama-sama diisi dengan beras dan dimasak dengan cara dikukus, ada satu ciri khas yang memisahkan lontong dan ketupat. Kedua makanan ini dibungkus dengan dua bahan yang berbeda.

Ketupat dibungkus dengan daun kelapa muda atau janur yang dianyam, sedangkan lontong umumnya dibungkus dengan daun pisang. Nah, perbedaan pembungkus inilah yang bisa dihubungkan ke asal mula munculnya lontong.

Sebagai alternatif nasi yang telah lama menjadi makanan pokok orang Indonesia, sejarah lontong rupanya berkelindan dengan kemunculan tradisi makan ketupat. Kehadiran kedua makanan ini pun sama-sama tidak dapat dipisahkan dengan aktivitas penyiaran agama Islam di Jawa oleh salah satu anggota Wali Songo, yakni Sunan Kalijaga.

Baca juga: Sejarah Dan Makna Di Balik Sepotong Ketupat Lebaran

Tradisi makan ketupat muncul lebih awal sebagai sarana yang membantu Sunan Kalijaga lebih dekat dengan masyarakat. Ketupat kala itu dipilih dengan berbagai alasan. Pertama, karena masih besarnya rasa hormat kepada Dewi Sri.

Sebagai kalangan masyarakat agraris, Dewi Sri sebagai dewi pertanian dan kesuburan dinilai sebagai dewi tertinggi. Sunan Kalijaga pun memanfaatkan budaya yang kental ini dengan menjadikan ketupat sebagai simbol tidak melupakan budaya daerah, dan menghormati Dewi Sri.

Selain alasan budaya, motif geografis juga jadi penyebab hadirnya ketupat. Saat itu, daerah penyebaran Islam yang menjadi wilayah penugasan sang sunan berlokasi di Demak yang merupakan daerah pesisir. Tentunya banyak pohon kelapa ditemui di sana. Makanya, tak heran jika daun tanaman tersebutlah yang digunakan untuk merangkai ketupat.

Lalu, mengapa kemudian ada lontong?

Meski sudah terlebih dahulu mengenalkan ketupat di Demak, Sunan Kalijaga menyadari bahwa tak semua daerah bisa dengan mudah memperoleh bahan baku ketupat. Dalam hal ini daun kelapa muda atau janur yang hanya tumbuh di wilayah pesisir. Akhirnya, sang pendakwah yang bernama asli Raden Mas Syahid itu pun mengkreasikan ketupat dengan pembungkus yang lebih mudah ditemukan di manapun.

Baca juga: Asal Mula dan Filosofi Lebaran Ketupat Masyarakat Jawa

Daun dari pohon pisang akhirnya jadi solusi karena tanaman ini lebih mudah ditanam di berbagai kondisi geografis. Dan karena bentuknya yang lebar-lebar, maka lebih mudah bagi daun pisang untuk membentuk pembungkus beras yang akan dikukus. Hal ini jelas berbeda dengan ketupat yang butuh teknik anyaman karena tipisnya daun kelapa.

Karena kemudahan teknik dan menemukan bahan baku, tradisi menggunakan lontong sebagai alternatif pun banyak diadopsi masyarakat. Berbeda dengan ketupat yang lebih identik dengan menu pada momentum religius, keberadaan lontong banyak ditemui pada menu makanan sehari-hari.

Lontong dengan variasi isian juga tak asing diperjualbelikan sebagai jajanan yang bisa disantap bersama berbagai gorengan. Semakin lengkap jika disiram dengan sambal kacang sesuai selera. Daun pisang yang jadi pembungkus makanan ini jadi nilai tambah karena aromanya yang cukup istimewa.

Akhirnya, tak hanya menyebar di tanah Jawa dan seluruh wilayah Indonesia, kepopuleran lontong bahkan mencapai negara-negara lain di Asia Tenggara. Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam misalnya,  memiliki menu santapan yang dimodifikasi dengan lontong sebagai makanan utamanya.

Kalau Sobat Valid, paling suka lontong disantap dengan apa nih?


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar