c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

17 Maret 2025

17:18 WIB

Ramadan, Momen Pas Untuk Tekan Food Waste

Sampah food waste menjadi salah satu jenis sampah yang terbanyak dibuang ke tempat pemrosesan akhir (TPA) selama Ramadan.

Editor: Rikando Somba

<p>Ramadan, Momen Pas Untuk Tekan <em>Food Waste</em></p>
<p>Ramadan, Momen Pas Untuk Tekan <em>Food Waste</em></p>

Ilustrasi Food Waste (Sampah Makanan). Shutterstock/Kmpzzz

JAKARTA – Selama berpuasa, warga selayaknya mengonsumsi makanan dan minuman secukupnya. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengimbau masyarakat selama bulan puasa dan dalam periode selanjutnya ikut menekan jumlah sampah sisa makanan untuk mengonsumsi dan membeli makanan secukupnya untuk menghindari pembuangan yang tidak dikonsumsi. 

Ramadan juga dinilai sebagai waktu yang pas untuk menanamkan pengertian kepada masyarakat untuk menghabiskan makanan dalam upaya mengurangi timbulan sampah sisa makanan (food waste).

"Secukupnya artinya jangan berlebihan. Karena kalau berlebihan pasti akan jadi food waste dan kalau sudah menjadi food waste itu akan repot apabila dibuang ke TPA," jelas Deputi Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) KLH/BPLH Ade Palguna di Jakarta, Senin (17/3).

Dia menyebut sampah sisa makanan sendiri menjadi salah satu jenis sampah yang terbanyak dibuang ke tempat pemrosesan akhir (TPA). Apalagi mengingat ada potensi peningkatan sampah sisa makanan saat puasa.

Dikutip dair Antara, Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) milik KLH memperlihatkan total timbulan sampah sepanjang 2024 mencapai 32,8 juta ton berdasarkan laporan dari 303 kabupaten/kota yang sudah mengunggah datanya sejauh ini. Dari jumlah tersebut, timbulan sampah didominasi oleh sampah sisa makanan 39,43%.


Siapkan Sanksi
Di bawahnya ada sampah plastik di posisi kedua dengan sumbangan timbulan sampah 19,54% dari total nasional. Sisanya terdapat terdapat sampah organik kayu/ranting 12,7% dan kertas/karton 11,09%.

Baca juga: FoodCycle, Selamatkan Kelebihan Makanan Dan Tingkatkan Ketahanan Pangan

Dia mengingatkan bahwa sampah dihasilkan oleh masing-masing individu dan mendorong tanggung jawab masing-masing pihak untuk ikut memastikan pengurangannya. "Sehingga yang datang ke TPA itu hanya residu," harapnya.

KLH sendiri kini sedang mendorong penataan TPA yang melakukan open dumping atau melakukan pembuangan terbuka dengan mengeluarkan sanksi administratif paksaan pemerintah terhadap 343 TPA di seluruh Indonesia. 

Sementara, pada kesempatan berbeda, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengingatkan bahwa sampah sisa makanan atau food waste masih menjadi penyumbang mayoritas komposisi sampah di Indonesia, sebagian besar berakhir di tempat pemrosesan akhir (TPA).   

Baca juga: SPPG Pulogebang Olah Sisa Makanan Program MBG Jadi Pakan Ikan 

"Indonesia masih terlalu sembrono di dalam mengelola makanannya, 39,87 persen atau mungkin hampir 20 juta ton itu merupakan sampah sampah sisa makanan kita," kata Menteri LH Hanif dalam kegiatan Asta Sekolah dan Kampus yang dipantau daring di Jakarta pada Sabtu. 

"Di saat orang-orang sibuk mencari makan mempertahankan hidupnya, kita membuang sampah, 40 persennya adalah sisa makanan," Sesal Hanif.

Dalam kesempatan itu Hanif mengatakan masih banyak sampah yang belum terkelola di Indonesia. Sebagian besar dapat terlihat dari masih banyaknya TPA yang dikelola dengan open dumping atau pembuangan sampah secara terbuka dan sisanya banyak yang bocor ke lingkungan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar