c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

05 Juni 2025

17:21 WIB

Penyelundupan Timah 25 Ton Digagalkan

Danlanal Babel Kolonel Laut (P) Ipul Saepul, Kamis (5/6) mengatakan, kapal kayu bermuatan kurang lebih 25 ton biji timah tersebut ditangkap karena tidak dilengkapi dokumen resmi.

Editor: Rikando Somba

<p>Penyelundupan Timah 25 Ton Digagalkan</p>
<p>Penyelundupan Timah 25 Ton Digagalkan</p>

Ilustrasi timah dalam bentuk ingot. ANTARA FOTO/Maha Eka Swasta

SUNGAILIAT- Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Bangka Belitung, menangkap kapal kayu Indah Jaya GT 34 yang memuat kurang lebih 25 ton biji timah yang akan diseludupkan ke   Malaysia. Danlanal Babel Kolonel Laut (P) Ipul Saepul, Kamis (5/6) mengatakan, kapal kayu bermuatan kurang lebih 25 ton biji timah tersebut ditangkap karena tidak dilengkapi dokumen resmi.

Diceritakan, pada Jumat (30/5) lalu, Tim Satgassus Dispamsanal Mabesal bersama Unit Intel Lanal Babel, Satgas Lantamal III Siwar Sakti 25 melaksanakan observasi dan monitoring kegiatan penyelundupan di wilayah perairan Pangkalpinang.

"Di saat itu sekitar pukul 14.30 WIB, tim mengidentifikasi ada kapal mencurigakan yang kandas di daratan alur pelayaran Pelabuhan Pangkal Balam," jelas dia.

Danlanal mengatakan saat tim mendekati kapal beberapa anak buah (ABK) kapal turun menggunakan tali. Saat disapa,  para ABK tidak merespons. Sebaliknya mereka melarikan diri ke hutan bakau. Melihat ABK yang mencurigakan itu, tim segera melakukan pengecekan di atas kapal dan ditemukan muatan pasir timah sekitar kurang lebih 25 ton.

"Saat dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan satu orang pun di atas kapal karena ABK melarikan diri sehingga belum diketahui kepemilikan kapal bermuatan biji timah," katanya.

Dikutip dari Antara, hingga kini kondisi kapal tersebut masih dalam keadaan kandas dan belum bisa di tarik ke dermaga akibat kendala pasang surut air laut rendah. "Kapal kayu KM Indah Jaya dengan muatan itu masih dalam pengawasan dan pemeriksaan lebih lanjut serta dijaga ketat oleh personel Lanal Bangka Belitung," kata Ipul Saepul.

Di kesempatan terpisah, Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksmana Pertama I Made Wira Hady Arsanta Wardhana saat dikonfirmasi mengatakan penggagalan aksi penyelundupan itu bermula ketika Tim F1QR Lanal Bangka Belitung berpatroli di perairan Pangkal Pinang untuk mengantisipasi aksi penyelundupan.

"Tidak lama kemudian, Tim F1QR mengidentifikasi adanya kapal mencurigakan yang kandas di alur pelayaran Pelabuhan Pangkal Balam," kata Wira.

Wira melanjutkan, temuan kapal tersebut langsung dibawa personel Lanal Bangka Belitung ke Pos TNI AL (Posal) Pangkal Balam untuk proses penyelidikan lebih lanjut.


Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, dalam siaran pers, mengapresiasi kinerja Lanal Bangka Belitung atas pengungkapan kasus ini.

Menurut dia, apa yang dilakukan anak buahnya ini telah selaras dengan misi pemerintah Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan Asta Cita. "Program Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto, salah satunya adalah memantapkan sistem pertahanan dan keamanan negara melalui pelaksanaan Gakkumla secara profesional dan proporsional," kata Ali.

Baca jugaKapolri: Penyelundupan Tak Hanya Lewat Pelabuhan Tikus

                   Kodam Pattimura Tindak Anggota Lindungi Tambang Emas Ilegal

Ekspor Timah
Sementara, terhadap komoditas timah, Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan total ekspor Kepulauan Babel pada April 2025 senilai US$176,41 juta, atau tumbuh 46,58%n jika dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya US$120,35 juta.

Nilai ekspor komoditas timah pada April 2025, bernila US$ 144,77 juta. Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu (y-on-y) US$86,33 juta, atau tumbuh 67,70%. Nilai ekspor timah kumulatif Januari hingga April 2025 senilai US$469,43 juta dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu senilai US$173,10 juta, atau tumbuh sebesar 171,20%.

“Kenaikan ekspor ini, karena meningkatnya ekspor timah, sementara nontimah turun," kata Kepala BPS Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan secara kumulatif ekspor timah dan nontimah Kepulauan Babel pada Januari hingga April 2025 dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu (c-on-c) juga mengalami kenaikan sebesar 103,06%. 

"Timah dari Kepulauan Babel sebagian besar diekspor ke negara-negara di Asia, dimana Tiongkok menjadi negara tujuan utamanya," ujarnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar