c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

18 Desember 2023

15:53 WIB

Kasus Covid-19 Meningkat, Warga Diminta Jaga Prokes Saat Libur Nataru

Status endemi yang berlaku di Indonesia bukan berarti SARS-CoV-2 penyebab covid-19 sirna dari muka bumi

Kasus Covid-19 Meningkat, Warga Diminta Jaga Prokes Saat Libur Nataru
Kasus Covid-19 Meningkat, Warga Diminta Jaga Prokes Saat Libur Nataru
Ilustrasi. Sejumlah penumpang tetap menggunakan masker saat menunggu kedatangan rangkaian kereta commuter line di Stasiun Manggarai, Jumat, ( 23/6/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA – Meski memastikan tak menerbitkan kebijakan pembatasan sosial, pemerintah tetap meminta warga yang akan berlibur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 menerapkan protokol kesehatan. Hal ini seiring dengan kenaikan kasus penularan covid-19 akhir-akhir ini.
 
"Pesan saya kepada warga, agar libur panjang, baik libur Natal maupun tahun baru ini berjalan dengan enak, gembira dan bahagia, maka supaya berhati-hati terutama mematuhi protokol kesehatan, sebagaimana biasanya ketika kita menghadapi covid-19," ujar Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (18/12).
 
Muhadjir mengatakan, kasus penularan covid-19 di sejumlah negara mulai mengalami peningkatan, termasuk di Indonesia. Dia mengingatkan, status endemi yang berlaku di Indonesia bukan berarti SARS-CoV-2 penyebab covid-19 sirna dari muka bumi. Namun kenaikan tersebut tak perlu disikapi dengan kepanikan atau sesuatu yang berlebihan.
 
"Jangan kemudian menciptakan kepanikan-kepanikan termasuk aparat di daerah tidak usah menganggap ini suatu hal yang luar biasa, ini biasa-biasa saja dan sudah kita prediksi bahwa nanti ketika memasuki masa endemi itu covid-19 yang masih akan tetap bergentayangan di sekitar kita," kata Muhadjir.
 
Di samping itu, kata dia, masyarakat Indonesia secara keseluruhan sudah berada pada puncak kekebalan kelompok (herd immunity). Kendati demikian, dia juga mendorong masyarakat yang belum mendapat vaksin penguat maupun belum pernah mendapat vaksin untuk segera melakukan vaksinasi.

Baca Juga: Meski Covid-19 Meningkat, Tak Ada Pembatasan Penumpang Di Libur Nataru

Posko Mudik
Sebelumnya, Kemenkes RI menyiapkan lebih dari 143 posko mudik yang tersebar di sepanjang lintasan mudik Natal dan Tahun Baru 2024. Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pemerintah masih menyimpan persediaan 4,1 juta dosis vaksin covid-19 yang masih bisa dipakai memenuhi kebutuhan pemudik Natal dan tahun baru.
 
Dia menyebutkan tren kenaikan kasus covid-19 di kisaran 35-40 kasus per 6 Desember 2023, dengan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit tercatat 60-131 orang, masih dalam level yang terkendali.
 
"Masih belum terlalu signifikan kenaikannya. Masih terkendali," cetusnya.

Senada, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengingatkan kepada warga mengenai pentingnya memakai masker dan membersihkan tangan (hand sanitizer), terutama bagi kelompok rentan saat berlibur Natal dan Tahun Baru 2024.

"Masyarakat yang ingin berlibur terutama kelompok rentan penting memakai masker dan menyiapkan hand sanitizer (pembersih tangan) karena bisa mencegah dari penyakit menular pernapasan, pencernaan, dan juga polusi udara," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama di Jakarta, Senin.

Kelompok rentan yang dimaksud antara lain lanjut usia (lansia), orang berusia di atas 50 tahun, belum melengkapi vaksinasi covid-19, memiliki komorbid hipertensi, diabetes, stroke, penyakit jantung, gagal ginjal, kronis, kanker, TBC, HIV, dan gangguan imunitas lainnya.

Selain itu, Ngabila menyebut liburan akan semakin aman jika sudah mendapatkan vaksinasi covid-19 dosis tambahan atau vaksin booster dan melakukan deteksi dini secara mandiri. Apalagi, pada fase endemi ini kesehatan sudah menjadi tanggung jawab masing-masing.

Lalu untuk mencegah penularan virus covid-19 adalah dengan memperketat protokol kesehatan (prokes). Seperti memakai masker terutama di tempat keramaian, mencuci tangan, menghindari asap rokok, dan menjaga ventilasi dalam ruangan dengan baik.

Baca Juga: Pancaroba Hingga Mutasi Varian Baru, Penyebab Covid-19 Melonjak

Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan kasus positif covid-19 di Jakarta pada pekan ini tercatat 200 kasus per hari. "Hampir 90% kasus positif covid-19 di Jakarta adalah orang tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan, isolasi mandiri 3-5 hari di rumah akan sembuh," kata Ngabila di Jakarta, Minggu (17/12).

Kendati demikian, lanjutnya, kasus covid-19 di Jakarta masih terkendali bila melihat dari %tase pemakaian tempat tidur di rumah sakit. 

Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan bahwa jumlah kasus positif covid-19 di DKI Jakarta per 13 Desember 2023 sebanyak 365 kasus. Pada 11 Desember 2023, kasus positif ditemukan sebanyak 57 kasus, lalu pada 12 Desember sebanyak 127 kasus dan pada 13 Desember sebanyak 131 kasus.

Adopsi Strategi Singapura
Terpisah, pakar pulmonologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Tjandra Yoga Aditama menganjurkan otoritas berwenang di Indonesia untuk mengadopsi strategi Singapura dalam merespons peningkatan kasus covid-19.

"Pertama, mulai 19 Desember 2023, Pemerintah Singapura akan kembali memberikan laporan harian situasi covid-19, jadi kurang lebih sama dengan keadaan ketika kasus sedang tinggi tahun-tahun yang lalu," kata Tjandra Yoga Aditama.

Dia mengatakan, informasi tersebut dapat memberikan gambaran kepada masyarakat perihal laju kasus covid-19 di tanah air yang terjadi dari hari ke hari dan dapat mempersiapkan diri lebih baik.

Strategi berikutnya yang ditempuh Singapura adalah pengetatan anjuran penggunaan masker di tempat kerumunan, terutama saat berada di dalam ruangan, atau saat mengunjungi kelompok rentan.

"Pengetatan anjuran ini mungkin perlu juga dipertimbangkan di mana kita kalau memang kasus kita terus meningkat pula, dan datanya akan kita ketahui kalau memang sudah ada laporan harian seperti yang akan dilakukan Singapura," imbuhnya. 

Terakhir, kata Tjandra, Singapura mengingatkan warganya untuk tetap menjalankan vaksinasi covid-19, sesuai dengan anjuran terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang terbit Desember 2023.

Catatan saja, kasus covid-19 di Singapura terus meningkat. Sesudah pada November 2023 terjadi peningkatan kasus dua kali lipat dari 10.276 menjadi 22.094 pada 19--25 November 2023. Otoritas kesehatan setempat menginformasikan, Singapura kembali mengalami peningkatan kasus covid-19 hingga 75%, yaitu 56.043 kasus dalam sepekan yang terjadi pada 3 sampai 9 Desember 2023 dibandingkan 32.035 kasus di pekan sebelumnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar