15 Desember 2023
18:48 WIB
JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebut peralihan musim atau pancaroba menjadi salah satu penyebab naiknya angka kasus covid-19. Selai itu ada dua faktor lainnya yang ditenggarai menjadi pendorong kasus covid-19 terus meningkat.
"Jadi ada tiga faktor yaitu pertama pancaroba atau peralihan musim, sehingga imunitas seseorang menurun akibat udara yang lembab," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (15/12).
Lalu faktor kedua, terkait imunitas tubuh manusia. Ini lantaran antibodi covid-19 mulai menurun enam bulan sesudah vaksinasi covid-19. Faktor ketiga, adanya mutasi virus atau varian baru.
“Namun meski virus bermutasi sehingga lebih cepat menular tetapi tetapi gejala yang muncul seharusnya tidak lebih berat”, kata Ngabila.
Lebih lanjut, Ngabila menegaskan, saat ini fokus pemerintahan adalah melindungi kelompok rentan dengan cara melengkapi vaksinasi dan melakukan deteksi kesehatan. Pasalnya, sejak covid-19 dinyatakan sebagai endemi pada Juni 2023, tanggung jawab utama pencegahan dan penanganan covid-19 ada pada diri masing-masing orang.
Pentingnya Vaksin
Warga, lanjutnya, juga diminta tetap memperketat protokol kesehatan (prokes), seperti memakai masker dan mencuci tangan untuk mencegah terkena paparan covid-19. Lalu, untuk mencegah keparahan dan kematian pada kelompok rentan, maka vaksinasi covid-19 tetap perlu dilakukan
Ahli Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Windhu Purnomo menegaskan, vaksinasi covid-19 tetap menjadi langkah penting, dalam upaya mencegah penularan dan penyebaran subvarian Omicron EG.5 di Indonesia.
“Penggunaan berbagai jenis vaksin yang saat ini beredar di fasilitas kesehatan dalam negeri itu sangat efektif, termasuk vaksin buatan Indonesia,” serunya.
Petugas medis melakukan tes usap kepada imigran Rohingya setelah mendarat di Desa Blang Raya, Kabupa ten Pidie, Aceh, Minggu (10/12/2023). Antara Foto/Ampelsa
Menurut dia, keberagaman vaksin yang tersedia tidak menjadi masalah dan vaksinasi dengan produk-produk lokal, seperti Indovac dan Inavac, juga dianggap efektif. Ia menjelaskan inti vaksinasi menghasilkan antibodi sebagai bentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
"Vaksin itu tujuannya adalah agar tubuh menghasilkan antibodi dan antibodi tersebut menjadi kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit tertentu. Ada berbagai macam penyakit dan setiap penyakit memiliki antibodinya sendiri," ujarnya.
Ia menjelaskan, jenis vaksin sendiri memang berbeda-beda, ada yang memberikan kekebalan seumur hidup dan ada yang memerlukan dosis ulang, seperti vaksin covid-19. Jikapun tidak memberikan kekebalan seumur hidup, kata dia, vaksinasi dapat mengurangi risiko penularan dan gejala yang parah.
"Vaksinasi covid-19 bukan berarti kita tidak bisa tertular, tetapi kita akan mengalami gejala yang sangat ringan karena tubuh sudah memiliki antibodi. Oleh karena itu, mencegah penularan tidak hanya melalui vaksin, tetapi juga dengan menggunakan masker sebagai langkah pencegahan melalui udara dan pernapasan," tuturnya.
Sekadar informasi, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan, jumlah kasus positif covid-19 di DKI Jakarta per 13 Desember 2023 tercatat sebanyak 365 kasus. Pada 11 Desember 2023, kasus positif ditemukan sebanyak 57 kasus, lalu pada 12 Desember sebanyak 127 kasus dan pada 13 Desember sebanyak 131 kasus.
"Kasus kematian pada 1-10 Desember sebanyak 2 kasus, sedangkan kasus kematian pada 11-13 Desember sebanyak 0 kasus," kata Ngabila Salama.
Warga menggunakan masker saat berjalan di Jakarta, Jumat (8/11/2023). Antara Foto/Hafidz Mubarak A
21 Provinsi
Senada, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga melaporkan, situasi covid-19 di Indonesia mengalami tren peningkatan, terutama pada 21 provinsi dalam kurun beberapa pekan terakhir.
"Kemenkes telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Lonjakan Kasus covid-19," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Dilansir melalui laman Infeksi Emerging Kemenkes RI, provinsi yang mengalami tren peningkatan kasus yakni Banten, Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Situasi yang sama juga dilaporkan dari Kepulauan Riau, Lampung, NTT, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
Tren kenaikan kasus mingguan covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif. Sejak grafiknya dilaporkan menanjak mulai pekan ke-41 atau periode 8-14 Oktober 2023, kasus konfirmasi mingguan meningkat 134% per pekan.
Sedangkan kasus konfirmasi covid-19 per Kamis (14/12) dilaporkan mencapai 359 kasus. Sebanyak 79 diantaranya dilaporkan sembuh dan total kasus aktif mencapai 1.449 kasus.
Nadia memastikan peningkatan tren kasus itu tidak diikuti dengan peningkatan rawat inap dan kematian. Namun demikian Kemenkes menyatakan perlu ada upaya pencegahan penularan serentak oleh seluruh elemen masyarakat.
"Kasus covid-19 kali ini didominasi oleh sub-varian EG.5 yang merupakan turunan dari varian Omicron dan masuk dalam kategori Variants of Interest (VoI) atau varian yang memiliki mutasi genetik yang diprediksi dapat mempengaruhi karakteristik klinis virus," imbuhnya.
Karakteristik dari sub-varian ini, kata dia, dapat menyebabkan peningkatan kasus dan menghindari kekebalan sehingga lebih mudah menginfeksi tetapi tidak ada perubahan tingkat keparahan. "Namun adanya mobilisasi masyarakat saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dapat berpotensi terhadap lonjakan kasus covid-19," tandasnya.