c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

26 April 2025

14:28 WIB

Danjen Kopassus: Ormas Berkegiatan Premanisme Harus Dilawan

Katanya, ormas yang ada saat ini tidak semuanya berisi preman. Begitu pula tidak semua preman tergabung ke dalam ormas.

Editor: Rikando Somba

<p>Danjen Kopassus: Ormas Berkegiatan Premanisme Harus Dilawan</p>
<p>Danjen Kopassus: Ormas Berkegiatan Premanisme Harus Dilawan</p>

Ilustrasi tindakan premanisme. Sejumlah tersangka dihadirkan saat rilis kasus penindakan pungutan liar dan premanisme di Mapolda Me tro Jaya, Jakarta, Kamis (17/6/2021).  ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

 JAKARTA-Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD Mayjen TNI Djon Afriandi, Sabtu (26/4) menegaskan, kelompok oknum organisasi kemasyarakatan (ormas) yang mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban harus ditindak. Dia mengatakan, kegiatan-kegiatan kelompok ormas yang mengarah pada aksi premanisme harus dilawan.

Danjen Kopassus memahami bahwa ormas dan premanisme merupakan dua hal yang berbeda dan harus dipisahkan. Mayjen TNI Djon mengatakan bahwa ormas yang ada saat ini tidak semuanya berisi preman. Begitu pula tidak semua preman tergabung ke dalam ormas.

"Nanti ada tugasnya polisi, kemudian akan melibatkan masyarakat untuk bisa melawan karena itu memang tidak baik," kata Mayjen TNI Djon usai membuka acara Hari Gembira dengan 4.000 anak-anak di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta, Sabtu.

Ia menganggap bahwa premanisme merupakan orang-orang yang tidak ingin kerja, tetapi harus punya pendapatan yang besar.

Dikutip dari Antara, dia menguraikan, jika ormas-ormas melakukan kegiatan yang positif dan mendukung pemerintah,  keberadaan ormas akan bermanfaat. Namun, jika kegiatan kelompok-kelompok di dalam ormas tersebut berhubungan premanisme,  akan berdampak negatif.

"Dia memaksakan kepentingan kelompoknya, perorangannya, dengan mengambil hak-hak orang lain," katanya.


Diungkapkan Investor
Adapun aksi negatif yang dilakukan oleh oknum ormas, salah satunya diinformasikan oleh Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno Eddy yang mengungkap bahwa pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat, sempat diganggu ormas berbentuk aksi premanisme.  Eddy mengungkapkan, ini didapatny  saat memenuhi undangan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dalam rangkaian kunjungan di Shenzhen, Tiongkok, beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan dengan pemerintah RRT, ada pembahasan permasalahan terkait dengan premanisme itu.

"Keamanan adalah hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia," katanya.

Baca juga: Mendagri Buka Peluang Revisi UU Ormas: Banyak Ormas Kebablasan

                 Dear Investor, Mendag Nilai Indonesia Tepat Untuk Berinvestasi


Ketua MPR RI Ahmad Muzani di kesempatan berbeda mengatakan, tindakan premanisme oleh oknum organisasi kemasyarakatan (ormas), termasuk yang mengganggu pembangunan fasilitas manufaktur mobil listrik BYD di Subang, Jawa Barat, harus segera diselesaikan karena dapat mengganggu iklim investasi.

"Semuanya harus sesuai dengan iklim investasi. Jika ada satu, dua, di antara hal-hal tersebut, tentu saja itu harus segera diselesaikan, termasuk oleh kelompok kekuatan masyarakat atas nama apa pun," kata Ahmad Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.

Investasi merupakan instrumen penting bagi pembangunan ekonomi masyarakat di tanah air.

Untuk itu, dia menekankan agar iklim investasi di tanah air dapat terus dijaga, baik melalui peraturan maupun daya dukung yang memadai. Daya dukung yang memadai bagi iklim investasi di tanah air menyangkut aspek sosial, transportasi, hingga infrastruktur.

"Ada kondisi sosial masyarakat yang juga harus kondusif. Tidak cukup masyarakat kondusif, tapi ternyata ada persoalan infrastruktur yang rusak sehingga mengganggu akses ataupun transportasi," tuturnya.

  


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar