16 April 2025
10:45 WIB
Dear Investor, Mendag Nilai Indonesia Tepat Untuk Berinvestasi
Mendag menuturkan Indonesia menjadi negara yang tepat untuk berinvestasi, sejalan banyaknya ketersediaan penduduk produktif. Sejumlah wilayah juga banyak yang siap ditanami investasi.
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Khairul Kahfi
JAKARTA - Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebut, Indonesia menjadi salah satu negara untuk investasi yang tepat di tengah kondisi ekonomi global saat ini. Pasalnya, Indonesia masih menjadi negara berkembang yang memiliki banyak pekerja usia produktif dan sektor bisnis yang prospektif untuk ditanami investasi.
Bahkan, Budi menyebutkan salah satu wilayah yang berpeluang untuk berinvestasi baik yang datang dari investor asing maupun dalam negeri adalah Jawa Tengah.
"Indonesia itu pasar investasi, jadi kalau mau investasi ke Indonesia enggak salah memang. Semua sektor mulai pariwisata, industri. Baru di Jateng sektor yang bisa digarap banyak sekali, bagaimana kita me-manage dengan baik dan bisa menggunakan iklim usaha yang baik kepada investor," ungkapnya dalam acara Indonesia Investment Summit oleh Asian Trade, Tourism, and Economic Council (ATTEC), Jakarta, Selasa (15/4).
Budi menuturkan, salah satu keunggulan berinvestasi di tanah air adalah banyaknya generasi muda yang memerlukan pendapatan, sebagaimana status Indonesia yang masih menjadi negara berkembang. Kondisi ini berbeda jauh dengan negara maju yang dipenuhi populasi berpendapatan tinggi.
Sejalan dengan itu, dia menilai, Indonesia sangat cocok untuk berinvestasi dan masih memerlukan banyak investasi agar kebutuhan penduduk usia produktif bisa terpenuhi melalui penghasilan dari keberadaan investasi.
"Kalau dianalogikan, Indonesia itu seperti pemuda yang masih banyak kebutuhan, seperti rumah, kendaraan, biaya pendidikan anak, (sehingga) butuh uang, artinya diperlukan banyak investasi. Kalau negara kaya (maju), seperti orang tua kaya raya yang sudah memiliki semuanya," ujar Budi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang juga turut hadir dalam agenda tersebut mengklaim, wilayah yang dia pimpin sangat siap untuk menyambut investasi.
Kesiapan tersebut, mulai dari upah tenaga kerja yang kompetitif, sistem perizinan yang sudah beralih digital dan cepat, hingga jaminan bebas dari premanisme.
Khusus terkait premanisme, Lutfi mengimbau masyarakat tak perlu segan untuk segera melapor ke pihaknya jika menemukannya di lapangan.
"Premanisme tidak ada di Jawa Tengah. Sejak saya jadi Kapolda, tidak ada organisasi manapun yang boleh melakukan pungli. Ini jaminan kondusivitas di wilayah saya. Kantor saya terbuka untuk lapor 1 kali 24 jam," tegas Luthfi.