c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

28 Januari 2025

15:32 WIB

Awal 2025, Bencana Hidrometeorologi Terbanyak 

Bencana hidrometeorologi menurut BNPB mesti diwaspadai hingga akhir Januari 2025.

Penulis: Oktarina Paramitha Sandy

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Awal 2025, Bencana Hidrometeorologi Terbanyak&nbsp;</p>
<p>Awal 2025, Bencana Hidrometeorologi Terbanyak&nbsp;</p>

Kondisi banjir yang melanda wilayah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Minggu (26/1). (BPBD Kabupaten Bima).

JAKARTA - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyatakan, hingga minggu keempat bulan Januari, sejumlah wilayah di Indonesia masih didominasi bencana hidrometeorologi.

“BNPB mencatat beberapa kejadian bencana yang terjadi hingga Selasa (28/1) pukul 07.00 WIB, bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi pada sejumlah wilayah di Indonesia,” urai Muhari dalam keterangan yang diterima, Selasa (28/1).

Muhari melanjutkan, laporan pertama yang diterima adalah peristiwa tanah longsor di Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, pada Minggu (26/1). Bencana itu menewaskan empat warga, empat lainnya luka-luka. Peristiwa itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Mamuju dan sekitarnya.

Baca: Waspadai Bencana Hidrometeologi Hingga April 2025

BPBD setempat bersama tim gabungan menghentikan operasi pencarian karena cuaca dan medan masih tidak memungkinkan. Sebab, dikhawatirkan berpotensi terjadi longsor susulan, operasi pencarian akan kembali dilakukan setelah cuaca kondusif. 

Banjir juga melanda empat desa di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, sejak Sabtu (25/1). Banjir tersebut merendam 179 rumah yang dipicu kenaikan permukaan air akibat air pasang, dengan ketinggian air berkisar antara 5-20 sentimeter.

“Dampak banjir juga masih dirasakan oleh 395 KK/745 jiwa di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, banjir melanda lima desa di Kecamatan Woha, Kecamatan Parado dan Kecamatan Sape,” papar Muhari.

Dia menambahkan, banjir oleh luapan sungai juga terjadi di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung pada Minggu (26/1). Intensitas hujan yang tinggi memicu derasnya arus air, yang juga dikarenakan gorong-gorong kecil hingga banjir masuk ke pemukiman warga. Kaji cepat sementara mencatat, sebanyak 379 KK terdampak peristiwa ini. Selain itu banjir juga berdampak pada tiga fasilitas pendidikan dan 470 hektar lahan sawah.

Selain banjir, laporan kejadian tanah longsor juga terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Peristiwa yang terjadi Minggu (26/1) ini melanda Dusun Kudadepa, Kecamatan Sukahening, yang menelan korban satu orang.

“Bencana tanah longsor ini berdampak pada satu rumah rusak berat dan tiga rumah lainnya berpotensi longsor, saat ini tim gabungan sudah melakukan penanganan darurat dan distribusi bantuan logistik yang diperlukan,” papa Muhari.

Baca: BNPB Minta Pemda Siap Hadapi Bencana Hidrometeorologi Basah 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar