c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

30 Oktober 2025

08:00 WIB

4 Kebiasaan Mengerem Yang Bisa Merusak Mobil

Sejumlah kesalahan pengereman yang sering dilakukan pengemudi yaitu suka menginjak rem dan kopling bersamaan, terlalu sering mengerem mendadak hingga penggunaan rem tangan terlalu lama saat parkir.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted">4 Kebiasaan Mengerem Yang Bisa Merusak Mobil</p>
<p id="isPasted">4 Kebiasaan Mengerem Yang Bisa Merusak Mobil</p>

Seseorang menekan pedal rem mobil. Shutterstock/Nor Gal.

JAKARTA - Melambatkan laju mobil dengan cara menginjak pedal rem terdengar sederhana. Sebenarnya, itu sesuatu yang kompleks dan menuntut perhatian lebih dari tiap-tiap pengendara. 

Tentu semua pengendara paham kalau pengereman merupakan aspek penting dalam keselamatan berkendara dan semua pengendara juga sudah pasti bisa melakukan pengereman. Tapi, tak semuanya benar-benar paham mengenai teknik pengereman yang benar, sesuai dengan situasi.

National Sales Manager Passenger Car Radial (PCR) PT. Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono menekankan, penting bagi setiap pengendara untuk teliti dan mampu melambatkan laju kendaraan tanpa merusak sistem pengereman di mobil mereka. Jika asal, kendaraan bisa kehilangan kemampuan pengereman, dan ini kasus yang sering terjadi di jalanan.

"Seringkali pengendara punya kebiasaan mengerem tanpa melihat situasi,  padahal dapat menimbulkan konsekuensi berjenjang yang merugikan, baik bagi kendaraan maupun keselamatan di jalan," ungkap Apriyanto Yuwono dalam keterangan tertulis yang diterima Validnews, Rabu (29/10). 

Dia menjelaskan, rem tidak hanya terkait langsung dengan keselamatan pengendara, tapi juga memengaruhi kondisi kendaraan secara keseluruhan. Kesalahan dalam melakukan pengereman juga menghadirkan sejumlah dampak negatif yang umumnya tak disadari, seperti konsumsi bahan bakar jadi lebih boros, rem dan ban jadi lebih cepat aus, hingga menurunkan respons kendaraan di situasi darurat.

Dalam keterangan Hankook Tire, setidaknya ada empat kesalahan umum pengereman yang kerap dilakukan pengemudi. Mulai dari menginjak rem dan kopling secara bersamaan, menginjak rem berlebihan, terlalu sering rem mendadak hingga terlalu lama menggunakan rem tangan saat parkir.

Menginjak Rem dan Kopling Bersamaan Di Waktu Normal

Dalam kasus ini, banyak pengemudi mobil bertransmisi manual yang terbiasa menekan pedal rem bersamaan dengan kopling saat ingin memperlambat laju kendaraan. Padahal, teknik ini tidak bisa diterapkan dalam segala situasi.

Saat kopling ditekan, hubungan tenaga antara mesin dan roda terputus sehingga mobil kehilangan bantuan daya pengereman dari mesin. Kondisi ini membuat mobil lebih sulit dikendalikan, terutama pada kecepatan tinggi.

Karena itu, untuk mendapatkan pengereman yang optimal, tekan pedal rem terlebih dahulu, baru kopling saat ingin menyesuaikan kecepatan. Gunakan kopling dan rem bersamaan hanya saat mobil hampir berhenti atau dalam keadaan darurat untuk mencegah mesin mati.

Baca juga: Tips Agar Mobil Tak Alami "Hydro Lock" Saat Terpaksa Terjang Banjir

Mengandalkan Rem Berlebihan di Turunan

Banyak pengemudi yang tidak menyadari bahwa mereka sering kali hanya mengandalkan pedal rem untuk menurunkan kecepatan. Ini umum dilakukan saat melewati jalan menurun yang panjang dan curam.

Sebenarnya, itu cara yang tidak baik. Jika ini terus dilakukan, dalam jangka panjang akan dapat merusak rem, bahkan membuat rem sampai blong. Hal itu karena kampas dan cakram terlalu sering bergesekan sehingga suhu rem meningkat drastis (overheating).

Solusinya, gunakan teknik engine brake, yaitu menurunkan gigi transmisi agar mesin ikut membantu menahan laju mobil. Lakukan juga intermittent braking, yaitu mengerem secara bertahap dan memberi jeda agar sistem rem sempat mendingin. Gunakan gigi rendah sejak awal turunan panjang, dan jaga jarak aman dari kendaraan di depan agar tidak perlu sering menginjak rem.

Terlalu Sering Rem Mendadak

Terlalu sering menginjak rem mendadak juga termasuk kebiasaan yang salah. Jika situasinya memang menuntut, menginjak rem secara tiba-tiba tentu jadi pilihan agar bisa menghentikan mobil dengan cepat. Tapi, itu buruk jika dilakukan terus-terusan karena akan memberi tekanan berlebihan pada sistem pengereman sekaligus ban.

Permukaan ban bisa aus tidak merata atau bahkan membentuk flat spot yang mengurangi daya cengkram. Saat di jalan licin, hal ini sangat berisiko menyebabkan selip.

Sebaiknya lakukan pengereman bertahap dan halus, atau gunakan intermittent braking. Bagi kendaraan yang sudah dilengkapi sistem ABS, tekan pedal rem secara konstan tanpa dilepas agar sistem bekerja optimal menjaga traksi ban.

Baca juga: Paham Karakter Jalan Beton Buat Berkendara Aman

Terlalu Lama Menggunakan Rem Tangan

Terakhir, yang juga kerap dilakukan yakni menggunakan rem tangan terlalu lama saat parkir. Rem tangan bekerja dengan menekan kampas rem ke tromol atau cakram belakang agar mobil tidak bergerak. Jika dibiarkan aktif terlalu lama, kampas bisa lengket pada permukaan tromol dan berpotensi lepas dari tempatnya.

Risiko ini makin tinggi apabila rem terakhir digunakan dalam kondisi basah. Jika dipaksa jalan, mobil bisa mengalami kerusakan pada sistem rem dan membahayakan pengendara. Untuk parkir dalam waktu seminggu atau lebih, sebaiknya gunakan balok atau tire stopper sebagai pengganjal ban.

Apriyanto menambahkan, selain memahami teknik pengereman yang benar, pengemudi juga perlu melakukan perawatan rutin pada kendaraan. Salah satunya dengan mengganti kampas rem ketika muncul tanda-tanda seperti suara berdecit atau daya cengkeram yang mulai berkurang.

Pengereman yang aman juga perlu ditunjang dengan kondisi ban yang prima, karena ban berperan penting menjaga traksi dan stabilitas kendaraan di berbagai situasi jalan.

"Pengemudi perlu memahami bahwa pengereman bukan sekadar menghentikan mobil, tapi juga bagian dari cara mengontrol kendaraan secara aman dan efisien," kata Apriyanto.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar