c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

16 Juni 2025

14:04 WIB

Indonesia-Belanda Sepakat Lanjutkan Kerja Sama Repatriasi

Pada 2024 lalu, kedua negara merealisasikan pemulangan 828 obyek warisan budaya ke Indonesia, termasuk Koleksi Pita Maha, Harta Karun Lombok, dan 68 obyek dari Museum Rotterdam.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p dir="ltr" id="isPasted">Indonesia-Belanda Sepakat Lanjutkan Kerja Sama Repatriasi</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">Indonesia-Belanda Sepakat Lanjutkan Kerja Sama Repatriasi</p>

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon (kanan) bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Sains Belanda H.E. Eppo Bruins di Den Haaq, Sabtu (14/6). Dok: Kemenbud.

JAKARTA - Indonesia dan Belanda sepakat memperkuat kerja sama repatriasi atau pemulangan benda-benda budaya Indonesia dari Belanda. Kesepakatan ini dikukuhkan dalam pertemuan bilateral kedua negara di Den Haag baru-baru ini.

Kedua negara menegaskan komitmen untuk mewujudkan kolaborasi jangka panjang dalam riset asal-usul koleksi, penguatan kerja sama kelembagaan, dan penyederhanaan proses pengembalian benda budaya yang secara histori dan kultural berasal dari Indonesia.

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon mengatakan, pertemuan ini menjadi bagian penting dari penguatan Indonesia–Netherlands Comprehensive Partnership dan Plan of Action 2024–2025, yang menempatkan kebudayaan sebagai salah satu pilar utama kerja sama kedua negara. Dalam pertemuan kali ini, repatriasi benda budaya menjadi salah satu isu yang diutamakan.

Komitmen itu ditegaskan lewat perpanjangan Technical Arrangement on Repatriation yang akan ditandatangani pada Juli mendatang.

"Saya sangat menghargai semangat keterbukaan dan kemitraan yang ditunjukkan oleh Pemerintah Belanda dalam proses repatriasi ini. Lebih dari sekedar pemulangan artefak, repatriasi ini sangat penting untuk melengkapi narasi sejarah, memulihkan memori, martabat, dan identitas budaya bangsa," ungkap Fadli dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (16/6).

Pertemuan kedua negara direpresentasikan oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Sains Belanda, H.E. Eppo Bruins. Menteri Bruins juga secara tegas menyatakan dukungannya terhadap restitusi benda budaya dari Belanda ke Indonesia, serta mendorong penguatan riset asal-usul terkait benda-benda budaya yang Indonesia di Belanda.

"Saya sangat terlibat secara pribadi dalam proses restitusi. Bagi saya, seluruh benda atau artefak apa pun yang tidak seharusnya berada di sini, harus dikembalikan ke tempat asalnya, ke akar budayanya. Sesuatu yang dicuri tidak seharusnya disimpan di sini," ujarnya.

Kerja sama repatriasi antara Indonesia dengan Belanda telah berjalan lama, dan makin intens dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2024 lalu, kedua negara merealisasikan pemulangan 828 obyek warisan budaya ke Indonesia, termasuk Koleksi Pita Maha, Harta Karun Lombok, dan 68 obyek dari Museum Rotterdam.

Baca juga: BRIN Pastikan Kesiapan Kelola Benda Budaya Repatriasi Dari Belanda

Selain kerja sama repatriasi, Indonesia dan Belanda juga menegaskan komitmen kerja sama dalam pemanfaatan arsip kolonial, serta dukungan terhadap revitalisasi Museum Nasional Indonesia sebagai pusat rujukan tata kelola museum di Asia Tenggara. 

Menteri Bruins menyinggung fasilitas penyimpanan konservasi canggih di Belanda yang dapat menjadi referensi dalam kerja sama teknis antar museum.

Dalam bidang ekonomi dan industri budaya, Menteri Fadli mendorong optimalisasi perjanjian kerja sama perfilman yang telah ditandatangani Desember 2024, serta potensi kolaborasi dalam pengembangan Joint Development Fund yang mengintegrasikan Dana Indonesiana dengan lembaga pendanaan budaya Belanda seperti Mondriaan Fonds. Ia juga mengusulkan pengembangan film bersama yang mengangkat narasi sejarah kedua negara.

Kunjungan bilateral ini menurut Fadli Zon menandai babak baru dalam diplomasi budaya Indonesia dan Belanda yang lebih setara, kolaboratif, dan berorientasi masa depan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar